15 - Nitip Kondom

Start from the beginning
                                    

"Cari kemana lagi nih?" tanya Dave bingung.

"Badan doang yang digedein, otak? Zonk!" sahut Dora mengejek Dave.

"Ya gue kan nanya! Emangnya lo tau dia dimana?"

Dora memutar matanya bisa berpikir, lalu tak sengaja matanya melihat ibu guru yang barusan keluar dari ruangan uks, dan mendapat ide.
"Tanya guru!"

"Nah! Bener juga! Kok baru kepikiran sekarang coba?" timpal Mackie.

"Ya otak lo kan cetek, mangkanya gak kepikiran hal yang sebesar ini," sahut Rakha cuek.

Mackie menatap tajam Rakha, "Gini-gini gue pinter!"

"Iya, Mackie tuh pinter!" dukung Dora.

Mackie menatap Dora berbinar-binar, "Gue pinter apa, Dor?"

"Ngambil hotpost emak yang gak ngerti apa-apa tentang teknologi."

Seketika Dave, Rakha, dan Dora ngakak, sedangkan Mackie datar.

"Kayak lo gak, Dor," sinis Mackie.

"Iya sih." Dora menggaruk tengkuknya tak gatal.

Dave dan Rakha kembali tertawa.

"Kayak lo berdua enggak aja!" teriak Dora dan Mackie bersamaan.

"Iya sih," ujar Dave dan Rakha menyengir.

"Ayo! Katanya mau nanya?"

"Oh iya! Hampir lupa."

Mereka berbalik ingin menuju ke ibu guru tadi, namun yang mereka temukan hanya angin yang menyapa mereka.

"Kan, udah pergi gurunya!"

"Elo sih!"

"Ya, elo lah!"

"Karena, lo pada nih!"

"Karena, lu juga bocah!"

"Kok gue s--"

"Heh! Kalian ini berisik banget, gak bisa ya tenang dikit?" tegur pak guru entah siapa mendatangi mereka kesal.

Mereka menyengir,
"Maaf, pak, kebiasaan."

"Maaf ya, pak."

"Kebiasaan? Kebiasaan berisik?" tanya pak itu itu bingung.

"Iya pak," jawab mereka serempak.

Pak guru itu menggeleng-geleng, "Bocah stress."

"Eh, pak! Yang bocah tuh dia!" Dora, Dave dan Rakha dengan bersamaan menunjuk Mackie.

Mackie bingung sendiri, "Loh, kok gue sih?"

"Ya kan emang lo! Masa setan?" sinis Rakha.

"Lo dong?" tanya Mackie sinis balik.

"An--"

"Heh! Mau ngomong apa tadi?" tanya pak guru itu membesarkan matanya menatap Rakha marah.

Enemy But FriendsWhere stories live. Discover now