18 - Kebusukan Terkuak dengan Sendirinya

4.8K 762 154
                                    

Ponsel Jungkook bergetar beberapa kali saat ada notifikasi pesan, membuat wanita yang tengah membaca majalah di atas tempat tidur, mengalihkan pandangannya.

Dia jarang memegang ponsel suaminya, kecuali jika Jungkook memang mengizinkan Eunha untuk membukanya. Tetapi saat ini Jungkook sedang mandi, jika ada pesan penting, bagaimana?

Eunha menaruh majalah di atas pahanya dan menggapai ponsel di atas nakas. Walpaper ponsel Jungkook seperti biasa, selalu berwarna hitam. Lelaki itu sangat menyukai warna itu.

Dia menggeser layar kunci, lalu mengecek pesan masuk. Di sana, dia melihat nama seseorang.

Sinbi (3)

Eunha membuka pesan itu dan melihat percakapan antara kakak iparnya dan sang suami.

Jungkook
Mau bertemu hari ini?

Sinbi
Tidak

Jungkook
Kenapa?

Sinbi
Malas

Jungkook
Kenapa? Tidak rindu padaku?

Sinbi
Hahaha
Sinbi
Omong kosong macam apa?😏
Sinbi
Ingin bertemu di mana memangnya?

"Apa yang kau lakukan?"

Eunha reflek menyembunyikan ponsel Jungkook dan menggeleng. Dia ketakutan saat lelaki itu menghampiri dan menatapnya tanpa ekspresi. "Kemarikan ponselku, cepat!"

Ragu, Eunha kembali menyerahkan ponsel itu pada suaminya dan menunduk.

"Sudah kubilang berapa kali, jangan sentuh ponselku jika aku tidak mengizinkannya. Mengapa susah sekali sih mengerti aku sekali saja?"

"Aku cuma takut ada orang penting yang menghubungimu sedangkan kau sedang membersihkan diri. Jadi ...."

"Apapun alasannya, aku tidak mau kau kembali bersikap lancang."

"Lebih lancang mana dengan seseorang yang mengatakan rindu pada istri kakak iparnya sendiri?" Ucapan Eunha membuat langkah Jungkook terhenti. Namun, lelaki itu lebih memilih tetap membelakangi istrinya. "Apa begitu caramu bersikap dengan mantan pacarmu dulu?"

Darimana Eunha tahu?

Jungkook kembali berbalik arah dan menatap wanita itu lagi. "Kau tidak tahu bercanda, ya? Aku dan Sinbi hanya bercanda."

"Bercanda kau bilang?" Eunha mengangguk. "Oke, bercanda. Bercanda sampai mengajak bertemu tanpa bilang apa-apa padaku. Bagus sekali."

"Tidak semua kegiatanku di luar sana harus meminta izin padamu."

"Tapi aku selalu izin pergi padamu. Aku melakukannya karena aku menghormatimu sebagai suamiku."

"Oh, ayolah Eunha. Kau bukan anak kecil lagi jadi berhenti membesarkan masalah sepele."

"Sepele darimana? Kau juga marah saat aku dekat dengan Eunwoo, padahal dia saudaraku. Lalu saat kau juga terlalu dekat dengan Sinbi, apa aku akan diam saja? Itu tidak adil!"

"Eunha berhenti!"

"Kau ini kenapa, sih? Tidak bisakah kau berhenti menyakiti Kak Jehop?" tanya Eunha, pelan. "Bagaimana perasaan Kak Jehop jika dia tahu kalau kalian sering pergi berdua?"

"Sudah kubilang aku hanya bercanda."

"Kau bohong!" teriak Eunha. "Aku tidak suka pada laki-laki yang hobi berbohong. Apa kau tahu?"

"Jika aku berkata benar, memangnya kau ingin apa, ha? Apa kau bisa mengembalikan hidupku seperti semula sebelum menikah denganmu?"

"Apa maksudmu?"

Kesempatan Kedua [Jehop-Sinbi]✔Where stories live. Discover now