15. Menjaga Perasaan

Start from the beginning
                                    

"Kamu paksa dong Fay, biar suamimu mau, hehehe," Fahdah terkekeh di akhir kalimatnya.

Faysha dibuat geleng-geleng kepala saja lantaran mendengar Tetehnya yang menyuruh dirinya untuk memaksa Rafka agar mereka menginap di rumah keluarga Faysha. Setelah ucapan salam tanda obrolan berakhir, Faysha segera mematikan handponenya lalu kembali ke dapur untuk bergabung kembali bersama sang mama mertua.

"Lho Ma sudah selesai?, cepat banget," tanya Faysha tidak percaya ketika melihat mejanya sudah kosong dan terlihat oven sudah menyala.

"Iya alhamdulillah sudah dong Cha, oh iya tadi siapa yang telepon?, kok lama sekali."

"Teteh Fahdah yang telepon Ma, katanya kangen sama Acha, terus menyuruh Acha sama Rafka main ke sana bahkan sampai disuruh menginap."

"Ya sudah menginap saja, sekalian ini rainbow cakenya bawa ke sana pasti Taqiyyah suka."

Faysha senang bukan main, tanpa perlu meminta izin terlebih dahulu sang Mama mertua sudah peka dan langsung mengizinkan Faysha. Sekarang giliran Faysha meminta izin kepada suaminya yang entah sedang terkapar di mana lantaran dari tadi mereka sama-sama sibuk dengan aktivitas siangnya masing-masing.

❤❤❤


Faysha melangkah keluar dari dapur sembari mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan untuk mencari keberadaan laki-laki tampan yang menyandang status sebagai suaminya.

"Itu dia."

Faysha bernapas lega ketika menemukan Rafka yang sedang bersama Papa mertuanya di ruang keluarga dengan pandangan tertuju ke arah televisi.

"Rafka aku cari ke mana-mana ternyata di sini, hai Pa."

"Hai," ucap Ilyas membalas sapaan dari menantunya.

"Raf, tadi Teteh Fahdah telepon, dia menyuruh kita main ke sana sekalian disuruh menginap juga."

Rafka diam seribu kata, sepertinya Rafka tidak berminat untuk menanggapi perkataan Faysha. Tatapan Rafka juga masih melekat ke layar televisi, tidak sedikit pun Rafka berniat menoleh ke arah Faysha.

"Sudah sana Rafka, kamu kan belum pernah main ke sana, sekalian biar lebih akrab sama kakak-kakak ipar kamu," Ilyas angkat bicara lantaran melihat Rafka tidak kunjung memberikan jawaban kepada Faysha padahal Faysha begitu menunggu jawaban dari Rafka.

"lho Raf, mau ke mana?"

"Siap-siap."

Faysha senang bukan main melihat Rafka beranjak dari tempat duduknya sekaligus menjawab pertanyaan kedua dari Faysha meskipun Rafka menjawabnya sambil berjalan. Sangat tidak sopan namun Faysha sama sekali tidak mempermasalahkannya yang terpenting ia berhasil membujuk Rafka untuk menginap di rumah keluarganya tentu ini berkat Papa mertuanya yang membantu dalam membujuk Rafka.

Faysha tersenyum kearah Ilyas, "Papa terima kasih banyak, Faysha saaaayang Papa."

Ilyas membalas senyuman sang menantu "Sama-samaaaaaa," Jawab Ilyas yang mengikuti gaya bicara Faysha dengan nada yang manja.

❤❤❤


"Assalaamu 'alaikum."

"Wa 'alaikumus salaam."

Faysha memasuki rumah keluarganya sembari mengucap salam dengan disusul Rafka di belakang. Fahdah dan Aqmar yang mengenali suara Faysha lantas keluar menuju ruang tamu untuk menyambut kedatangan Faysha dan Rafka. Taqiyah dan Akif ikut dibawa keluar oleh Fahdah dan Aqmar untuk menemui Faysha dan Rafka.

"Ya Allah, Iyyah, Techa kangen banget sama Iyyah."

Faysha langsung membawa tubuh mungil Taqiyah ke dalam pelukannya. Rasa rindu kepada keponakan tersayangnya akhirnya terobati juga.

Jodoh SpesialWhere stories live. Discover now