bag 2

7.5K 645 231
                                    

Cieeee sapa yg nunggu cieee....

Sori, ini kemalemen soalnya abis bikin rotiii sobek kaya pelutnya jungkook, ehh. 😂😂😂

.
.
.
.
.

Zia menatap bunga-bunga taman dalam diam. Sengaja mengabaikan seseorang di sampingnya.

Di taman sepi ini hanya tinggal mereka berdua. Delio sudah pulang sepuluh menit yang lalu, dan selama itu, kedua mulut mereka tetap terkunci. Begitupun langit yang berubah menjadi jingga semakin menambah kesunyian taman komplek ini.

Hingga pada menit ke lima belas, Aldo sudah tidak tahan lagi dengan kesunyian ini. Ia menghela napas sebelum mengeluarkan suaranya.
"Seharusnya disini aku yang marah."

Mendengar Aldo bersuara, Zia melirik laki-laki itu lewat ekor matanya. Detik itu juga ia merasa tercebur ke dalam lumpur karena Aldo tengah menatapnya datar.

Zia langsung kembali pada posisinya. Cih, bodo amat. Urusi aja anak sama calon bini lo!

"Sadar nggak, kamu pernah hancurin hidup orang. Dan orang itu adalah pacar kamu."

Mulut Zia tetap diam, tapi di balik itu ia tengah merutuki lelaki di sampingnya.

Yang penting sampe sekarang masih idup. Malah keliatan lebih baik tanpa aku. Udah bikin anak pula. Kan kampret namanya.

"Kamu nggak ada hak buat marah. Karena disini aku nggak salah. Aku yang berhak marah karena kamu sudah bohongi aku." lanjutnya terdengar memojokkan.

Tuh kan, kampret. Nggak ngaca ni orang.

Aldo mendengus kesal ocehannya tidak di gubris. "Sampe kapan kamu mau diam?" protesnya tidak tahan lagi dengan perempuan di sampingnya yang tetap diam.

Aldo sangat tahu, di balik mulut diamnya, perempuan itu terus menyahuti setiap perkataannya. Ia sangat tahu sifat bocah nakalnya itu.

Sampe anak lo bisa balik lagi keperut!

"Kamu marah karena aku punya anak?"

Ya bego, pake di sebutin segala lagi. YA JELAS LAH DOKTER OON!!  Heran deh, kok bisa jadi dokter.

"Dan kamu percaya?"

Eh?

"Emang tadi aku jawab iya?"

Kata adel....

"Yang nyimpulin kalau aku udah punya anak itu kamu sendiri."

Mulut Zia gatal ingin bersuara.

"Nikmatin saja kesalah pahamanmu itu."

"Kok jadi crewet banget sih!" Zia menyahut cepat. Ia menatap sengit lelaki di sampingnya. "Kamu diem berarti kamu bener! Nggak usah sok masih cowok ting-ting. Aku udah tau semuanya! Nikahin aja tu suster ngesot!" Semburnya penuh amarah.

Aldo mengangkat satu alisnya menatap perempuan yang penampilannya bisa dikatakan buruk. Kepalanya mencerna setiap kata yang Zia muntahkan
Hingga akhirnya ia tersadar setelah berhasil mengumpulkan kepingan kejadian sejak foto itu terkirim.

Sudah pasti ini kerjaan adik kurang ajarnya itu.

Ck! Lio memang sialan. Dia meracuni otak pendek bocah ini dengan kebohongannya.

"Apa liat-liat! Aku mau nikah sama Adel aja! Urusin aja tu calon binimu!" Zia berkata congak. 

Melihat itu, Aldo hanya mendengus malas. Ia sudah lelah mendapat kejutan bertubi-tubi hari ini. Dan kali ini ia sudah malas untuk berdebat.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now