33 - Jenguk Caroline

757 49 8
                                    

Hope you like it💋

***

"Caroline sayang! Dora cantik udah dateng nih!" jerit Dora heboh sembari melompati tangga demi tangga dengan senangnya.

"Mackie yang unyu juga dateng loh!" jerit Mackie seraya mengikuti langkah Dora.

"Dave handsome juga ada!" begitu juga dengan Dave yang mengikuti langkah Dora.

"Rakha yang paling ganteng nih!" yang paling akhir mengikuti langkah Dora yaitu Rakha.

Alfian berjalan cool dibelakang Rakha sambil kepalanya yang menggeleng-geleng.
"Lo pada sampe jatoh gue bakal ngakak."

"Gue jatoh Mackie yang nangkep~," ucap Dora masih dengan ekspresi bahagia.

"Gue jatoh Dave yang nangkep~," timpal Mackie dengan senyum puas.

"Gue jatoh Rakha yang nangkep~," sahut Dave dengan tangannya yang dikembangkan keudara dengan lebar. Senyuman lebar terpatri dibibirnya.

"Gue jatoh Alfi--"

"Gue ada disini," potong Alfian sambil melambai-lambaikan tangan kanannya pada Rakha yang tercengang. Dirinya sudah lebih dulu pindah ke tepi tangga agar Rakha tak bisa mengatakan yang sama seperti Dave lainnya.

"Lah, tadi kan lo disini?" ucap Rakha masih tercengang dengan kepalanya yang menoleh sejenak ke belakangnya.

"Rakha jatoh lantai yang nangkep~," ucap Alfian mengikuti gaya mereka. Matanya juga menatap Rakha dengan pandangan meremehkan.

Tepat setelah Alfian mengatakan itu, kaki Dora terpleset hingga menyebabkannya oleng, dan dengan sangat cepat Dora menubruk tubuh Mackie yang dibelakangnya. Karena tak bisa menahan beban tubuh Dora, Mackie ikut oleng dan menubruk tubuh Dave. Dave yang juga tak kuasa menahan beban tubuh dua orang sekaligus ikut terjatuh dan menubruk tubuh yang paling terakhir yaitu...Rakha. Demi neptunus yang berubah warna menjadi pelangi, Rakha juga terjatuh kebawah menimpa lantai. Bersyukur dengan adanya lantai yang menangkapnya.

"Aduuhh!" ringis Alfian ngilu melihat Rakha yang mengerang kesakitan kala Dave sedikit menekan batang kemaluannya dengan tangan Dave yang memang berotot.

"Sakit titit gue, anjeng!" jerit Rakha mengucapkan kata-kata kasar. Nama-nama hewan keluar semua dari mulutnya. Ini batangmya bukan diremes, tetapi ditekan. Sakit, bukan keenakkan coy!

"Bangun, woy! Gak bisa berdiri ini gue!" jerit Dave mencoba mendorong Mackie yang diatasnya. Posisi mereka saling menimpa dimulai dari Dora yang paling atas.

Mackie sedikit menggoyang-goyangkan tubuhnya mencoba melepaskan diri dari himpitan mereka, tetapi tetap saja tak bisa.

"Mackie! Jangan goyang-goyang elah! Titit gue nanti tegang! Lu mau tanggung jawab?!" tanya Dave ceplas-ceplos dengan kesal.

Mackie meringis memegang kedua telinganya yang terasa berdengung mendengar bentakkan Dave yang tepat ditelinganya, "Ya, biasa aja geh! Telinga gue sakit nih! Lu mau tanggung jawab kalo sampe gue budek?!

"Lo tuh--"

"Ebuset! Lagi pada naena massal ya?" tanya Caroline polos. Ia baru saja keluar dari kamar sudah diberi pemandangan yang tak mengenakkan. Percayalah, Caroline masih polos atau lebih tepatnya sok polos.

Mereka berlima sontak menoleh kearah Caroline secara bersamaan.

"Gila lu ya? Yakali naena massal! Dora! Cepet berdiri!" teriak Rakha frustasi. Badannya sudah sakit, batang kemaluannya juga, belum lagi hatinya.

"Sabar! Sweaternya Dora nyangkut dikancing baju gue neh!" ucap Dora balas berteriak frustasi. Ia mencoba melepaskan sweater Mackie yang menyangkut dikancing baju belakangnya dengan susah. Mackie membantu Dora dengan cepat, karena dia juga menahan sakit ditimpa dengan tubuh Dora yang memang sedikit berisi. Sedikit. Bahkan bisa dibilang Dora yang paling montok diantara mereka bertiga.

Enemy But FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang