Mungkin kamu tidak pernah melihatku
Tapi kamu adalah objek pertama di mataku
Mungkin kamu tak tahu bagaimana rupaku
Tapi rupamu adalah hal pertama yang kucari selalu
Tak apa jika kamu tak tahu aku
Karena mengagumimu
Adalah sebuah pekerjaankuWaktu itu ada yang minta dibikinin sajak (ragu juga ini disebut sajak) yang berisi tentang adik kelas yang suka sama kakak kelasnya. Gimana ya, menurut saya sih suka sama kakak kelas tuh hal yang pernah dilakuin sama hampir semua remaja, terutama cewek. Paling sukanya sama kakak kelas yang tinggi, jago main basket, jago main gitar atau alat musik lain, apalagi kalo jago bela diri. Nilai tambah kalo dia punya jabatan tinggi di sebuah organisasi.
Contohnya ya, ketua osis.
Pasti yang dirasain sama cewek-cewek itu adalah: hati mereka meleleh saat bola oranye yang dipegang kakak kelasnya melambung, membentuk sudut parabola dan masuk sempurna ke dalan ring dari jarak three point. Atau mereka gabisa berhenti teriak saat kakak kelasnya main alat musik sambil nyanyi pas pensi atau apalah. Dan lain sebagainya.
Percayalah, itu bukan rasa suka yang sebenarnya.
Cewek2 itu cuma kagum sama si kakak kelas. Kagum dengan skill basketnya, wibawanya, atau kecerdasannya.
Lagian, kalian juga gak kenal mereka walau seujung kuku, kan?
Jadi ya saya cuman mau ngetik aja kalo kalian kudu hati-hati sama perasaan sendiri. Kagum boleh, toh, memuji ciptaan Tuhan ga ada dosanya. Tapi jangan berlebihan.
Yang jaraknya cuma sejengkal aja masih terasa jauh, apalagi yang beneran jauh?
/aduhiniguangetikapaansi/
YOU ARE READING
Kepingan Sajak
PoetryBoleh aku bertanya pada bulan Kenapa semakin hari senyummu makin menawan? Boleh aku bertanya pada bintang Kapan rasa ini bisa aku sampaikan dengan lantang? Boleh aku bertanya pada matahari Bagaimana cara untuk mengalihkan mata dari senyummu setiap h...