5. Antara Lamaran Dan Salah Paham

Start from the beginning
                                    

Jantung Faysha semakin tidak karuan saja ketika harus memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya yaitu dapur untuk mengantarkan minuman beserta cheese cake yang dibuat oleh Tetehnya tadi siang.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Faysha sangat lirih sembari mengambil napas begitu dalam. Lalu menghembuskannya dengan begitu lega.

Faysha mulai melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dengan kedua tangan yang penuh lantaran membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk tamu spesial dimalam yang spesial juga tentunya.

Semua pandangan tertuju ke arah Faysha yang baru saja menapaki kakinya ke lantai ruang tamu. Kemudian segera menghampiri mereka untuk menaruh minuman dan makanan di atas meja dengan sangat pelan karena Faysha takut ada salah satu minuman yang tumpah akibat rasa gugupnya.

"Silakan diminum Om, Tante, Mas Zahir."

Faysha berucap dengan malu-malu mengedarkan pandangan kearah Ilyas, Hasna dan juga Zahir, tetapi secepat kilat Faysha segera menundukkan kembali pandangannya usai beberapa detik bertemu dengan sepasang bola mata indah milik Zahir yang sudah menundukkan pandangannya terlebih dulu. Faysha kini sudah beranjak dan ikut serta duduk di samping Fathian, hanya ada satu kursi yang kosong yaitu di samping Fathian.

"Mari silakan diminum dulu," ucap Aqmar mencairkan suasana yang tadinya mulai beku alias tidak ada suara.

"Oh, iya," jawab Ilyas dan Hasna secara bergantian, kemudian benar-benar menyeruput minumannya Zahir pun ikut serta menyeruput minuman yang sudah tersedia di meja.

"Hmmm, jadi seperti ini Nak Aqmar dan Nak Fahdah," Ilyas memulai membuka pembicaraan setelah menaruh secangkir sirop yang telah di hidangkan oleh Faysha tadi begitu pun juga dengan Hasna dan Zahir yang ikut menaruh cangkir minumannya.

"Kedatangan kami kemari, kami punya niatan baik yang In syaa Allah diridhoi oleh Allah," ucap Ilyas lagi dan sengaja menjeda ucapannya membuat Aqmar dan Fahdah mulai serius. Meskipun sudah mengetahui dari Faysha tetapi mendengar langsung dari Ilyas membuat mereka ikut berdebar. Jangan ditanya Faysha bagaimana, dari tadi Faysha sudah berkeringat dingin dan ikut serta mendengarkan. Sedangkan Zahir terlihat lebih santai dan sesekali menampilkan senyuman. Sementara Fathian malah melebihi Faysha. Fathian antara percaya dan tidak percaya bahwa sahabatnya itu ternyata diam-diam mencintai adik bungsunya. Tetapi anehnya Zahir malah tidak memberitahukan tentang niat baiknya untuk melamar Faysha. Apakah Zahir benar-benar ingin membuat kejutan kepada Fathian?, tetapi disisi lain sebagai Aa' yang sangat teramat menyayangi adik semata wayangnya itu Fathian sangat senang sekali melihat sang adik yang terlihat berbinar-binar duduk disampingnya. Sejujurnya Fathian memang sudah lama mengetahui bahwa Faysha menaruh hati kepada Zahir.

"Kami ingin melamar Faysha untuk menjadi menantu kami sekaligus untuk menjadi istri dari anak semata wayang kami,"

"Yaitu Rafka."

Mendengar nama yang disebut oleh Ilyas tadi sangat membuat Faysha terkejut bukan main. Bagai tersambar petir rasanya. Kedua mata Faysha membulat sempurna seakan tidak percaya bahwa Ilyas menyebut nama lain, bukan nama Zahir.

"Ra-Rafka?," pekik Faysha lirih menyebut nama yang tidak pernah ia dengar sebelumnya.

Bukan hanya Faysha yang terkejut mendengar Ilyas menyebut nama Rafka. Tapi Fahdah, Aqmar juga Fathian ikut terkejut mendengar nama pria yang sama sekali belum pernah mereka dengar sebelumnya.

"Rafka?," tanya Fathian sembari menoleh ke arah Zahir yang hanya tersenyum. Benar-benar membuat semuanya dibuat tidak mengerti dan bertanya-tanya.

"Kalau memang nama yang Om Ilyas sebut tadi adalah anak semata wayang Om Ilyas dan Tante Hasna, lalu Zahir ini siapa?"

Merasa tidak mengerti akan pernyataan Ilyas tadi, Fathian pun memberanikan diri untuk bertanya tentang jati diri Zahir sebenarnya, mewakilkan Fahdah dan Aqmar yang tidak bisa berkata apa-apa karena yang mereka ketahui Zahir lah anak dari pasangan suami istri yang kini berada tepat di hadapan mereka. Begitu juga dengan Faysha yang mulai membungkam diri dan tidak tahu harus berbuat apa. Faysha benar-benar masih shock atas semua kenyataan yang ada.

Jodoh SpesialWhere stories live. Discover now