RED 04

18.5K 1K 0
                                    

Demi janggut panjangnya Dumbledor! Tavish Daan? aduh! males banget gua kalau berurusan langsung sama dia. Umpat Sierra dalam hati.

"Damn Nas! Kenapa lo malah kasih gua projek yang ada hubungannya sama dia! Gila Lo! Jadi redup semangat gua" Sembur Sierra dengan wajah kesal.

Sierra tidak bohong. Dia benar - benar malas berhubungan dengan seorang Tavish. Apalagi mengingat kejadian Dino kemarin. Dia pasti akan disuruh kerja ekstra jika dibawah arahan Tavish. Karena nantinya, 'The Greatest Tavish Daan Louie Hopper' sendiri yang akan turun tangan untuk masalah pengecekan mulai dari draft awal sampai ke final check. Dan itu tentunya membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Jangan lupa juga kesiapan mental. Ketika nanti ada kesalahan sekecil apapun, Sierra harus menerima semburan tajam yang pedas dan dingin dari mulut bosnya. Lebih baik makan nasi goreng level 100. Meskipun pedas tapi tidak akan membekas di hati. Paling besoknya Sierra harus bolak balik ke kamar mandi. Tapi tentunya hal ini berbeda jika berhubungan dengan seorang Tavish. "Huh!" Membayangkannya saja sudah membuat Sierra mulas.

Jangan salah, banyak karyawan yang sudah bekerja dua sampai lima tahun menolak projek seperti ini. Karena tekanan yang disebabkan oleh pria itu sangatlah dahsyat. Makanya, rata-rata projek yang ada dalam naungan bos besar akan diambil oleh para chief editor yang sudah sangat berpengalaman. Termasuk si Nasta ini.

"Tumben banget lo tawarin gua. Biasanya lo yang take control kalau urusan yang ada hubungannya sama dia."

"Kerjaan gua banyak Ra. Belum lagi masalah Dino beberapa hari yang lalu. Dia bikin kerjaan gua dua kali lebih banyak. Gua mohon lo ambil ya? Please, lo kan lebih lama dari yang lain." Bujuk Nasta dengan wajah memelas.

"Lebih lama apaan? Masih banyak kali di divisi kita. Ms. Meta, Ms. Jena, Kak pandu, sama Kak Kino." Sierra mulai menyebutkan nama-nama seniornya di divisi yang dinaungi Nasta.

"They are all busy, honey. Mereka juga baru gua kasih project baru. So, no one can take this project except you. Please, lo ambil ya? Lagian kan ini pertama kalinya lo berhubungan sama si bos. Kali aja bisa lo pincut dia dengan kecantikan lo itu."

Kening Sierra mengerut tidak suka. Omong kosong apa itu? memangnya gua tertarik dengan dia? Hell no! batinnya.

"Oh! No! He's not my type! Pinter banget lo ngelobi gua. Gua enggak tertarik sama dia kali." Sungut Sierra tidak terima.

"Yee...! Awas benci dan cinta beda tipis. Nanti ujung - ujungnya lo masuk ke grupnya si Nanda 'fans fanantik'-nya si bos." Ledek Nasta.

Nanda itu, sekertaris Tavish. Dia juga yang membuat grup para pencinta Tavish Daan. Sudah banyak fansnya dikantor ini. Tapi, hal itu tentunya tidak membuat Sierra tertarik. Dia merasa risih dengan wanita - wanita kecentilan itu, yang bedaknya saja bahkan bisa habis dalam seminggu karena dipakai terlalu tebal setiap harinya.

Sierra begidik ngeri membayangkan betapa gigih kaum-nya itu jika sudah mengidolakan seorang pria. Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk Sierra berdiri.

"Sialan! Gua bukan wanita seperti itu ya. They're flirty as hell."

"Hahaha ... oke. oke. So, you take it or not?" Tanya Nasta lagi memastikan.

"Eh! Tapi mau lo tolak pun. Si bos udah tahu kalau lo yang bakal handle. Hahaha ..." Sambung Nasta tanpa mau mendengar dulu jawaban Sierra.

Mata Sierra membola. "Terus kenapa lo pake acara tawarin ke gua lagi kalau lo udah secara jelas paksa gua buat ambil kerjaan itu?!" Omel Sierra.

Nasta hanya tersenyum bodoh dengan wajah tak bersalah. "Karena gua tahu lo gak bakal nolak. Hehehe ..."

"Ck!"

Nasta menepuk pundak Sierra pelan. "Gua cuma mau lo tahu aja, kalau lo bakal ambil bagian di tugas ini. So, good luck girl!" Pria itu mengepalkan kedua tangannya ke langit dan bertingkah seolah - olah dia sedang memberikan Sierra semangat.

"Kenapa gua merasa kayak mau ikut perang dunia sih!" Dumel Sierra. Perasaannnya bilang jika sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi entah kapan.

Argh! Bodo amat! Semoga nasib gua gak sama kayak Dino. Gua harap dia gak berulah.

^^^

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang