55 - Ketemu Lagi?!

616 35 0
                                    

Play music now in the mulmed, guys!
Happy reading
Hope you like it
***
Mackie yang paham situasi tiba-tiba menjadi akward dan canggung pun segera menarik lengan Caroline yang bebas untuk masuk kedalam bioskop.
"Ayo, Dor!" ajaknya pada Dora yang tersadar dari lamunannya dan mengikuti langkah pria itu yang masih ditarik Caroline.

Shinta menatap mereka sedikit mencemooh. "Mereka nonton juga? Kirain bakal dirumah jadi anak mami."

Alfian tak menanggapinya. Ia masih terdiam.

"Ayo, mbak, mas, masuk. Dibelakang udah pada ngantri," tegur security yang berdiri disisi pintu ruang bioskop nomor 5 seraya menunjuk dibelakang tubuh mereka yang memang sudah banyak yang mengantri untuk masuk.

Shinta segera menarik Alfian untuk masuk, dan Alfian hanya menurut.
Mereka mencari tempat duduk mereka tanpa menyadari bahwa dikursi paling bawah terdapat Caroline cs dan tepat dibarisan 5 dari bawah dikursi yang paling ujung adalah nomor mereka. Mereka segera mendudukinya dan menunggu film dimulai.

Sedangkan, Caroline dan yang lainnya sudah duduk manis dikursi paling bawah alias paling depan.

"Gile ya lu, Car, masa paling depan sih? Cari mati?" tanya Dora dengan menggerutu kesal. Ia duduk tak tenang. Nonton film hantu duduk dipaling depan? Cari mati!

Caroline menyengir. "Tadi gue lupa bilang mau ambil kursi tengah-tengah, jadi kasirnya asal milih kursi."

Dora merengut sebal. "Kalo gak rame orang aja, gue guyur lu pake coca-cola."

Caroline cekikikan. "Jahat, mbaknya," godanya usil.

"Emang! Napa? Gak suka?" sinis Dora, lalu membuang mukanya kedepan.

Caroline mengusap wajah Dora dengan sedikit kasar. "Astaughfirullah, film belum dimulai, temen kita udah kerasukan aja."

Yang lainnya tergelak menertawakan Dora yang mendelik dan semakin merengut. Bahkan yang duduk dibelakang mereka juga ikut tertawa membuat mereka semakin tertawa, yang pasti kecuali Dora.

"Sebelum lampu dimatiin, poto dulu, yuk," ajak Mackie semangat sembari mengeluarkan ponsel Iphone-nya dari dalam saku seragamnya.

Semuanya mengangguk antusias.

Mackie yang memegang ponselnya, karena dia yang paling ujung. Dan, mereka semua berpoto 3 kali.

Poto pertama, semuanya tersenyum manis.
Poto kedua, semuanya menjulurkan lidah.
Poto ketiga, semuanya berpose konyol.

"Muka Caroline mirip kakek Sugiono yang lagi keenakkan!" Dora tertawa ngakak diikuti yang lainnya ketika melihat wajah Caroline saat poto ketiga. Kedua matanya yang belong menghadap keatas dan mulutnya menganga lebar.

Caroline yang melihatnya cemberut. "Muka gue, astaughfirullah."

"Hapus, sih!" pintanya pada Mackie memohon.

Sontak yang lainnya menolak.

"Enggak-enggak! Enak aja!"

"Gak seru lu mah, Car!"

"Ya, tapikan itu muka gue...." ucapan Caroline menggantung dengan tatapan memelas.

"Cantik kok, cantik. Tenang aja," ujar pria itu menahan tawa.

Caroline mendelik tak suka. "Kenapa nahan ketawa? Awas yang keluar kentut!"

Yang lain kembali tertawa mendengar penuturan Caroline barusan.

Tiba-tiba lampu bioskop dimatikan membuat mereka terkejut, namun biasa lagi karena lampu bioskop akan dimatikan ketika film akan dimulai.

"Sstt." Dora menaruh telunjuknya dibibirnya menyuruh semuanya diam.

Enemy But FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang