33 - Semuanya Sudah Berakhir

6.5K 776 122
                                    

"Sayang."

Tidak seperti biasanya, Eunha menyambut Jungkook dengan wajah ceria begitu. Saat Jungkook baru saja pulang kerja, Eunha membukakan pintu lalu langsung melingkarkan tangan dan kakinya di tubuh Jungkook.

"Hei, hati-hati. Nanti janin yang ada di perutmu tertekan," tegur Jungkook, menggunakan kedua tangannya untuk menggendong tubuh sang istri yang kini malah tertawa dan mengecup pipinya singkat.

Hari ini, Eunha benar-benar berbeda. Jika biasanya dia terkesan cuek, sore ini dia tampil dengan wig sebahu untuk menutupi rambutnya yang mulai tumbuh, juga mengenakkan make up untuk menutupi wajah pucatnya. Ada apa?

"Jungkook, gendong aku ke kamar, ya?"

"Iya," jawab Jungkook tanpa penolakan lagi.

Saat wajah itu menatap ke arah belakang, wajah ceria itu mendadak berubah 180 derajat menjadi tanpa ekspresi. Eunha sempat terdiam sebelum akhirnya menaruh wajah di bahu sang suami, menghirup aroma parfum yang bercampur keringat. Dia kembali mengeratkan pelukan, seperti seseorang yang takut kehilangan, tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Apa menyenangkan?" tanya Eunha setelah memutar otak untuk memulai pembicaraan. Dia kembali menatap laki-laki yang mulai menaiki tangga rumah mereka.

"Tidak juga," jawab Jungkook. "Lebih menyenangkan ada di rumah, bersamamu."

Mendengar itu, Eunha terkekeh. "Gombal."

"Aku serius."

"Turunkan aku di ranjang saja, Kook." Eunha menunjuk ke arah ranjang mereka, membuat Jungkook lagi-lagi menuruti apa mau Eunha tanpa bicara apapun. Jungkook sempat mencium bibir sang istri sekilas, lipstik merah itu membuatnya gemas. "Hari ini aku masak Beef Teriyaki. Masih ingat minggu lalu kamu mau aku masak itu tapi belum kesampaian, kan?"

Jungkook yang tengah melepas kemeja dan menaruhnya di keranjang kotor, mengangguk. "Ya." Dia tampak senang karena Eunha tidak melupakannya. "Nanti setelah aku mandi, aku mau langsung makan."

"Tentu saja, mandi dulu sana! Kau bau," ejek Eunha sembari menjepit kedua lubang hidungnya dan menyipitkan mata, meledek Jungkook.

"Hm, tapi tadi kau yang memelukku lebih dulu," sindir Jungkook, membuat wanita itu tertawa sembari memegangi perut besarnya.

Ketika Jungkook selesai mandi, dia mendapati Eunha sudah menyiapkan piama untuknya. Wanita itu sudah tidak ada di kamar, sepertinya sudah lebih dulu berada di dapur.

Benar saja, sesampainya di sana, Jungkook mendapati Eunha tengah menyiapkan makanan untuk mereka. Dia tersenyum saat Jungkook datang dan duduk manis di tempatnya. "Mari makan, hari ini hari spesial untukmu."

"Spesial?"

"Hu'um." Eunha tak mengatakan apa-apa lagi setelahnya. Wanita itu duduk di seberang Jungkook, bersiap untuk memakan makanannya. "Bagaimana, enak tidak?"

Jungkook yang baru saja mengunyah, menatap ke arah atas sembari merasakan masakan istrinya. Tak butuh waktu lama untuk Jungkook mengangguk seraya berkata, "Enak sekali. Top." Eunha terkekeh malu ketika lelaki itu mengacungkan ibu jari ke arahnya. "Kau selalu yang terbaik dalam hal memasak."

Mereka berdua mulai makan sore yang merangkap sebagai makan malam sembari mengobrol. Eunha membahas mengenai Jehop yang mengirim status di whatsapp berupa fotonya bersama Sinbi di pantai. Eunha sempat bertanya, dan kakak iparnya bilang dia sedang liburan bersama Sinbi di sana.

"Kakak Jehop ulang tahun, apa kau sudah mengucapkan sesuatu padanya?" tanya Eunha dengan semangat.

"Sudah." Jungkook mengangguk. "Aku menelponnya saat makan siang di kantor. Besok malam rencananya keluarga akan berkumpul untuk membuat pesta kecil-kecilan untuk Kak Jehop."

Kesempatan Kedua [Jehop-Sinbi]✔Where stories live. Discover now