4. penggunaan tanda baca part 1

6.4K 643 154
                                    

Hmm, sebenarnya sejak dulu sampai sekarang, saya sangat ingin membahas masalah dasar ini dulu. Dari yang saya amati, kebanyakan penulis di dunia oranye yang masih baru melakukan banyak kesalahan dalam penggunaan tanda titik dan koma. Padahal kesalahan peletakan tanda baca tersebut bisa berakibat cerita tidak enak dibaca. Misalkan saja:

Dunia ini sungguh luas, dunia ini dipenuhi kekayaan, dunia ini pula dipenuhi dengan keindahan tiada tara namun dibalik semua itu. Dunia ini dipenuhi oleh bahaya dan diselimuti oleh misteri kelam sang masa lalu mengutuk kematian tiap kehidupan dengan ikatan waktu.

Dari contoh diatas, sudah tidak enak kan dibacanya?
Dan itulah yang terkadang saya temukan di tulisan seorang pemula yang tidak merevisi tulisanya. Saya tidak akan menyebutkan siapa saja yang melakukan kesalahan tersebut, soalnya saya tidak buka promosi😂. Nah, yang tadi kan contoh yang salah. Sekarang bandingkan dengan yang ini:

Dunia ini sungguh luas. Dunia ini dipenuhi kekayaan. Dunia ini pula dipenuhi dengan keindahan tiada tara. Namun dibalik semua itu, dunia ini dipenuhi oleh bahaya. Diselimuti oleh misteri kelam sang masa lalu. Mengutuk kematian tiap kehidupan dengan ikatan waktu.

Nah, enakan yang kedua kan?

Inti dari kedua penggunaan tanda baca titik dan koma seperti dua contoh di atas adalah sebagai berikut:

1. Titik: Tanda berhenti. Pembaca tidak akan berhenti membaca jika tidak dihentikan dengan tanda titik. Dipakai jika suatu kalimat tidak bersambung dengan kalimat berikutnya.

2. Koma: Tanda jeda. Pembaca akan sedikit menjeda dalam proses membaca jika terdapat tanda koma. Dipakai memisah kedua kalimat yang saling terkait, namun memiliki pola kalimat ganda. Pola kalimat yang dimaksud adalah S-P-O-K. Semisal ada 2 predikat atau 2 objek untuk 1 subyek. Nah, itu dipisah dengan tanda koma.
Contoh: Budi sedang makan sate, juga sedang memegang tusuk satenya.
Itu adalah contohnya sederhananya. Biasanya setelah koma ada kata penghubung. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ada kalimat tanpa kata penghubung memakai koma karena diperlu jeda sejenak. (Akan dipelajari di tanda baca tingkat lanjut.)

Selain penggunaan dasar tanda titik dan koma seperti yang terpapar di atas, berikut adalah contoh lain penggunaan tanda titik dan koma:

1. Tanda titik dipakai untuk mengentikan kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: aku makan batako.

2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh: Irwan S. Gatot
Tidak berlaku bila nama ditulis lengkap.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang dipakai untuk jangkauan waktu. Contoh: 12.34.45 (pukul 12 lewat 34 menit 45 detik)

4. Tanda titik dipakai untuk bilangan ribuan atau kelipatanya yang menunjukan jumlah. Contoh: jumlah keramik di rumah saya 12.000 buah.
Jika bilangan tidak menunjukan jumlah, tidak perlu dipakai titik.

5. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Saya membeli semut, daun, dan alien.

6. Tanda koma dipakai memisahkan dua kalimat setara yang berkaitan, namun harus diberi kata penghubung setelah tandanya muncul. Contoh: Saya lupa makan selama 2 hari, kemudian saya ditemukan tak bernyawa. :v

7. Tanda koma dipakai memisahkan induk kalimat dengan anak kalimat (kok sedih ya?). Contoh: kalau hari ini hujan disertai petir, saya akan menonton TV.

8. Tanda koma dipakai setelah kata ungkapan atau penghubung di awal kalimat. Contoh: Karena itulah, kamu harus makan mie pakai sedotan.

9. Tanda koma dipakai memisahkan petikan langsun dari bagian dalam kalimat (poin penting, karena dalam cerita pasti ada dialog). Contoh: Adik berkata," Mak, minta duit."

10. Tanda koma dipakai untuk menyatakan pecahan desimal (kadang ada di novel fiksi ilmiah). Contoh: 33,5°C

11. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca keterangan yang terdapat di awal kalimat. Untuk minum, kita perlu air.
Maksudnya: kita perlu air untuk minum.

12. Tanda koma dipakai untuk mengakhiri dialog tag dan letaknya di dalam petikan. Contoh:" Aku akan menjelajah menjangkau ujung dunia," teriaknya dengan semangat membara.

Hanya 12 poin itu adalah dasar untuk membuat suatu cerita. Sisanya seperti penggunaan tanda titik pada gelar, singkatan, atau apa-lah saya yakin tidak terlalu berguna dalam menulis cerita (kecuali cerita fiksi ilmiah dan misteri, yang mana karakter utama terkadang memiliki gelar atau sebagainya). Intinya adalah, kedua tanda baca tersebut paling umum dijumpai di dalam sebuah cerita. Jadi, ini akan menjadi peting tatkala kalian akan mengajukan naskah pada penerbit kelak (jika mau). Mungkin hanya sekian dulu, jika ada pertanyaan, kritik, dan masukan silahkan tulis saja di kolom komentar. Jika ada typo atau semacamnya, mohon maaf ya, saya kurang fokus, banyak kerjaan.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Jejak kaki mungkin :v.

Next: penggunaan tanda baca part 2 (tanda hubung dan petik dua)

Panduan Menjadi PenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang