RED 05

17.2K 987 4
                                    

Senin pagi, seperti minggu-minggu biasanya. Meeting mingguan dengan sang bos besar. Para chief terlihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing yang akan di presentasikan di depan Tavish nanti. Sedangkan, Sierra mulai mencoba untuk membuat janji temu dengan client yang diberikan Nasta satu minggu yang lalu.

"Baiklah, kita akan bahas draftnya besok siang di kantor saya, Bisa?" Tanya Sierra kepada sang penelpon.

"..."

"Oh ... Starbucks di PIK? oke. No problem. See you at 2 Ms. Nadine." Menutup sambungan telpon dari lawan bicaranya. Sierra mulai mencatat jadwal temunya di buku agenda miliknya. Client Sierra kali ini yang bernama Nadine dikenal dengan nama penanya 'The Ocean Lady'. Dia sengaja dipilih oleh si bos untuk mencetakkan bukunya di 'The Real–Ist'. 

Menurut Sierra, Si bos yang perfeksionis ini pasti sudah melihat prospek besar yang menguntungkan akan karya yang di buat oleh 'The Ocean Lady'. Tak banyak penulis yang bisa langsung dipilih oleh seorang Tavish Daan Louie Hopper. Hanya karya-karya terbaik dan menarik yang bisa membuat seorang Tavish melirik mereka. Karya yang mempunyai nilai jual tinggi dan arti penting didalamnya.

"Jadi lo ambil projek dari si Nasta?" Tanya Dino dari meja kerjanya.

"Yup...! Everyone full orders. Jadi dia suruh gua untuk take care of this one."

"Well, gua harap lo banyak sabar dan berdoa semoga hasilnya tetap Zero Mistake." Doa Dino untuk sahabatnya. Sierra langsung mengamini semoga apa yang di doakan Dino terkabul. Dia sangat tidak ingin memiliki urusan lebih dengan seorang Tavish. Terlebih jika mendapat cibiran pedas dari mulutnya yang tajam.

"I hope so. Semoga aja gua gak membangunkan sisi menyeramkannya itu."

^^^

Ketika para chief editors selesai megadakan rapat dengan Tavish. Sang bos tiba – tiba memangil seluruh karyawannya untuk berkumpul. Kata Nasta, ada big information dari si bos.

"Selamat siang." Suaranya yang berat dan tegas menggema di setiap sisi ruangan ini. Sierra melihat beberapa wanita 'penggila Tavish Daan' menjerit kegirangan karena bisa melihat pujaan mereka pagi ini. Sierra hanya bisa geleng - geleng kepala melihat pemandangan aneh bin ajaib itu.

"I have big information for you. Mr.Geraldino Tsara Hopper and board members will come here at 11 this morning. Jadi, saya harap kalian bisa memberikan kesan yang baik dengan kerja kalian. He is not only my father. But, he is also one of the shareholder di perusahaan ini. Jangan permalukan saya didepannya dan rekan – rekannya yang lain. saya harap kerja sama kalian."

"Yes, Sir." Jawab seluruh karyawan dengan patuh.

Pada akhirnya, 'The Amazing Geraldino Tsara Hopper' datang ke kantor sang anak. Sudah banyak orang yang penasaran akan bagaimana rupa asli sang ayah dari seorang Tavish . Walaupun banyak sekali berita dan artikel yang keluar memberitakan perihal keluarga mereka dan kekayaannya. Tapi tetap saja, melihat secara langsung sang konglomerat memang hal yang sangat di tunggu - tunggu oleh siapa saja.

"Kalau begitu, kalian bisa kembali bekerja."

Ketika Tavish memasuki ruangannya. para karyawan seketika langsung berteriak heboh. Apalagi para anggota dari club penggemar Tavish. Kata Nasta, Nanda sudah buat kehebohan di grupnya. Ketika mereka selesai rapat. Dia dan para gerombolan penggila Tavish langsung pergi ke kamar mandi untuk melakukan touch up berjamaah.

"Si Nanda and the genk kenapa sih? ribut banget! Memangnya kenapa kalau Mr. Geraldino dateng?" tanya Danu kepada Sierra dan Dino.

Sierra yang tidak peduli dengan aksi gila wanita - wanita itu mengangkat bahunya dan kembali fokus ke layar laptopnya.

Peduli amat!

"Lo gak tahu Dan? Si Nanda itu heboh karena apa?" sahut Ms. Jena yang berjalan kearah meja mereka bertiga.

"Kagak. emang kenapa? yah. gua tahu sih, ayahnya kan ganteng plus tajir mampus. Mungkin dia mau coba jadi selir ayahnya si bos besar kali." Ucap Danu secara asal.

"Bukan Bego!" Sahut Ms. Jena

"Lah terus kenapa?" Danu masih sibuk garuk - garuk kepalanya karena pusing memikirkan alasan para wanita - wanita itu.

"'The Amazing Mr. Geraldino Tsara Hopper' akan datang bersama kedua sepupu si bos dan adik bungsunya. Lo tau kan gimana tampang bos kita. Rumor bilang, kalau adiknya gak kalah cantik. Bahkan para sepupunya punya gen yang sama kayak si bos. Mereka gak cuma dikenal karena wajahnya aja. Tapi, they all are success and rich as hell." Jelas Ms. Jena dengan menggebu - gebu.

Dari penjelasan Ms. Jena itu lah yang membuat ketiga orang yang tadinya bingung kini menjadi mengangguk mengerti. Wajar saja para wanita itu terlihat antusias.

"Oh pantas!" Kata ketiganya secara bersamaan.

^^^

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Where stories live. Discover now