35. penggunaan tanda baca part 5

1K 85 11
                                    

Kali ini, akan saya berikan beberapa cara penggunaan tanda baca yang sepertinya ada pada cerita, walau cukup jarang dipakai. Kalian boleh melewati bagian ini bila dirasa tidak penting.

Pertama-tama, akan saya paparkan tentang elipsis. Jika ada yang belum tahu, elipsis itu adalah .... Nah, sudah tahu kan? :v

Elipsis adalah tanda baca berupa 3 titik yang berbaris tanpa spasi. Dipakai untuk menandai bagian yang kosong. Spasi diberikan sebelum dan sesudah elipsis digunakan. Nah, berikut cara pemakaian elipsis (hanya 2):

1. Elipsis dipakai sebagai tanda baca yang menunjukan ada bagian dari kalimat atau kutipan yang dihilangkan. Contoh: jika aku lapar, maka aku ... hingga kenyang.

2. Elipsis dipakai untuk menadakan sebuah ujaran dalam dialog tidak selesai. Contoh: Budi berkata," Kita harus makan supaya ..., juga agar perut ...."

Catatan:
A. Tanda elipsis diikuti spasi setelah dan sebelum dipakai bila berada di tengah kalimat.
B. Tanda elipsis yang diikuti tanda baca tidak dipisahkan oleh spasi.
.
.
.
Nah, berikutnya adalah tanda petik tunggal. Ini juga terkadang ada dalam cerita, apalagi cerita yang memiliki dialog cukup rumit. Oke, tanpa basa-basi lagi, ini dia penggunaanya:

1. Tanda petik tunggal dipakai mengapit petikan yang ada di dalam petikan. Intinya, petikanya petikan😂. Contoh:"Aku mendengar teriakan 'tolong!' tadi. Tapi sekarang tidak," kata Herb.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna terjemahan dari bahasa asing, bahasa daerah, istilah, maupun ungkapan. Contoh: mata 'indra penglihatan'.

Catatan: penggunaan petik tunggal pada poin pertama sama dengan petik ganda, hanya saja tempatnya berada dalam petikan.
.
.
.
Yang ketiga, tanda titik dua. Nah, buat kalian yang ingin menulis buku non-fiksi, pasti sering memakainya. Jadi jangan heran kalau saya sendiri sering memakainya pada work yang ini. Berikut cara pemakaianya:

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh:
Kita memerlukan material: batu bata, semen, air, pipa.

2. Tanda titik dua dipakai setelah kata yang memerlukan pemerian. Contoh:
Ketua: Herb
Sekretaris: Stanley
Bendahara: Otong

3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah percakapan setelah nama pelaku percakapan. Contoh:
Herb: "Cara untuk menghilangkan kantuk adalah tidur."
Cage: "Golok mana golok?"

Catatan:
Tanda titik dua tidak dipakai pada akhir pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh:
Kita memerlukan lem, selotip, dan kertas.
.
.
.
Baiklah, mungkin hanya sekian yang bisa saya sampaikan. Jika mungkin nama yang saya pakai sama dengan pembaca, itu hanya kebetulan. Jangan tersinggung ya? Kekekeke. Dan semoga apa yang saya tulis bermanfaat. Sampai berjumpa di bab depan.

😊<sudah tahu kan saya minta apa?>

Next: pengulangan kata

Panduan Menjadi PenulisWhere stories live. Discover now