19. Cemburu

842 64 1
                                    

Tak ada sesuatu yang kebetulan semua terjadi  karena TAKDIR







.

👀

Setelah puas mengisi kampung tengah Angel Abel Lica Ria dan Ica kembali kekelas dengan rasa penasaran yang belum juga hilang.

Begitu masuk dalam kelas Angel sudah dibuat marah karena hampir saja sebuah bola yang terbuat dari kertas lalu diikat dengan beberapa karet melayang dimukanya, untungnya Yuda segera menangkap bola yang dilempar oleh Dika.

"Mashaallah berikanlah hidayah kepada teman teman hamba Ya allah," ucap Angel sambil mengangkat kedua tangannya layaknya orang berdoa.

"Gila ya otak lo pada kenapa sih udah kelas 2 SMA juga tapi mainnya masih aja kek anak SD," ucap Ria yang kesal melihat teman cowok kelasnya yang masih saja bermain lemparan-lemparan bola yang mereka buat dari kertas lalu diikat dengan beberapa karet.

"Ya elah Ri masih untung kita mainnya kek gini dari pada kita mainin cewek, emang lo mau punya teman kelas cowok yang terkenal karena playboy," ucap Alvin

"Ala sok sok-an lo mau jadi playboy tampang pas pas-an juga," jawab Ria diiringi tawa mengejeknya.

"Elo sih Dik lemparnya kekerasan, jadi berabe kan urusannya," ucap Dana menyalahkan Dika.

Angel mengambil bola kertas tersebut dari tangan Yuda.

"Udah nggak usah main lagi lo pada, kalau masih mau main gih sono dilapangan biar luas, bukannya malah main didalam kelas," ucap Angel.

"Angel sayang main dilapangan panas enakan juga main didalam kelas," ucap Dimas sok imut.

Emang ya sih Dimas, bilang sayang tuh gampang banget emang dia nggak tau yaa tiap kali dia bilang sayang jantung Angel udah dag dig dug. Untung Angel bisa mengontrol ekspresinya agar tak terlihat salting tiap kali Dimas manggil dia sayang.

"Yaa Ngel siniin dong bolanya, masih seru nih mainnya," ucap Dito

Angel membuang bola tersebut ke tong sampah dan segera kemabli ketempat duduknya diikuti Abel Lica Ria Ica.

Bukan cowok kelas IPA4 namanya kalau mereka akan menyerah begitu saja kalau hal yang membuat mereka senang diambil begitu saja.

Seperti tak kehabisan akal mereka kembali mencari kertas-kertas cakaran dilaci-laci penghuni IPA4 dan beberapa karet untuk membuat kembali bola pengganti yang dibuang oleh Angel.

Cewek-cewek kelas hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat teman cowok sekelas mereka seperti itu percuma saja mereka dilarang pasti akan membuat onar baru lagi.

Jadi lebih baik mereka dibiarkan saja bermain bola itu sesuka hati mereka dikelas toh hal itu juga yang membuat suasana IPA4 jadi ramai dan terkadang membuat yang lainnya ketawa karena tingkah mereka yang seperti anak SD padahal sudah kelas 2 SMA emang cowok-cowok IPA4 itu aneh bin ajaib.

💞💞💞

Koridor-koridor sekolah begitu ramai dipenuhi  oleh siswa dan siswi SMA SEVIT yang hendak pulang kerumah masing-masing.

Diparkiran sekolah Daffa tak sengaja melihat Angel, awalnya Daffa ragu untuk memanggil Angel karena ia takut jika ia salah orang. Tapi karena ia yakin itu Angel akhirnya ia memustuskan untuk memanggil Angel.

Story Of School Where stories live. Discover now