35 - First Date

1.4K 118 30
                                    

^^^

Buatlah kebisingan, Wonmi! Haha😂

Meskipun banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa bosan, Wonwoo tetap saja memilih terduduk tanpa mau ikut bermain kartu bersama personil Seventeen lainnya.

Mereka semua masih berada di kapal laut, entah berapa lama lagi mereka akan sampai. Yang pasti, Wonwoo tak ingin segera cepat sampai karena ia menyukai suasana laut. Ia suka sekali laut, tapi tidak menyukai hewan laut. Kau tahu, Wonwoo alergi terhadap makanan laut.

Alhasil, disinilah Wonwoo berakhir. Duduk sendirian di kursi berbahan dasar besi dengan jaket tebal yang melapisi sebagian tubuhnya. Ia tidak berada di luar area kapal, melainkan di dalam. Hanya saja tempat tersebut strategis untuk melihat laut dari kejauhan.

Tak lama, seseorang datang dan duduk di sampingnya. Gadis itu, Mina. "Hai," sapa gadis yang masih menjadi alasan debaran hati Wonwoo tersebut.

Senyum manis yang Mina tampilkan seketika membuat Wonwoo takjub dan berdebar-debar. "Ha-hai." sapa nya kembali.

"Kenapa disini sendirian? Nggak ikutan main?" tanya Mina beruntun sembari menunjuk segerombolan member Seventeen yang sedang bermain kartu.

Wonwoo menggeleng. "Nggak, gue lebih suka sendiri."

"Oh, lo emang selalu begitu ya?" Mina membenarkan poninya yang menjuntai.

"Selalu begitu gimana?"

"Yah, lebih suka menyendiri." jawab Mina sekenanya.

Wonwoo tersenyum tipis. "Dalam hal seperti ini mungkin gue lebih suka sendiri, tapi dalam hal asmara gue harap gue nggak akan sendiri lagi." ujar Wonwoo sekaligus memberi bumbu-bumbu sindiran halus terhadap wanita di sampingnya.

Mina terkekeh. "Lo nggak akan sendiri lagi."

Mendengar Mina mengucapkan kalimat barusan, Wonwoo lantas menatap mata Mina intens. Alisnya bertaut dengan perasaan yang menggebu. Perkataan Mina barusan seakan-akan seperti kode bukan? Maksudnya Wonwoo tidak sendiri lagi karena Mina akan menerima pernyataan yang dulu sempat ia ucapkan bukan? Huh, Wonwoo harap seperti itu. "Maksud lo?" tanya Wonwoo.

Mina mengangguk kemudian mencubit pipi Wonwoo, gemas. "Iya, cowok gue. Gue udah memikirkan ini baik-baik. Gue mau jadi cewek lo." frontal Mina meskipun awalnya ia merasa malu setengah mati. Lihatlah, bahkan sekarang pipi gadis itu sudah bersemu kemerahan.

Wonwoo tersentak dengan ekspresi bahagia yang tidak terbendung. Katakanlah dia seperti bocah yang bahagia berlebihan karena cinta. Tapi beginilah faktanya, Wonwoo benar-benar bahagia.

"Lo-lo serius kan, Min?" tanya Wonwoo memastikan.

Mina mengangguk mantap. "Iya, emang sarat wajah gue kelihatan bercanda ya? Tapi beneran deh, gue serius!" yakinnya serius.

"Jadi, lo terima gue sebagai cowok lo?"

"Iya, Wonwoo."

"Jadi, lo sekarang cewek gue?"

"Iya, Wonwoo."

"Jadi, mulai sekarang kita jadian?"

Mina tersenyum geli melihat tingkah kekanakan Wonwoo. Tapi biar bagaimanapun, Mina tetap menyukainya. Mina sadar, bahwa selama ini ia juga mencintai Wonwoo. Percayalah, gadis itu menerima cinta Wonwoo karena murni berdasarkan cinta, bukan semata karena kasihan atau apa. Mina cinta Wonwoo. Dan Wonwoo pun cinta Mina.

"Iya, sayang. Mulai sekarang kita jadian."

Hampir saja jantung Wonwoo copot karena mendengar panggilan 'sayang' dari Mina untuknya. "Anjai, ganas juga lo. Baru awal jadian aja udah panggil sayang." kekeh Wonwoo, tapi sebenarnya suka.

"Apaan? Nggak suka? Oke, gue nggak akan-"

"Eh iya-iya, gue suka kok. Suka banget malah. Jadi panggil gue gitu aja. Entar gue panggil lo cinta." ujar Wonwoo semangat.

Tawa Mina pecah. "Ya udah deh, terserah."

Wonwoo tidak henti-hentinya tersenyum. Gadisnya sekarang telah resmi menjadi miliknya. Perlahan, Wonwoo menyentuh punggung tangan Mina kemudian mengamitnya lembut.

Mina yang merasakan sentuhan itu seketika menunduk, menyembunyikan wajah merahnya yang pasti kentara sekali.

"Lo terima gue sebagai cowok lo karena cinta kan?" tanya Wonwoo dengan nada hati-hati. Takut-takut ada kata-katanya yang membuat Mina tersinggung.

"Iya, karena cinta." Mina mempertegas ucapannya. "Gue rada benci sih sebenarnya sama cinta, dia datang dan pergi seenaknya dalam kehidupan gue. Benar-benar labil."

Wonwoo terkekeh geli mendapati tingkah Mina. "Tapi tanpa cinta, hidup nggak akan sempurna."

"Iya juga sih, hehe. Yah pokoknya gue cinta sama lo, dan nggak mau kehilangan lo. Udah sih, titik."

Wonwoo mengelus puncak kepala Mina seraya tersenyum puas. Ia sudah mendapatkan cintanya. Menurutnya ini sudah lebih dari cukup. Ia tidak ingin meminta lebih pada Tuhan. Begini saja ia sudah sangat bersyukur.

Wonwoo menatap Mina, dan Mina pun menatap Wonwoo. Untuk beberapa lama mereka saling bertatapan, cukup lama sebelum pergerakan Wonwoo membuyarkan angan-angan Mina yang terbesit.

Cup

Adegan berciuman pun terjadi setelah itu. Mina tampak begitu terkejut dengan ciuman yang baru saja ia dapatkan. Namun untuk detik berikutnya, ia mencoba untuk memejamkan mata. Merasakan ciuman pertamanya dengan nyaman. Wonwoo pun begitu, sebisa mungkin ia membuat Mina betah akan kedua bibir mereka yang menyatu.

Dibawah langit biru, bersama gelombang air laut. Mereka menjadi saksi untuk hubungan Mina dan Wonwoo. Semoga semuanya akan baik-baik saja ke depannya. Semoga.


-Magenta-

AN*
Bagaimana kabar Anda, para WonMi shipper?
Apakah rasa rindu Anda sudah teratasi? Wkwk😂
Yaudah, bawa enjoy aja dulu ya^^
Meskipun piteli sedih, MiShua ngga bersatu, hiks😩

Jangan lupa tinggalkan jejak! Okey?
Tararengkiu:vv

Masih gue pantengin-,-
Belum gue sleding-,-

Publish : 21 Desember 2018

[STS#1] Magenta ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon