Biarkan sajak ini menjadi saksi perasaanku.
Karena aku hanya seperti seorang bisu jika sudah di dekatmu.
Pikiranku mendadak buntu saat mata kita bertemu.
Kupu-kupu terbang di perutku saat kau tersenyum untukku.
Tak tahu sejak kapan sihirmu bisa sekuat itu.
Tapi yang jelas,
Hati ini sudah tertulis namamu.
Hati ini sudah terbelenggu erat di tanganmu.
(Di tulis secara ilegal saat pelajaran bimbel sedang berlangsung).
YOU ARE READING
Kepingan Sajak
PoetryBoleh aku bertanya pada bulan Kenapa semakin hari senyummu makin menawan? Boleh aku bertanya pada bintang Kapan rasa ini bisa aku sampaikan dengan lantang? Boleh aku bertanya pada matahari Bagaimana cara untuk mengalihkan mata dari senyummu setiap h...