18 - Dissapointed

1.8K 169 10
                                    

^^^

Walaupun menjadi yang paling kecil di antara teman-temannya yang lain, Chan memberanikan diri untuk melerai Seungkwan dan Seokmin yang tengah saling memberi bogem mentah secara terang-terangan.

Keadaan dua cowok itu bisa dibilang sangat parah. Dimana darah segar beserta cap biru keunguan memenuhi wajah keduanya. Entah kenapa Seokmin dan Seungkwan bisa berantem, masih jadi misteri untuk kesebelas member Seventeen lainnya.

"Woi, kalian ini kenapa?" tanya Chan tanpa sadar mengerahkan emosi sampai ke ujung tanduk. Teriakannya mampu menjadi santapan gema ke seluruh area taman belakang yang sepi.

Kini, baik Seokmin dan Seungkwan sama-sama sudah tidak lagi saling memukul. Hanya saja, keduanya masih menampilkan tatapan mata tajam nyalang seakan-akan kembali siap menerkam lawan untuk yang kesekian kali.

Dada Seungkwan naik turun dengan helaan nafas yang memburu. Sedangkan Seokmin mengepalkan kedua tangan dan mengalihkan geram dengan gigi-giginya yang bergemalatuk.

"Seokmin, ini ada apa?" tanya Sungcheol pada akhirnya karena mendapati pertanyaan Chan yang tadi tidak membuahkan jawaban.

Nihil, keduanya yang bersangkutan tetap memilih merapatkan bibir. Enggan berbicara meskipun bersarang emosi yang berkelebat.

"Jihyo, mereka kenapa?" tanya Sungcheol lagi.

"Hm, ta-tadi mereka i-itu...," karena tidak mempunyai keberanian lebih, Jihyo memilih menunjuk sesuatu yang berada di sekitar Seokmin dan Seungkwan.

Sekuntum bunga mawar yang sudah rusak dengan batangnya yang telah patah. Hanya sekuntum.

Bunga yang menjadi bukti tersebut ternyata berada tepat di bawah kaki Myungho. Mau tak mau, cowok itu mengambilnya dan meneliti bunga mawar yang keadaannya mengenaskan tersebut.

Jun yang sepertinya mengerti apa yang telah terjadi beralih manggut-manggut. Kemudian mendekati Jihyo yang masih terdiam gugup. "Siapa yang udah nembak lo? Seokmin ato Seungkwan?" tanyanya.

Jihyo dengan cepat menegakkan kepala, tidak menyangka dengan Jun yang cepat mengerti situasi, padahal ia belum mengatakan sepatah kata pun pasal permasalahan privasinya ini.

"Seokmin. Kok kakak tau kalo aku ditembak?"

Semua orang yang berada di sana lantas terkejut dengan pengakuan Jihyo yang tanpa ada ketersendatan. Hanya Jun yang manggut-manggut mengerti.

Percayalah, kalo masalah asmara, Jun merupakan orang yang paling puncak dengan segala pengetahuannya.

"Ya gue tau lah, buktinya kan bunga itu."

"Bang, gue benar nembak dia. Cuma karena gue diterima, Seungkwan terang-terangan nyerang gue. Yang gue tau, Seungkwan juga suka sama Jihyo." akhirnya, Seokmin membuka suara dan menjelaskan sedikit alur permasalahan kepada Jun.

"Jadi, kalian berdua sama-sama suka sama Kak Jihyo?" tanya Chan yang mulai mengerti keadaan.

"Iya! Gue suka sama Kak Jihyo. Dulu, gue dan Seokmin sama-sama udah ungkapin persaan ke Kak Jihyo. Tapi kita ditolak dengan alasan yang sama. Sekarang, dia nembak Kak Jihyo tapi diterima. Jujur, gue cemburu! Gue cemburu!" Seungkwan ikut menjelaskan.

"Gue masih belum faham, kalian berdua kenapa sih?" tanya Soonyoung yang belum ngeh.

Jun berdecak kemudian ancang-ancang untuk menjelaskan semuanya. "Jadi gini, Seokmin dan Seungkwan sama-sama suka Jihyo. Waktu itu, sebelum kejadian ini, dua cowok ini udah pernah nembak Jihyo dan itupun barengan. Tapi, mereka ditolak. Dan sekarang, Seokmin nembak Jihyo untuk yang kedua kali. Kali ini hanya sendiri, nggak barengan sama Seungkwan. Akhirnya, nasib Seokmin baik, dia diterima sama Jihyo. Tapi masalahnya, Seungkwan lihat semuanya dan mulai deh aksi berantem."

"Benar begitu Jihyo?"

Samar, Jihyo mengangguk pelan. Barulah, saat itu kondisi sebenarnya terungkap. Semua member Seventeen pun mengerti semuanya.

"Kenapa lo terima Seokmin?" tanya Sungcheol ambigu, tidak jelas.

"Yahh, karena dari awal emang gue udah suka sama Seokmin. Tapi karena nggak mau bikin Seungkwan sakit hati, gue tolak deh mereka berdua waktu itu." jelas Jihyo.

"Kenapa sekarang malah Seokmin lo terima, padahal udah tau Seungkwan bakal sakit hati?" tanya Jisoo sesaat.

"Gue kira Seungkwan udah move on, lagipula cinta kan kak? Nggak bisa dibohongi dan dipaksakan."

Setelah itu, Sungcheol menghela nafas panjang. Mungkin poros permasalahannya adalah cinta. Seokmin tidak bisa disalahkan karena cinta dalam dirinya bertindak, Jihyo juga tidak bisa dituding karena ia berhak menerima siapapun yang ia cinta. Dan Seungkwan? Cowok itu juga tidak bisa disalahkan karena perasaan cemburunya tengah bermain dan berdampak tanpa ia sadari.

"Seungkwan, lo seharusnya nggak main hakim sendiri." kata Jun menengahi.

"Gue lagi yang salah. Oke deh oke, gue yang salah! Salahin aja gue terus! Gue emang selalu salah di mata kalian semua!"

Seungkwan bergegas pergi dari taman belakang. Meninggalkan semua teman-temannya yang lain. Emosinya sudah tidak tertahan, hatinya tergores dengan ganas. Pedih, perih dam kecewa semuanya jadi satu.

Untuk saat ini, biarkan Seungkwan sendiri.

-Magenta-

AN*
SeokminJihyo ato SungkwanJihyo?
Comment kuyyyy^^

Publish : 3 Agustus 2018

[STS#1] Magenta ✔Where stories live. Discover now