keajaiban (2).

7.9K 319 35
                                    

Mau tau kelanjutannya.?. Mari membaca!.

            #ruang jenazah.*

Semua orang yang berada di dalam ruangan ini mereka tak menyangka bahwa Gunawan akan meninggalkan dunia ini tuk selamanya, setelah mereka dibolehkan masuk ke dalam ruangan ini.jelas air mata mengalir menandakan bahwa mereka merasa kehilangan seseorang yang sangat mereka sayangi tak Terkecuali oleh ayahnya yang sedang datang dengan kondisi serba penampilan kacau balau.

"Gun , bangun ini ayah datang !" Dedy terus mengguncangkan tubuh Gunawan yang tertutup rapat oleh kain putih .

"Bro , ikhlaskan saja kepergian putra mu " Dany mencoba untuk menenangkan Dedy.

"Tuan bersabarlah semua ini cobaan"

"Om jangan bersedih nanti Gunawan ikut menangis di sana" Joy dan ibu nya turut berdukacita .

" Tolong tinggalkan kita berdua saja ! " Dedy menyuruh mereka agar keluar dari dalam ruangan ini sebab Dedy ingin berdua saja dengan putra nya ini.

" Mari" Dany mengajak mereka untuk meninggalkan Dedy yang ingin berduaan sama Gunawan.

Setelah mereka keluar , Dedy menangisi kepergian putra nya.dari dalam kesedihan Dedy mencoba untuk melakukan hal untuk terakhir kalinya. Mulai membuka kain putih ini lalu Dedy mengelus pipi pucat pasi.

Air mata mengalir jatuh ke pipi Gunawan , perlahan tapi pasti Dedy mendaratkan bibirnya menciumi kening serta turun ke belahan bibir berwarna pucat.

"Gunawan ayah menyayangi mu dan ayah menerima walaupun kamu menyimpang dari jalan normal. I love my son forever " Dedy menciumi bibir berwarna pucat ini sekali lagi.

Tiba tiba hembusan nafas dari dalam hidung Gunawan keluar.membuat Dedy terkejut ,lalu Dedy mencoba untuk mengecek kondisi nadi pergelangan tangan dan menunjuk jari tangan ke depan lubang hidung Gunawan.

" Gun kau hidup" sesenang ini lah Dedy melihat putra nya kembali hidup dengan tanda tanda bahwa Gunawan itu cuma mati suri.

Dedy mencoba keluar dari dalam ruangan ini dengan kepanikan dibuat nya, mencari sana sini akhirnya Dedy menemukan dokter yang sedang berjalan menuju tempat disamping ruangan gang Dua dimana ruangan Gunawan berada.

Berlari cepat sambil meneriakkan memanggil dokter bahwa Dedy butuh bantuan untuk putra yang kini sedang  dalam keadaan perlu penanganan dari dokter.

" Dok ikut saya maaf bila saya lancang!" Dedy menculik dokter berparas cantik dibawa menuju tempat ruangan Gunawan berada.

"Lepas anda jangan beginikan saya !" Bak dokter meronta ronta didalam gendongan ala koala.

"Maaf ini darurat sekali " sampailah Dedy di ruangan Gunawan berada .

"Dok tolong periksa kondisi putra saya segera!. " Bak dokter diturunkan dari gendongan ala koala Dedy.

"Baik akan saya lakukan!" Bak dokter cantik ini memeriksa kondisi Gunawan.

" Putra anda butuh alat medis kembali , selamat putra anda benar benar hidup kembali"

Dedy langsung mencium bibir bak dokter cantik ini, seketika itu ruangan Gunawan berada terbuka lebar.

Cklek....

"Bedebah kau !"  Melati datang secara tiba-tiba .lalu menampar pipi Dedy didepan bak dokter.

" Ini bukan seperti apa yang telah kau lihat" Dedy mengelus pipi akibat tamparan keras dari tangan halus melati.

" Apa lagi yang sedang kau coba jelaskan kepada ku !" Tangan melati menepis kasar tangan Dedy yang mencoba untuk memengang tangannya.

"Nih rasakan !"

Duuuugggghhhttt....

Auuuuu sakit sayang !

Dedy menutupi area kontol dibalik celana nya sebab dapat tendangan keras dari kaki melati secara tiba-tiba.

" Mohon kalian jangan berisik !. putra kalian butuh penanganan segera!." Bak dokter cantik segera menelfon seseorang agar pasien segera dipindahkan ke tempat ruangan khusus sebelumnya karena ini kamar tempat jenazah.

Dedy dan melati mencoba berbicara ke luar ruangan sebab putra mereka sudah mendapatkan penanganan dari pihak perawat rumah sakit.

#dedy dan melati POV*.

" Lepas kan tangan mu Dedy ! " Melati mencoba melepaskan cengkraman kuat dari tangan Dedy.

" Kenapa kau baru datang ke sini sayang! " Dedy berhenti di sebuah tempat duduk dari sekitar taman rumah sakit.

"Karena aku baru saja tau dari mulut bos ku. Sebab aku sengaja memblokir akses semua kabar dari kalian!" Melati terlepas dan lalu duduk di kursi bangku taman rumah sakit.

" Maaf soal yang barusan kau lihat , sebab aku gembira dengan kondisi putra kita yang hidup kembali dari kematian.lalu aku bingung dengan sikap bahagia ini melihat putra kita berdua membaik " Dedy menggenggam erat jemari tangan halus melati.

" Iya akun juga minta maaf jika tadi aku salah paham dan ini kabar gembira untuk putra ku bahwa aku akan segera menikah "
Melati melepaskan genggaman tangan Dedy.

" Kau menyetujui pernikahan kita?" Dedy berfikir bahwa melati ingin melanjutkan pernikahan dengan Nya.

"Maafkan aku Dedy, aku sudah menerima lamaran pernikahan yang sebentar lagi akan segera terlaksana Minggu depan!"

Degggg. Seketika hati Dedy hancur berkeping keping.setelah mendengar dari mulut melati.

" Siapa orang itu" Dedy mulai berkaca-kaca.

" Dia bos ku sendiri!" Jawab melati dengan tegas.

"Selamat melati semoga engkau bahagia dengan Nya , aku tak apa karena Gunawan akan selalu ada untuk ku" Dedy berkata tentang agar terlihat kuat walaupun sebenarnya sudah hancur lebur hati nya.

"Ini undangan pernikahan untuk kalian , lalu aku akan kembali menjenguk putra ku jika dia sudah membaik keadaan nya." Melati memberi kertas elegan lalu berdiri dari duduknya serta berjalan meninggalkan Dedy disana sendiri an.

Mungkin ini jalan terbaik untuk kita semua . melati mengusap air mata yang sedang membanjiri pipi mulus nya.

Ditempat Dedy berada, dia merenungi semua kata-kata yang barusan dia dengar.

Kenapa semua datang Dan pergi sesuka hati. Dedy bangkit dari tempat duduk lalu merobek kertas elegan yang barusan diberikan melati untuk nya dan putra nya . merobeknya hingga tak berbentuk lagi seperti hati yang kini ia rasakan.

Dari kejauhan sedari tadi mata itu terus terusan mengawasi serta memantau apa saja yang telah terjadi.

"Akhirnya kalian berpisah juga !"   Seorang pria itu bergembira setelah melihat dan mendengar pembicaraan antara sepasang orang tua Gunawan.

..........

.......
.....

TBC.


Beri vote hingga 300 ya.

Maaf jika sedikit bacaannya.

Selamat sampai jumpa kembali di chap selanjutnya. Bye !!!!

dedy irawan itu ayah kuWhere stories live. Discover now