untitled

568 25 2
                                    

Percaya. Mungkin memang hanya satu kata. Tapi mengandung banyak sekali makna. Susah sekali menaruh rasa itu kepada seseorang. Namun begitu mudah untuk mengambilnya.

Pernahkah kalian memercayai seseorang dalam hidup kalian? Pernahkah kalian begitu percaya dengan segala ucapannya? Segala perbuatannya di depan kalian? Hingga kalian berpikir, kalian ingin menjadi "dia" suatu saat nanti?

Aku, iya.

Aku tidak pernah memandangnya sebelah mata. Di hadapanku, dia adalah seseorang yang sangat baik. Dia panutanku, tidak ada sehari pun kulewati tanpa mengobrol dengannya. Tanpa tertawa bersamanya.

Di hadapanku, dia terlihat begitu sempurna.

Tapi ternyata, rasa percaya yang sudah kutanam seumur hidupku, bisa hilang tak bersisa hanya dalam satu kali tiupan angin.

Ternyata, dia tidak sebaik itu saat di belakangku. Rasanya amat pedih saat mengetahui kebenarannya. Hatiku sakit.

Aku menangis pilu dalam hati dan meraung dalam sunyi. Hanya untuk meyakinkan diriku bahwa apa yang kulihat tidaklah benar.

Namun mata bengkakku di pagi hari tidak bisa berbohong.

Ini kenyataan.

Dia tidak pernah menjadi manusia seperti apa yang kukira.

Dia tidak sesempurna itu. Oh, bahkan dia tidak sempurna sama sekali.

Aku terduduk lemas di sudut ruangan. Rasa percayaku sudah musnah dimakan penghianatan.

Kepingan SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang