20 - Semua Berubah, Menjadi Asing

5.1K 804 229
                                    

Hidup itu tidak seindah di dongeng-dongeng, tidak seindah di drama yang selalu ditampilkan di televisi setiap sore, dan tidak semanis novel-novel fiksi yang membuat manusia berharap lebih.

Nyatanya, selalu ada masalah yang datang. Pilihannya hanya dua; menyelesaikan atau menyerah. Tetapi wanita itu terlalu kalut, jadi dia dengan cepat memilih opsi kedua tanpa berpikir panjang.

Setelah bertengkar dengan Jungkook di pagi hari, mengamuk dan menangis sampai matanya bengkak dan sakit, Eunha kini meringkuk seperti janin di atas ranjangnya.

Dia tidak tidur, hanya melamun dan memperhatikan sekitar dengan tatapan kosong. Jungkook pergi untuk membelikannya sarapan, dan menyuruh Eunha untuk tidak ke mana-mana. Lelaki itu bahkan sampai tidak berangkat kerja karena takut istrinya melakukan hal-hal yang aneh lagi dan membahayakan nyawanya.

Di tempat lain, Sinbi duduk di pinggir ranjang setelah membersihkan diri dan memakai pakaiannya. Dia menarik laci, melihat masih ada dua tiket yang sudah kadaluarsa yang pernah Jehop beli beberapa bulan lalu. Dua tiket itu, adalah tiket yang sama yang akan dibeli Sinbi dan teman-temannya nanti.

Jehop pernah mengajak Sinbi jalan-jalan ke tempat rekreasi untuk berlibur bersama di akhir pekan. Namun, Sinbi menolaknya mentah-mentah. Dulu dia sangat membenci Jehop, melihat wajahnya saja Sinbi enggan, apalagi sampai pergi berdua. Jika setiap hari libur pasangan normal akan menikmati libur mereka, Sinbi memilih pergi bersama teman-temannya dan membiarkan Jehop sendirian di rumah.

Sinbi risih, Jehop terlalu agresif baginya. Dia sering mengajaknya kencan, dan Sinbi merasa jijik mendengar kata itu. Jika datang ke rumah keluarganya atau pergi bersama teman-teman satu kantor Jehop, Sinbi masih mempertimbangkan. Jika pergi kencan hanya berdua saja, apa yang akan mereka lakukan? Berpegangan tangan atau merangkul bahu dan sesekali mencium kening saat tidak ada yang melihat mereka? Aneh sekali. Sinbi tidak bisa membayangkannya.

Gadis itu terperanjat saat suara ponsel membuyarkan lamunan. Dia melihat Yuju menghubungi, dan dengan cepat Sinbi mengangkat panggilan itu. Ternyata, Yuju sudah menunggu di depan rumah Sinbi. Dia baru saja selesai menjemput Umji dan sekarang Sinbi. Mereka akan pergi jalan-jalan menggunakan mobil milik wanita itu.

"Sinbi, apa kau tahu? Jimin itu romantis sekali," ucap Umji yang duduk di samping Yuju. Dia memutar kepala ke belakang dan memamerkan sesuatu pada Sinbi. "Ini adalah balasan dari Jimin atas hadiah yang diberikan Yuju beberapa hari lalu. Cantik, kan?"

Sinbi menatap sebuket bunga mawar putih yang tampak tertata rapi. Dia bahkan bisa mencium wanginya saat ini, segar. "Kapan Jimin memberikannya untukmu?"

"Pagi tadi. Saat aku membuka pintu tiba-tiba saja ada sebuket bunga di atas keset. Saat kulihat kartu namanya, ada ucapan terimakasih dari Jimin," kata Yuju, malu-malu.

"Bukan hanya terimakasih, tapi ada tulisan kalau Jimin mencintai Yuju juga. So sweet sekali." Umji gemas. "Oh, iya. Bagaimana respon Jehop saat kau memberikan kemeja itu padanya? Pasti dia senang, bukan?"

Mendengar itu, Sinbi berusaha menampakkan raut wajah datar dan tak terlihat sedang mencari alasan untuk menjawabnya. "Tentu saja, Jehop bahkan langsung memakainya keesokan hari. Padahal belum sempat kucuci." Wanita itu berbohong, disusul dengan senyum paksa.

Umji dan Yuju tertawa mendengar kebohongan Sinbi. "Aku tidak bisa membayangkan kalau label merknya belum sempat dicopot," kata Yuju.

"Hahaha, Jehop kan memang begitu. Dia selalu saja bertingkah konyol dan membuat orang-orang sekitarnya tertawa," balas Umji. "Ah, seandainya Suga juga tidak sekaku itu. Pasti aku tambah menyayanginya. Sayang saja dia irit sekali bicara."

"Ow, ow, apa kau sedang mengeluh?" tanya Yuju. "Setiap orang berbeda, Umji. Meski Suga irit bicara, tetapi dia terlihat menyayangimu. Aku benar, kan, Sinbi?" Yuju melirik dari balik kaca mobilnya, meminta persetujuan gadis yang kini mengangguk-angguk tanpa ingin berkata apa-apa.

Kesempatan Kedua [Jehop-Sinbi]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang