24. Insiden

741 60 0
                                    

Ada suasana yang sangat ingin kau ulang tapi semuanya sudah tidak sama






.

"Sial pak Darman pake nongol segala lagi," gerutu Alvin yang kesal karena kedatangan pak Darman yang tiba-tiba.

"Iya mana tadi tinggal cari pemenangnya lagi," tambah Leon.

"Benar-benar sial," ucap Dimas.

Bagaimana mereka tidak bubar dari lapangan karena mendengar ucapan pak Darman. Satu sekolah juga tau kalau pak Darman itu guru olahraga yang killer. Dan sudah dapat dipastikan dia tak pernah main-main dengan ucapannya.

Dan banyak siswa yang tak ingin direkrut oleh pak Darman untuk mengikuti Lomba. Karena apa ?, karena jika sudah direkrut dan dipilih, siswa tersebut harus benar-benar tekun untuk latihan tak peduli selelah apapun dia, dia tak boleh absen saat latihan. Karena kalau sampai mereka absen maka pak Darman akan menambah jam latihan mereka sekaligus memberikan hukuman.

Karena alasan itulah, siswa tak ingin dipilih untuk mengikuti lomba, kecuali yang benar-benar berbakat dalam hal non akademik, mereka akan dengan senang hati menerimanya jika terpilih.

Dan karena alasan itu, Dimas dan semua yang berada dilapangan tanpa di aba-aba langsung bubar, karena baik tim Dimas maupun Daffa tak ada yang mau direkrut untuk mengikuti lomba basket antar sekolah, mereka belum siap membawa nama sekolah untuk bertanding, takut kalau mereka tidak bisa memenagkan pertandingan, apa lagi hal itu pertama kalinya buat mereka.

Makanya begitu mendengar suara pak Darman dan apa yang ia katakan mereka langsung bubar karena tidak mau menentukan siapa pemenangnya.

"Loh kok malah pada bubar, kenapa nggak dilanjutin permainanya ?," tanya pak Darman heran.

"Nggak papa pak, kami sudah lelah akan semua ini," ucap Alvin so dramatis.

"Kalian ini ya, benar-benar siswa edan, giliran gurunya datang buat ajak yang memang ikut lomba antar sekolah kalian malah pada bubar," teriak pak Darman murka.

Semua siswa diam tak ada yang berani membantah perkataan pak Darman.

"Selarang juga kalian bersihin ruang tinju, jangan lupa lantainya dipel. " titah pak Darman dan segera pergi dari lapangan basket.

IPA3 dan IPA4 segera menuju keruang tinju, mereka membagi tugas ada yang merapikan sarung-sarung tinju yang berserakan, melap-lap meja dan jendela.

Angel Lica Nisa Alvin Dimas dan Daffa mengepel ruang tinju. Saat sedang asik mengepel terjadi sebuah insiden Nisa siswa kelas IPA3 tidak sengaja terpeleset, untung saja Dimas yang berada disebelah Nisa segera melepas pel ditangannya dan menangkap tangan Nisa lalu menahan bagian belakang tubuh Nisa.

Untuk beberapa saat Nisa kagum akan ketampanan Dimas, Dimas yang masih menahan tubuh Nisa, menatap Nisa heran yang sedang senyum-senyum sendiri menatap dirinya.

Angel yang melihat kejadian antara Dimas dan Nisa merasakan sakit didadanya. Ntahlah mungkin ia cemburu melihat Dimas yang menahan tubuh Nisa dan saling tatap-tatapan.

Setelah puas menatap Dimas, Nisa Akhirnya sadar dari lamunanya yang kagum akan ketampanan Dimas dan segera melepaskan tangan Dimas.

"Lo nggak papakan,?" Tanya Dimas.

"Nggak makasih ya," ucap Nisa.

Daffa yang dari tadi memperhatikan sikap Angel, tanpa diketahui Angel dapat mengetahui gadis itu sedang cemburu, dapat dilihat dari muka Angel yang cemberut dan segera pindah lebih jauh dari tempat Dimas dan Nisa sedang melakukan Adegan film korea.

Melihat hal itu timbul niat jahil Daffa, Daffa mendekati Angel dan mengibaskan kain pelnya kearah Angel yang membuat baju Angel basah Angel semakin kesal dan memarahi Daffa.

"Daffaaaaaaaaaaaaa," teriak Angel murka.

"Makanya jangan cemburu mulu," ejek Daffa.

Angel membalas perbuatan Daffa, jadilah mereka berdua bermain air, Angel yang tadinya cemburu melihat Dimas dan Nisa bisa melupakan kecemburuannya karena ulah Daffa.

Angel menyiramkan air ke Daffa sambil sesekali tertawa lepas. Begitu pula dengan Daffa mereka terlihat sangat bahagia.

Dan tanpa mereka sadari dari tadi Dimas memperhatikan aksi mereka dan itu membuat Dimas cemburu karena melihat Angel bisa tertawa lepas tapi bukan dengan dia melainkan dengan orang lain. Benar-benar sangat disayangkan.

Dimas tidak tau saja, kalau Angel dari tadi juga cemburu melihat dia dan Nisa. Dan sekarang cemburu itu menghampiri Dimas, mereka sama-sama cemburu tapi tidak saling mengetahui.

Terkadang memang orang seperti itu sama-sama cemburu tapi tidak saling mengetahui, atau sama-sama memiliki rasa tapi tidak mau mengungkapkannya, akhirnya mereka sama sekali tidak tau kalau mereka sama-sama suka.

Setelah selesai membersihkan ruang tinju
Semua kemabli kekelas masing-masing dengan rasa kecewa karena tidak bisa mengetahui siapa pemenangnya.

Ya walaupun mereka harus mendapat hukuman membersihakan ruang tinju, itu lebih baik dari pada mereka harus direkrut pak Darman.

Dimas dan Angel masih diselimuti rasa cemburu mereka masing-masing. Tanpa mengetahui kalau mereka berdua sama-sama cemburu.

"Woy lo kenapa bro kok cemberut aja," tegur Dana dan menyenggol lengan Dimas.

Dimas sama sekali tak menghiraukan Dana, pandangannya menatap lurus kedepan melihat Daffa dan Angel yang berjalan beriringan sambil sesekali bercanda tawa.

"Oowwhm jadi ada yang lagi cemburu nih," ejek Dana dan mencolek pipi Dimas.

"Apaan sih lo Dan, jangan pegang-pegang pipi gue, jijik tau," ucap Dimas dan mengusap pipinya dipegang Dimas.

"Dih, anak monyet sok sok-an lo,"

"Angeeeelllll Dimas cem..........," belum selesai Dan meneriaki kalimatnya Dimas langsung membekap mulut Dana dan mengacamnya.

"Awas lo, lo teriak kelar hidup lo,"

Angel yang mendengar namanya dipanggil berbalik diikuti oleh Daffa yang juga ikut berbalik.

Namun ketika Angel berbalik dia hanya melihat Dimas yang sedang menutup mulut Dana jadi ia berpikir kedua orang itu sedang bercanda dan meneriaki namanya.




👇TBC👇

Jangan lupa votenya guys 😚

Story Of School Where stories live. Discover now