38 - NaCheol Fighting

1.5K 128 6
                                    

^^^

Sementara menunggu tim memasak menyelesaikan tugasnya, member yang lain menunggu dengan tenang. Perut mereka keroncongan, tapi berusaha untuk bersabar. Setidaknya ada orang yang mau memasak untuk mereka, jika tidak entahlah bagaimana nasib mereka nanti.

Beberapa pasangan tampak sudah berkumpul sendiri-sendiri. Jun dan Sana keluar sebentar untuk mencari angin. Hansol dan Dahyun tampak tengah bermain games bersama. Pasangan baru, Mina dan Wonwoo juga tak mau kalah saing, mereka asik bercanda ria. Jihyo dan Seokmin ikut meramaikan suasana dengan saling melempar guyonan garing, memang mereka yang paling berisik disini. Sementara para jomblo cuma bisa gigit jari.

Seungkwan menghela nafas berkali-kali, ia tidak bisa melihat cewek yang ia suka bersama orang lain. Benar jika seharusnya Seungkwan tak perlu ikut campur karena Jihyo sudah milik Seokmin. Tapi cinta tak bisa dipaksakan bukan? Seungkwan sangat mencintai Jihyo. Maka dari itu, ia rela gadisnya berbahagia. Walaupun cintanya tidak terbalaskan.

Meskipun diam dan berpura-pura tidur, sejujurnya hati Jisoo menangis. Bohong jika ia tidak cemburu melihat Mina dan Wonwoo bersama. Katakanlah Jisoo bodoh karena merelakan sehabat kecilnya yang sangat ia cintai tersebut bersama orang lain. Tapi ini keputusannya agar semua baik-baik saja. Biarkan Jisoo tersakiti, tapi jangan Mina.

Member yang lain pun melakukan aktivitas lain. Momo tengah asik menonton kartun kesukaannya yang sudah ia simpan offline. Terkadang, gadis itu curi-curi pandang melalui ujung mata untuk melirik Soonyoung. Cowok itu sendiri tidak begitu ambil peduli meski tahu Momo sedang memperhatikannya dari kejauhan. Berusaha sibuk dengan kegiatannya memainkan ponsel.

Jeongyeon dan Jeonghan sama-sama sedang membaca buku. Namun jarak mereka sangat jauh. Sama sekali tidak peduli antara satu dengan yang lain.

Myungho dan Jihoon sendiri memilih tidur dengan tenang. Percayalah, mereka capek karena tempuh perjalanan. Capek hati juga sih, karena sekeliling mereka hanya berisikan orang-orang pacaran.

Lalu, dimanakah Sungcheol dan Nayeon? Oh tepatnya, dimanakah Nayeon? Karena Sungcheol sendiri tengah berada di ruangan tersebut. Kegiatannya hanya merem melek, tidak ada yang lain.

Sungcheol sedari tadi juga mencari kemana perginya cewek bergigi kelinci tersebut. Matanya berotasi, berharap jika mendapati Nayeon. Nyatanya nihil. Nayeon tidak ada.

Rasa penasaran Sungcheol memuncak. Alhasil, cowok itu memilih keluar rumah. Siapa tahu, Nayeon ada di luar. Sedang bercengkerama menikmati bentangan bintang mungkin?

Langkah Sungcheol perlahan membawanya menuju taman belakang, dimana terdapat beberapa ayunan. Suara decitan ayunan seketika menyambar pendengaran Sungcheol. Hatinya membatin bahwa Nayeon pasti ada disini.

Benar saja, Sungcheol seketika melihat Nayeon sedang duduk dan bermain ayunan seorang diri. Kepala gadis itu ia sandarkan pada pegangan ayunan. Laju ayunan tersebut sangat pelan. Tampaknya, Nayeon sedang galau akut.

Dengan langkah perlahan, Sungcheol mendekat. Cowok itu mendorong ayunan Nayeon dari belakang.

Nayeon seketika menoleh karena terkejut. Ia memberi tatapan dingin, kemudian lekas membuang muka. Cowok yang selama ini membuat perasaannya seperti labirin, bukankah tidak pantas mendapatkan senyuman darinya?

"Ngapain lo kesini?" tanya Nayeon dingin.

"Pengen aja," jawab Sungcheol sekenanya.

Nayeon menghela nafas panjang. "Kalo nggak ada hal penting, mending lo pergi."

Sungcheol menggeleng. Tangannya kembali menggoyang-goyangkan ayunan dengan perlahan. Namun, Nayeon tiba-tiba malah terisak.

Nayeon menangis dengan suara sepelan mungkin.

[STS#1] Magenta ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя