16 - SaJunMiShua

2K 167 22
                                    

^^^

Karena sibuk mengubah titik fokus ke acara ulang tahun sekolah, para member Twice dan Seventeen jarang sekali masuk kelas atau sekedar menyapa teman-teman sekelas. Mereka semua sibuk dengan persiapan masing-masing.

Dan kali ini, barulah mereka bisa sedikit aktif masuk kelas karena persiapan sebelum tanggal main sudah benar-benar maksimal. Tinggal mematangkan potensi dalam bidang penampilan.

"Jun, gue mau gabung klub sastra dong." kata Jisoo di tengah-tengah pembelajaran. Kebetulan, kursi Jun dan Jisoo sangat dekat yaitu depan belakang.

Jun memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan Jisoo. Semenjak sering berlatih bersama, mereka berdua jadi semakin dekat.

"Boleh-boleh. Nanti udah bisa ikut gabung." jawabnya kemudian kembali menghadap depan.

"Nggak ada tes apa gitu? Kok bisa langsung terima anggota?"

Mendengus, Jun kembali menatap Jisoo. "Karena emang klub sastra kekurangan anggota. Cuma ada gue, tuh si Daniel, terus ada kelas tetangga si Jennie. Adek kelas cuma ada satu doang, cewek juga namanya Umji. Kalo lo gabung, ketambahan lo, udah deh itu doang."

"Lah, kok dikit?"

"Biasalah, banyak yang nggak mau gabung. Katanya sastra itu nggak asik."

"Oke-okelah. Siapa guru pengajarnya?"

"Nggak ada."

"Hah? Kok nggak ada?"

"Yah emang nggak diurus klub sastra mah. Jadi setiap pertemuan, gue yang menjelaskan materi seakan-akan gue gurunya. Haha,"

"Njir,"

📌📌📌

"Gimana hubungan lo sama Jun, San?" tanya Jihyo seraya mengepakkan buku-buku beserta alat tulis ke dalam tas.

Seketika, senyuman Sana merekah ibarat senyuman bunga matahari. Menampilkan gigi-gigi putih nan rata yang terpampang nyata. "Sejauh ini baik-baik aja kok, makin dekat malahan. Huwaa, gue kemarin mimpiin dia!"

"Mulai deh tuh, selebgram kelas ini kesurupan serta kejang-kejang cuma karena cowok alay kayak Jun."

Sana memcebik bibir ketika mendengar ucapan Jihyo yang menitikberatkan Jun sebagai makhluk alay. "Jun nggak alay kok, dia baik."

"Serah lo dah serah." pasrah Jihyo.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar dua puluh menit yang lalu, namun karena belum selesai mencatat pembelajaran sejarah, Sana, Jihyo beserta Mina tinggal di kelas cuma bertiga. Mereka benar-benar menyelesaikan tugas sampai tuntas baru bersiap untuk balik.

"Mina, lo akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih? Ada masalah?" tanya Sana sembari memakai tas punggung berwarna magenta yang ia sampirkan kedua bahunya.

"Bukannya Mina emang sering ngelamun ya dari dulu?" kekehan Jihyo membuat Mina menjitak kepalanya dengan ringan.

"Nggak-nggak papa kok."

"Oh ya, Wonwoo masih sering ngirim lo surat-suratan?" tanya Sana kembali.

Tiga sejoli yang menjalin persahabatan ini memang selalu terbuka satu sama lain. Jadi tak jarang, mereka bertiga tau masalah dari masing-masing diri. Makanya Sana bisa tau kalau surat yang ternyata menjadi misteri untuk Mina merupakan pemberian dari Wonwoo. Karena tempo waktu lalu, Jihyo datang lebih awal dan melihat adegan Wonwoo yang memasukkan selembar kertas ke loker Mina.

"Masih, rutin malah."

"Wonwoo ada-ada aja, hari gini masih ngutarain perasaan lewat surat. Kalo gue di tempat lo Min, mungkin gue udah ilfeel." cerocos Sana untuk yang ke sekian kali.

"Guys, gue udah dijemput nih. Balik duluan ya, bye." pamit Jihyo kemudian keluar dari kelas untuk menuju lokasi jemput.

Kini tinggal Sana dan Mina yang berada di dalam kelas. Sebenarnya Sana sudah selesai mencatat apa yang tertulis di papan tulis dari tadi. Hanya saja, ia menunggu Mina yang masih belum usai. Kalau nulis, sudah seperti siput tuh Mina. Lemot.

"Mina, lo pulang jam berapa?"

Mina mengalihkan perhatian dari papan tulis menuju wajah sahabatnya itu. "Hm, jam berapa ya? Terserah gue sih, kan gue bawa sepeda. Kenapa?"

"Habis ini hanterin gue ke sekretariat sastra ya?"

Mengerti maksud dan tujuan Sana, Mina memutar bola mata jengah. "Iya, mau apel sama pangeran Jun kan lo?"

Sana terkekeh pelan. "Tau aja,"

Sudah sekitar dua menit lamanya, barulah Mina selesai menuntaskan tugas mencatat. Kedua sejoli tersebut lantas segera menuju sekretariat sastra tempat anak-anak klub sastra berkumpul. Hari ini memang jadwal mereka si pandai bahasa melancarkan sebuah diskusi. Dan Jun, alias pacar Sana ada di situ sebagai ketua klub sastra yang mengurus segala seluk-beluk tentang klubnya tersebut.

Sesampainya mereka di sebuah ruangan minimalis yang disusun sedemikian rupa oleh benda-benda berbau bahasa, Sana lantas segera duduk di depan ruangan itu yang kebetulan ada kursi panjang berbahan dasar kayu. Menunggu sang pacar selesai dengan urusan.

Mina juga mengambil alih untuk duduk di samping Sana. "Lo pulang aja, nggak papa. Makasih udah nganterin."

Jawaban Mina berupa gelengan. "Nggak ah, entar aja. Jam segini waktunya sekolah sebelah pulang. Pasti jalan macet, gue nggak mau ribet."

Mendengar alasan Mina, Sana lantas tertawa. Sahabatnya itu merupakan cewek yang penuh akan misteri dan labil. Kelihatannya aja santai, tapi kadang juga nggak mau ribet.

Tak lama, pintu ruangan sekretariat sastra terbuka. Anak-anak klub sastra yang jumlahnya terbilang sedikit keluar satu per satu.

"Jun!" teriak Sana ketika mendapati batang hidung Jun yang berjalan santai keluar.

"Hey!" jawab Jun sembari mengeluarkan senyum andalannya.

Tak lama setelah Jun keluar, temannya yang cowok juga keluar. Jisoo.

"Soo, kenalin ini Sana. Dan Sana, ini Jisoo." Jun memperkenalkan kedua orang tersebut.

Mendengar nama yang familiar, Mina yang tubuhnya tertutup oleh tubuh Sana lantas berdiri. Melihat situasi yang tiba-tiba membuat dadanya sesak.

Kedua pasang bola mata itu menyatu. Kembali menyatu setelah sekian lama tidak saling berselam. Mina begitu terkejut melihat Jisoo, sahabat kecilnya ternyata benar-benar ada dan nyata di depan mata. Jisoo pun tak jauh berbeda, matanya membulat ketika tau Mina juga bersekolah di sini.

"Joshua, lo-lo beneran Joshua kan?" tanya Mina kemudian melihat penampilan Jisoo dari atas sampai bawah. Dan nyatanya semua sama, pahatan wajah dengan senyuman manis itu persis.

"Ya ampun, lo masih suka manggil gue pake nama itu? Minari, lo masih sama!"

"Lo juga masih sama, Joshua!"

-Magenta-

AN*
Mishua shipper mana nih?😂😂
Akhirnya Mina udah ketemu sama sahabat masa kecilnya yang udah lama menghilang. Terbayar sudah kerinduannya yang lama tertahan. Weheee:V

Mishua or Wonmi?
Comment gaes^^

Publish : 29 Juli 2018

[STS#1] Magenta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang