Meski hatiku meronta-ronta
Melihat kamu bersamanya
Tertawa dan menggenggam tangannya
Tapi aku diam saja
Bergeming ditengah ributnya udaraMeski air mataku mengalir deras
Sampai rasanya bibirku kebas
Susah rasanya untuk ikhlas
Membiarkanmu terbang bebasMeski aku rindu
Tapi bukan aku milikmu
Aku cuma debu
Yang menempel di kerah bajumuTak menangis
Tak meringis
Tak tertawa
Tak bahagia
Karena aku sudah mati rasaIni sajak tyda jelas yang sudah saya tulis sejak negara api menyerang--intinya udah lama banget. Saya jarang apdet work ini karena saya jarang ada feel buat bikin sajak (ya kalo dipaksa kan jadinya gak nancep di ati/?)
Kan sekarang aku udah bukan jomblo kesepian yang kelamaan gak dinotice doi :") /slap
Yha intinya mon maap aja ni kalo jarang apdet trus pas apdet tyda membuat kalian puas:(
Sebagai gantinya kalian bisa kok liat work aku yang lain :))))) tenang, gada yang diprivat.
Udah si gitu aja.
YOU ARE READING
Kepingan Sajak
PoetryBoleh aku bertanya pada bulan Kenapa semakin hari senyummu makin menawan? Boleh aku bertanya pada bintang Kapan rasa ini bisa aku sampaikan dengan lantang? Boleh aku bertanya pada matahari Bagaimana cara untuk mengalihkan mata dari senyummu setiap h...