Hasna segera keluar dari dapur setelah menerima anggukan kepala dari Faysha. Sementara Faysha malah terdiam sejenak masih mencerna ucapan yang dilontarkan oleh Hasna.

"Aka dan Acha?," tanya Faysha kepada dirinya sendiri kemudian Faysha mengangkat kedua bahunya seakan berisyarat masa bodoh.

Usai menyantap makanan tengah malamnya entah mengapa kedua mata Faysha terasa berat sekali. Rasa kantuk kini menjalar di tubuhnya. Faysha segera bergegas menuju kamarnya untuk mengistirahatkan seluruh tubuhnya.

Dengan sangat pelan Faysha membuka pintu kamarnya. Ia masuk ke dalam dengan mengendap-endap seperti maling saja. Lampu kamar sudah mulai redup dan remang-remang tetapi masih terlihat benda-benda yang berada di dalam kamar termasuk ranjang tidurnya.

Faysha terkejut ketika melihat ada tubuh yang tertutup selimut terbaring di ranjang dengan menghadap ke kanan lebih tepatnya membelakangi Faysha yang kini mulai melangkah menuju ranjang. Setelah melihat siapa yang tengah tertidur Faysha menghela napas lega.

"Alhamdulillah akhirnya dia sudah tidur duluan."

Karena sudah merasa mengantuk sekali Faysha langsung membaringkan tubuhnya di kasur sebelah yang kosong untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah terasa kaku dan pegal akibat berlama-lama duduk di kursi pelaminan tadi.

Drttt... drttt... drttt...

Dengan rasa kantuk yang luar biasa mau tidak mau Faysha harus bergerak untuk mengambil handponenya dan mematikan alarm yang sedang berbunyi.

"Alhamdulillah sudah jam tiga," ucap Faysha bersyukur kemudian menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

"Lho sudah kosong? sudah bangun duluan ternyata," ucap Faysha yang sedikit terkejut melihat ranjang di sebelahnya sudah kosong, itu artinya Rafka sudah bangun dari tidurnya.

Dengan langkah gontai Faysha menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan langsung melaksanakan sholat malam yang disebut dengan sholat tahajjud.

❤❤❤


"Alhamdulillah," ucap syukur Faysha setelah dapat meluangkan waktu untuk bertilawah Quran di pagi hari tepatnya sehabis sholat subuh.

"Tuh orang ke mana ya? kok nggak kelihatan? seperti makluk astral saja tak terlihat, bodoh amat deh, mending aku keluar saja cari udara segar," tanpa berlama-lama di kamarnya Faysha buru-buru keluar dan turun menuju lantai bawah, sebenarnya Faysha ingin keluar dari rumah untuk sejenak menghirup udara segar di pagi hari, tetapi niatnya diurungkan setelah mencium aroma masakan dari arah dapur.

"Hmmm, maa syaa Allah, sepertinya aku mencium aroma-aroma masakan nih, jadi sekarang aku lebih membutuhkan untuk menghirup aroma masakan, ketimbang menghirup udara segar," Fasyha terkekeh disela-sela obrolannya kepada dirinya sendiri.

"Selamat pagi Mama," sapa Faysha ketika melihat sang mama mertua yang kini tengah sibuk menggoreng nasi goreng, persis yang sering dilakukan Fahdah setiap pagi.

"Eh Acha, selamat pagi juga Acha," balas Hasna dengan secepat kilat menoleh kearah Faysha kemudian melanjutkan menggoreng nasinya. Faysha mulai menghampiri sang Mama mertua kemudian hanya bisa memperhatikan kelihaiannya dalam menggoreng nasi.

"Ma.., maafkan Acha ya, Acha nggak bisa masak Ma, jadi nggak bisa bantu Mama, Acha bisanya cuma makan doang," Faysha dengan terang-terangan membongkar kelemahannya dalam bidang memasak. 

"Acha nggak apa-apa, nanti kan bisa belajar sama Mama, lagi pula Mama itu kan cari menantu bukan cari juru masak."

"Ya sudah sekarang bantu Mama menyiapkan piring ya di meja makan."

"Siap komandan," Faysha langsung menyiapkan piring untuk diletakkan di atas meja karena itulah yang hanya bisa dilakukan Faysha juga menyiapkan air minum serta gelasnya.

Jodoh SpesialWhere stories live. Discover now