( Cp.16 : 𝗞𝗲𝘁𝗲𝗺𝘂! )

2K 307 33
                                    

( Cp.16 )

"Ini Laboratorium bawah tanah!"

Tepat setelah ada yang mendorong tubuhnya hingga masuk ke ruangan aneh itu, Seongwoo terbelalak kaget melihat sesosok gadis didalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat setelah ada yang mendorong tubuhnya hingga masuk ke ruangan aneh itu, Seongwoo terbelalak kaget melihat sesosok gadis didalam sana.

Kali ini bukan zombie. Gadis itu masih hidup dan normal. Hanya saja tubuhnya meringkuk dibalik jeruji besi disudut ruangan yang luas itu.

Dan anehnya dia seperti mengenal gadis itu. Matanya pun memincing tajam menatapnya hingga akhirnya dia sadar akan siapa gadis itu sebenarnya.

"Jeon Somi!" teriak Seongwoo seraya mendekat kearah jeruji besi itu.

Gadis itu menoleh lemah. Akhirnya ada yang menemukannya. Dengan perlahan dia meletakkan jari telunjuknya diantara bibirnya. Sebagai isyarat agar lelaki itu diam.

"Wae?" Seongwoo dibuat bingung. Matanya kini menatap sekeliling ruangan yang sangat berantakan.

Sebuah meja besar di tengah ruangan dengan banyak alat-alat kimia berisi cairan yang sudah tumpah membasahi meja. Serta banyaknya jas putih yang berantakan disebuah lemari kaca. Dan jangan lupakan bau tanah yang menyeruak didalam ruangan itu.

Ah, dia tau tempat ini!










"Ini Laboratorium bawah tanah!" Pekik nya dalam hati.

Antara senang dan takut, akhirnya Dia dapat menemukan ruangan ini. Tapi bukankah ini percuma? Dirinya bahkan tak tau kenapa mereka harus kesana dan hanya Hanbyul yang tau alasan itu.

Seongwoo menghela napas panjang. Sekarang dia berpikir kenapa Somi menyuruhnya untuk diam? Bukankah menyelamatkannya secepat mungkin adalah cara yang terbaik?

"Somi-ya, kajja pergi dari sini!" serunya sambil kembali menatap Somi.

Namun gadis itu malah menggeleng dan menyuruh Seongwoo untuk diam. Jika dia sanggup bicara sekarang, mungkin dia akan menyuruh Seongwoo bersembunyi. Tapi keadaannya benar-benar lemah sekarang.

Seongwoo semakin bingung. "Aigoo, Aku harus bag—"

/ TUK! /

Tiba-tiba sebuah gelas ukur berlumur darah bergelinding menyentuh kakinya. Warna merah pekatnya sungguh membuatnya ingin berteriak saja rasanya.

"A-apa ini?! Ja-jangan" Seongwoo pun mulai panik.

Somi menyentuh pundak Seongwoo. Mulutnya menggumamkan sesuatu agar Seongwoo segera berlari pada aba-aba ke tiga. Dia pun mengangguk mengerti

"satu—"






"dua—"














"tiga!"





/ BRAK! /

Sebuah potongan tangan terlempar tepat kearah jeruji besi tempat Somi berada hingga membuat gadis itu terciprat darah merah pekat dari potongan tangan itu.

Untung Seongwoo sudah menghindar. Jika tidak mungkin dia sudah terkena darah dari tangan menjijikan itu.

"...."

Suasana hening. Jantung mereka berdegup kencang. Buat menoleh kebelakang saja Seongwoo tak berani. Padahal dia sangat penasaran dengan sosok misterius yang melempar potongan tangan itu.

Ah tidak,

Pertanyaan yang penting sekarang adalah itu potongan tangan siapa?









"HWAAAAAA!" Daniel teriak sambil meluk Minhyun yang ada disebelahnya. Dia benar-benar takut jika yang dipegangnya itu ternyata tangan zombie.

Ditambah suasananya disana gelap dan tentunya menghalang penglihatan mereka disana.

"Berisik banget sih!" Sergap Hanbyul sambil memukul kepala Daniel.

"I-itu, Aku ta-tadi megang tangan—"

"Tangan apaan?"

"Tangan Zombie!"

/ PLAK! /

Sekarang giliran Sungwoon yang mukul kepalanya Daniel.

"Itu tanganku, bodoh! Seenaknya bilang tangan Zombie!"

Seketika suasana hening langsung jadi tawa ricuh dari mereka. Gak nyangka kalo Daniel ngajak bercanda disuasana genting kayak gini.

"Tunggu deh." Minhyun menginterupsi. Seperti ada yang aneh, pikirnya.

"Kau bilang Daniel yang menyentuh tanganmu tadi, kan? Tapi bukannya diantara kita, Daniel yang jalannya paling belakang?" Ujarnya.

Suasana kembali hening. Mereka berempat langsung merapat.

"berarti beneran Zombie?" bisik Jihyo mulai waspada.

"terus yang megang tanganku siapa kalo bukan Daniel?" bisik Sungwoon yang mulai takut.

Mereka pun kembali terdiam. Bahkan rahang bawah Daniel sampai kaku tak mampu berkata-kata. Bukankah itu berarti tadi dia dan Sungwoon beneran memegang tangan Zombie?

"Sstttttttt!"

/ SRAAK-SSRRRAK-SRRAAK /

Terdengar gesekan langkah kaki yang tak jauh dari mereka berdiri. Suasana yang gelap sangatlah mengganggu penglihatan mereka. Entah sosok apalagi yang akan muncul kali ini.






































to be continued.

[1]『Wanna One Zombie Attack』[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang