17 - Sebuah Hadiah Untuknya

4.5K 740 114
                                    

Yorobun, aku lupa pernah masukin Sowon jadi temen Eunha. Jadi sekarang Sowon aku ganti Yuju yaaa.

***

"Jehop," panggil Sinbi saat lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ada apa?"

"Aku sudah membagi setengah uang hasil lomba tadi. Ini ambillah." Sinbi tersenyum tipis, menyerahkan amplop coklat itu pada Jehop. "Kau bisa menghitung ulang jika memang tidak percaya padaku."

"Kenapa memberinya padaku?" Jehop melengos begitu saja, lebih memilih berjalan menuju lemari pakaian dan tidak menghiraukan ekspresi Sinbi yang langsung berubah masam.

"Kau ... ah, aku tidak percaya kalau kau akan sesombong ini." Sinbi tertawa, meremehkan. "Apa kau ingin aku mengucapkan terimakasih terus-menerus dan memelukmu seperti di atas panggung tadi lalu membujukmu untuk menerima uang ini? Kau mau aku begitu, ha?"

"Sepertinya kau salah paham, Sinbi," sahut Jehop tenang, memilih mencari pakaian santai yang akan dia gunakan untuk tidur.

"Lalu kenapa kau menolaknya? Sudah merasa punya banyak uang? Iya, aku tahu gajimu lumayan tetapi ini juga ...."

"Simpan saja untuk tambahan biaya kuliahmu," kata Jehop. "Kau lebih membutuhkan uang itu dibanding aku." Jehop menutup lemari setelah mengambil pakaian dan memakainya sembari melanjutkan ucapan, "Aku bicara begini bukan karena aku sombong, atau apapun yang ada dalam pikiranmu yang aku tidak mengerti. Namun, aku hanya berpikir jika itu adalah hadiah dari kerja kerasmu. Kamu berhak mendapatkan semuanya."

"Oh? Ya sudah kalau memang kau tidak mau." Sinbi mengangguk, sebelum akhirnya berjalan mendekat ke arah Jehop untuk membuka lemari pakaian dan menaruh amplop itu di bawah tumpukan bajunya yang sudah disetrika dengan rapi.

Sinbi tidak lagi mengajak Jehop bicara dan lebih memilih kembali berjalan menuju ranjang mereka dan duduk sembari memainkan ponsel.

Saat bunyi notifikasi pesan masuk, gadis itu menyandarkan tubuh di kepala ranjang dan membukanya. Ternyata adalah pesan dari Jungkook.

Selamat, aku yakin kau pasti memenangkan lomba itu.

"Cih," desis Sinbi, menarik satu sudut bibir ke atas sebelum mengetikkan balasan untuk lelaki itu.

Terimakasih sudah datang, adik ipar:)

"Jungkook," panggil wanita berambut pendek yang baru saja kembali ke kamar setelah membuat jus jeruk karena dia menginginkannya. "Kau sedang apa?" tanya Eunha, aneh mendapati suaminya itu senyum-senyum sendiri.

"Ah? Postingan temanku ini sangat lucu, jadi aku tersenyum." Jungkook menghapus chat-nya dengan Sinbi, lalu menaruh ponsel di atas nakas.

"Begitu." Eunbi mengangguk. "Oh iya, aku juga membuatkannya untukmu."

"Terimakasih, Sayang."

Ibu hamil itu duduk di samping suaminya, dengan sigap Jungkook menaruh bantal di kepala ranjang agar istrinya bisa bersandar nyaman.

Dia menyerahkan satu gelas es jeruk pada suaminya, dan satu lagi untuknya.

Jungkook menatap wanita itu sekilas, sebelum akhirnya mendaratkan telapak tangan besarnya di atas perut Eunha. Dia mengusap lembut perutnya kemudian berkata, "Kapan kau akan cek ke dokter?"

"Sepertinya minggu ini, Kook. Usianya sudah hampir menginjak empat bulan kalau kuhitung. Sudah bisa USG untuk melihat perkembangannya."

"Kau bisa kan pergi ke dokter kandungan sendiri?"

"Apa?"

Mendengar Eunha terkejut, Jungkook langsung menatap manik mata istrinya. "Aku tidak bisa menemanimu ke sana, akhir-akhir ini sibuk sekali. Maafkan aku, ya?"

Kesempatan Kedua [Jehop-Sinbi]✔Where stories live. Discover now