( Cp.07 : 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵! )

2.8K 357 16
                                    

( Cp.07 )

"Banyak keanehan yang membuatku bingung."




"Daniel! Bangunlah! Kau ini pingsan apa mati sih!"

Seongwoo mengguncang bahu Daniel berkali-kali. Sudah hampir lima belas menit dia pingsan. Tapi belum juga sadar, padahal Hanbyul sudah mencoba membangunkannya. "Haruskah kita meninggalkannya disini? Aku udah capek." Keluh Hanbyul seraya mengusap dahinya yang sudah dipenuhi peluh.

Ruangan gelap yang meraka masuki benar-benar sangat pengap karena kapasitas ruang yang kecil. Mereka harus cepat keluar sebelum sesak napas disana.

Seongwoo menatap Daniel dengan dahi yang berkerut "Apa menurutmu dia baik-baik saja? Liatlah, wajahnya agak pucat." 

"Dia tak benar-benar mati kan? "

Sekarang Hanbyul tampak khawatir. Seongwoo pun sama. Disaat seperti ini haruskah Daniel sakit? Oh no! It's a big trouble!

"Kau bawa senter? Atau penerangan lain gak? " Tanya Seongwoo yang teringat kalau suasana diluar sana pasti sangat gelap sekali karena jam sudah menunjukkan pukul 23.30

"Gak ada." Jawab Hanbyul dengan gelengan kepala. "Ponselku mati."

Mereka pun kembali terdiam. Menatap Daniel dengab harapan agar lelaki itu lekas sadar agar mereka bisa pergi dari sana. Berlama-lama diruangan kecil itu tentu tak selamanya akan aman.

Seongwoo kini beralih menatap Hanbyul yang sedang terduduk tak nyaman disebelahnya. "Aku penasaran." ucapnya tiba-tiba.

Hanbyul menaikan kedua alis nya "Mwo?"

"Aku penasaran dengan apa yang terjadi saat Kau dan Daniel berpisah. Dia bilang padaku, Kau pergi meninggalkannya tiba-tiba. Wae? Lalu dia bertemu dengan Zombie yang mirip denganmu. Aku bingung . . . Kau, bel, hujan darah. Apa maksudnya?"

Mendengar ucapannya, Hanbyul tampak terkejut. "Bukan. Aku gak ninggalin dia. Dia yang sudah kusuruh jangan keluar tapi dia malah lari. Aku terus mencarinya sampai akhirnya Aku tersesat diruangan aneh."

"Hah?"

"Iya, ruangan aneh tempat percobaan Zombie abnormal . . ."





"Ayolah Minhyun, apa Kau gila? Dia itu beneran Sungwoon. Bukan Zombie." Jaehwan menghela nafas frustasi. Bagaimana tidak, dia sudah menjelaskan berkali-kali pada Minhyun sampai dia lelah karena Lelaki itu terus mengelak kalo Sungwoon adalah Zombie.

Bukan tanpa alasan kenapa Minhyun tidak percaya karena memang nyatanya dia melihat Zombie Sungwoon tadi. Makanya dia tak percaya dengan ucapan Jaehwan sejak tadi.

"Buktikan padaku kalo dia beneran normal! Liat Tangannya! Ada darah disana, dia pasti sudah terinfeksi! " Entah mengapa Minhyun tampak sangat frustasi sekarang.

Mereka berdua terkejut. Sungwoon tak terima diperlakukan seperti ini. Dia langsung menunjukkan tangannya yang disebut Minhyun tadi "Ini Karna tergores pintu, Bodoh! Berhentilah menghinaku! Bukankah Luka di pipi mu lebih berbahaya, hah?!"

"Aigoo, sudahlah jangan berantem. Aku pusing jadinya!" Lerai Jaehwan dengan cepat memisahkan keduanya.

Tapi tetap saja, Minhyun malah semakin emosi sekarang. "Ya luka ini karena cakaran Zombie! Dan Zombie yang mencakarku adalah dirimu!" Tanpa peduli apapun, Minhyun memukul Sungwoon dengan kuat hingga membuatnya terjatuh.

/ BRUK! /

Terdengar suara dari pukulan itu. Sungguh dia memukul dengan seluruh tenaganya. Pasti sakit. Ayolah siapapun bisa bersikap anarkis disaat seperti ini bukan? Percaya dengan seseorang ditengah suasana yang rasis kepercayaan bukan hal yang mudah.

"Astaga, Minhyun! Kau keterlaluan. Haruskah Kau seperti ini sekarang?!"

Jaehwan membantu Sungwoon untuk bangkit berdiri. Darah segar tampak mengalir diujung bibirnya.

"Sejak tadi Sungwoon bersamaku. Kami tak pernah berpisah. Harusnya kau pikir, jika yang didepanmu ini Zombie, dia pasti akan menyerangmu!" Nada bicaranya mulai meninggi.

Mendengar hal itu, Minhyun terduduk lemah. Kepalanya pusing. Berteriak dan bertengkar adalah sesuatu yang dibencinya. Dia sudah lepas emosi. Bahkan dia berpikir dirinya lah zombie yang

"Mianhae. Aku. . ."

"Gwenchana. Kau pasti mengalami masa sulit sejak tadi." Sungwoon menepuk bahu Minhyun pelan.

Suasana menjadi agak hening setelahnya. Mereka bertiga terduduk lemas sambil saling berhadapan. Tak hanya Minhyun, Mereka semua pun telah mengalami masa yang sangat sulit. Keadaan semakin malam terasa semakin mencekam.

"Banyak keanehan yang membuatku bingung." Ucap Minhyun sambil mengadahkan kepalanya.

"Aku pun merasakannya. Zombie itu muncul tiba-tiba jika—" Dia menggantung ucapannya ketika matanya menatap sesuatu yang ganjal dilangit-langit atap yang dilihatnya.

"Jika apa?" Sungwoon yang tadinya penasaran, langsung mengikuti arah mata Minhyun.

Namun sialnya dia merutuki matanya sendiri setelah melihat pemandangan aneh dihadapan mereka sekarang.

" Da . . . darah? "

Cairan merah kental tampak merembes di dinding dihadapannya. Jaehwan sama kagetnya saat melihat cairan aneh itu. Aneh sekali. Warna nya jelas seperti darah yang pekat. Dan bau anyir pun mulai menyeruak masuk ke hidung mereka.

"Aku punya firasat buruk." Jaehwan mulai panik ketika beberapa plapon disana mulai retak.

"Kita harus lari!" Teriak Minhyun tepat saat sesuatu yang jatuh dari atap.







/ GRROOARRRRR!!! GGRRRHH /

"Zombie?!"














to be continue.

Lagi2 aku ga bisa upload foto astagfirullah ngeselin bangett 😭😭

[1]『Wanna One Zombie Attack』[END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن