20 - Karma Itu Nyata!

1.1K 56 5
                                    

Caroline menatap rumah besar bertingkat tiga didepannya dengan kagum.

Rumah itu bernuansa putih, dengan sedikit diberi sentuhan kilauan emas. Itu membuatnya menjadi mewah. Belum lagi taman depannya yang luas, dan asri. Serta, terdapat pancuran disetiap sisi jalan.
Satu kata yang terucap dari bibir manis Caroline,
"Wew."

Alfian yang melihat itu sontak menyentil jidat Caroline agar tersadar dari lamunannya.
"Jangan bengong, bengong lu jelek, bis."

Caroline tersentak, dan menatap Alfian sinis, "Jelek-jelek gini banyak yang suka tuh!"

"Iya banyak yang suka, tapi jelek semua juga. Biar perfect couple, jelek sesama jelek."

"Daripada lu badan item sama badan item juga. Entah jadi apa anak lu nanti. Mungkin tuh anak lu bisa bantu gue dalam gedein api pas masak sate. Jadi areng."

"Anak lu bisulan, sering ngintipin orang."

"Yaiyalah ngintipin orang, masa hewan diintipin? Gak guna. Apalagi hewan yang kayak lu, GG(*Gak Guna) banget!"

"GG, GG, gigi lu tu kuning."

"Daripada gigi lu pink!"

"Gigi pink dikasih apa, hah?!"

"Pewarna makanan!"

"Lu kira gigi gue adonan?"

"Adonan donat!"

"Cih!"

"Ayo, cepetlah! Banyak omong lo ini!" Alfian menyeret Caroline menuju pintu utama.

Alfian hendak mengetuknya, namun ditahan oleh Caroline.

"Pan, ada orang tua lo?"

"Gak, pergi keluar kota." Alfian hendak mengetuknya lagi, namun ditahan lagi oleh Caroline.

"Eh, pan, ada kakak lo?"

"Gue gak punya kakak." Alfian hendak mengetuk kembali, namun lagi-lagi dihentikan oleh Caroline.

"Eh, pan, ada adek lo gak?"

"Gak, dia nginep dirumah temen."

"Eh, pan, ada pembantu lo gak?"

"Ada, tapi nanti gue suruh pulang kampung."

"Eh, pan, ada--"

"Ada apa lagi sekarang, hah?!"

"Ada satpam lu?"

"Arghhhh!!" Alfian mengacak-ngacak rambutnya dengan kesal.

"Lu ini banyak tanya! Pertama! Orang tua gue pergi keluar kota, dan 3 bulan lagi baru pulang! Kedua, gue gak punya kakak! Ketiga, adek gue nginep dirumah temennya dari kemaren! Karena itu, gue juga nginep dirumah lo! Mungkin nanti malem dia balik! Keempat, pembantu gue ada! Tapi, karena ada lu jadi gue suruh pulang kampung aja! Karena, lu kan cewek! Jadi, yang masak, beresin rumah, itu lu semua! Nyiapin makan gue dan adek gue itu lu! Karena, lu itu asisten gue! Ter--"

"Heh! Mana bisa gitu! Asisten kan cuman jadi beresin berkas-berkas gitu! Yang kalo dikelas kerjaannya disuruh nulis dipapan tulis!" potong Caroline tak terima.

Alfian tercengang, "ITU SEKETARIST BEGO!!"

"Oh, gitu ya?" Caroline hanya menyengir polos.

"Baru juga mau mulai udah bikin gue naek darah aja lo itu, bisul! Sebagai hukumannya! Malam ini lu tidur diloteng!!"

'Jgeerrr

Apa salah hambamu ini tuhan?

Enemy But FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang