42. Pulanglah Sayang

22.2K 694 8
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat

❤❤❤


Sudah lima hari Faysha beserta keluarganya masih menetap di Surabaya, kini mereka tengah menginap di hotel yang tidak jauh dari bandara Juanda, tetapi mereka belum juga mendapatkan informasi terkini tentang keberadaan Rafka yang sampai detik ini masih belum ditemukan keberadaannya dan hasil pencarian kemarin oleh tim Basarnas mereka menemukan keberadaan pesawat di dasar laut dengan bagian yang sudah terpotong-potong kecil.

Dari hasil evakuasi yang didapatkan dari tim Basarnas mereka menyatakan bahwa kemungkinan besar pesawat StarAir meledak sebelum jatuh ke laut. Hal ini membuat semua bagian pesawat hangus terbakar dan hanya tersisa potongan-potongan kecil.

Dan yang paling memilukan adalah ketika tim Basarnas menyatakan bahwa kemungkinan besar tidak ada yang selamat dalam insiden kecelakaan maut tersebut. Hal tersebut membuat Hasna terpukul dan seperti sudah tidak berdaya ketika mendengar pernyataan tersebut. Ibu mana yang tidak pilu dan merasa terpuruk ketika mendengar kabar bahwa anak semata yangnya, anak satu-satunya yang menjadi kebanggaannya kini dinyatakan telah pergi jauh dari dirinya, untuk selamanya.

Bagaimana dengan Faysha?

Bukannya menolak takdir tetapi selagi Rafka belum ditemukan itu artinya kemungkinan Rafka akan kembali pulang dengan selamat tetapi itu hanyalah harapan seorang istri yang masih terus mendoakan keselamatan suami yang dicintainya.

Kini kedua kaki Faysha terhenti di hadapan lautan lepas yang luas nan panjang yang disinyalir tempat terjatuhnya pesawat yang dikendalikan oleh suaminya itu, bukan hanya Faysha yang menatap kosong lautan lepas tersebut tetapi banyak orang yang sedang sama halnya dengan Faysha, mereka adalah anggota keluarga korban penumpang pesawat tersebut. 

"Habiby di mana?, sudah lima hari Habiby nggak ada kabar, aku kangen sama Habiby, Habiby cepat pulang ya, Habiby harus menepati janji Habiby untuk merawat Nufael sama-sama, aku nggak bisa berjauhan sama Habiby, aku yakin Habiby pasti selamat, Habiby adalah laki-laki kuat, Habiby cepat pulang ya, aku kangen banget sama Habiby."

Faysha masih saja terus berharap untuk keselamatan laki-laki yang sangat berarti dalam hidupnya. Laki-laki yang belakangan ini selalu mewarnai hidupnya dengan penuh cinta dan kasih sayang, tetapi kini dengan begitu cepat laki-laki yang selama ini selalu bersamanya pergi tanpa kabar dan belum kembali juga.

"Fay."

Perlahan Faysha menoleh ke arah belakang di mana terdapat suara yang tengah memanggil dirinya, terlihat Nayfa yang sedang menggendong Nufael dengan wajah berselimut sedih. Nayfa sudah tidak dapat lagi menyembunyikan perasaan sedihnya di hadapan Faysha. Nayfa ikut merasakan apa yang kini Fayaha rasakan, kehilangan sosok yang sangat dicintainya berat sekali rasanya.

"Fay, sini peluk aku, kamu keluarkan kesedihan kamu sama aku, jangan ditahan, aku tahu apa yang sedang kamu rasakan, kamu yang sabar ya Fay, walaupun Rafka..."

"Sudah nggak ada."

Faysha langsung berhambur kepelukkan Nayfa dengan isak tangis, histeris. Sesekali ia menatap wajah polos bayi mungil yang hanya bisa menatap Ummanya dengan polos juga.

"Nufael, sini Nak sama Umma."

Faysha langsung membawa Nufael ke dalam dekapannya dan terus menciumi pipi anaknya dengan linangan air mata yang tiada henti.

"Nak, Abba kamu di mana ya Nak?, kok sampai sekarang belum pulang, Nufael kangen ya sama Abba, Umma juga kangen Nak sama Abba, kita berdoa ya semoga Abba baik-baik saja dan cepat pulang, dan Abba gendong Nufael lagi."

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang