31. alur

2.2K 126 25
                                    

Alur yang saya maksud di sini adalah jalanya cerita. Bukan alur yang seperti ini:

Memang tidak salah, tapi yang dibahas di sini bukan tentang dunia pertukang kayuan, namun tentang kepenulisan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memang tidak salah, tapi yang dibahas di sini bukan tentang dunia pertukang kayuan, namun tentang kepenulisan.😂
.
.
.
Alur adalah jalanya cerita, bisa maju, juga bisa mundur, juga bisa maju mundur. Biasanya, kita dapat mengerti sebuah cerita memakai alur mundur dari banyaknya flashback maupun prolog. Hampir buku cerita memiliki alur, kecuali non-fiksi (contohnya buku resep masakan). Jadi untuk kalian yang menulis buku selain non-fiksi atau bisa disebut buku cerita, baca bab ini ya.

Alur dalam cerita dibagi menjadi 3, dan pasti sudah tahu kan apa saja ketiganya?

Nah, langsung saja, ini dia ketiga alur beserta cirinya yang mungkin tidak diajarkan saat sekolah:

1. Mundur: 95-100% flashback. Cerita dimulai saat tokoh selesai dengan kisah hidupnya. Tokoh utama menceritakan kembali kisah hidupnya di masa lalu. Karena itu, kandungan flashback-nya sangat tinggi. Kelebihan alur ini adalah mampu membuat pembaca merasa penasaran dengan kisah hidup masa lalu tokoh utama. Alur ini menyimpan jalan cerita di masa lalu, itulah kenapa dinamakan alur mundur.

2. Maju: 0-5% flashback. Cerita dimulai pada saat tokoh utama sekarang ini dan selesai di masa depan. Menurutku, sangat banyak cerita yang memiliki alur semacam ini. Tokoh utamanya memulai kisahnya di masa kini, menuju masa depan tanpa kepastian :v. Kelebihan alur ini adalah sama sekali tidak menimbulkan spoiler. Alur ini menyimpan jalan cerita di masa depan, karena itulah dinamakan alur maju.

3. Maju-mundur: 45-55% flashback. Ini dia alur yang paling membingungkan. Merupakan alur maju, hanya saja flasback-nya memiliki jumlah fantastis. Cerita dimulai pada masa kini, dan berjalan ke masa depan. Hanya saja misteri masa lalu tokoh utama cukup besar, jadinya flashback-nya banyak. Kelebihan alur ini adalah akumulasi 50% kelebihan alur mundur dan 50% kelebihan alur maju. Karena berjalan 2 arah, dinamakanlah alur maju-mundur.
.
.
.
Nah, itulah ketiga jenis alur beserta penjelasanya. Berikutnya, akan saya jelaskan sedikit fenomena tentang alur yang saya temui di lapak ini. Ini dia:

Apa kalian pernah membaca cerita dengan jalan cerita tidak jelas? Terkadang maju, namun tiba-tiba mundur. Kemudian kalau flashback off kembalinya ternyata bukan kelanjutan dari bagian sebelum flashback. Pasti bingung kan untuk memahaminya? Nah, itulah kesalahan umum yang dilakukan penulis baru yang memakai alur maju-mundur. Nah, berikut adalah tips dari saya sendiri untuk kalian yang membuat cerita yang memiliki alur maju-mundur:

1. Saat membuat flashback, sebaiknya jangan satu bab penuh diisi flashback. Biasanya kalau satu bab penuh diisi flashback, maka bab berikutnya biasanya agak melenceng dari bab sebelum flashback.

2. Karena alurnya yang sangat kompleks, saya sarankan membuat outline untuk kalian yang memiliki cerita beralur maju-mundur. Outline di sini berguna agar kita mudah mengingat jalanya cerita.

3. Untuk orang yang pelupa (seperti saya😂), sebaiknya jangan memakai alur maju-mundur. Kalaupun tetap nekat, buat outline yang jelas dan pastikan jangan sampai lupa dengan outline-nya.

Nah, hanya 3 tips tersebut yang ada kutemui. Oh iya, selanjutnya saya berikan beberapa indikator alur pada cerita jika dilihat dari prolognya, seperti yang sebelumnya kutulis. Ini dia:

1. Mundur (pov1): hujan lebat yang mengguyur badanku ini mengingatkanku pada pengalaman kelamku 30 tahun lalu. Pengalaman di medan perang dimana teman-temanku berguguran dan hanya tersisa aku yang berhasil selamat meski mengalami luka serius. Akulah saksi dari sebuah sejarah, dan dengan ini akan kuceritakan pengalamanku pada kalian.

2. Maju-mundur (pov3): Juno, seorang anak yang terdampar di sebuah pulau tanpa penghuni belajar bertahan hidup hingga dirinya ditemukan. Tidak ada yang tahu kenapa dia terdampar dan tak ada kepastian kapan pertolongan akan datang. Yang jelas, kini dia harus bertahan hidup dan berharap ada yang menolongnya.

3. Maju (pov1): aku telah kehilangan seluruh benda di rumahku semenjak kecerobohan yang kulakukan semalam. Aku tidak tahu siapa pelakunya dan bagaimana dia membawa seluruh barang-barang di rumahku hanya dalam semalam. Yang jelas, aku akan mencarinya hingga ke ujung dunia. Tunggulah diriku, akan kutemukan siapa kau sebenarnya.

Nah, kalimat yang saya garis bawahi adalah indikatornya. Intinya, jika menyimpan cerita di masa depan, itu berati alur maju. Jika menyimpan cerita di masa lalu, berati alur mundur. Jika menyimpan cerita di masa lalu dan masa depan, berati alur maju-mundur.

Nah, mungkin hanya sekian yang saya berikan pada bab ini. Jika ada kurang lebihnya, tahu lah pembaca harus berbuat apa?:v.

Minta jejaknya tanpa diinjak😂

Next: tag

Panduan Menjadi PenulisWhere stories live. Discover now