7 : Kiss 💋

13.2K 719 171
                                    

Lohaaaa... Masih adakah yang nunggu cerita inuii...Gak ada yah? Yah yahh udah deh gak papa.. 😁😁 Aku masih tetep akan next kok sampe ending.. InsyaAllah.. 😁😁 Siapkan syaja tisyu wece buat ngelap ingyus, eh..😂😂 

Btw, author lebay bgt nulisnye.. 😅😅 langsung cuZz aje yuk ke cerita gaje and abaykan typo yg bertebaran kaya lalet 😆😆

Happy Reading gaes!





-------------------------------

"Lo gila! Ogah gue." aldo manatap zia tajam, sedangkan yang di tatap menunjukan senyum tanpa dosanya.

Kini mereka berada di sebuah kamar tamu. Setelah zia menemui aldo yang sedang mengobrol dengan sahabat-sahabatnya, zia menarik paksa aldo membawanya ke sebuah kamar yang berada di lantai satu. Zia tak peduli kalau nanti delio mencarinya yang penting sekarang ia harus menyelesaikan urusannya dulu. Ia rasa sudah terlalu lama mengulur waktu, saatnya menagih hutang pada kakak kelasnya ini.

"Kenapa? Di kasih enak kok gak mau. Lo bisa bikin gue jadi babu tiap hari, kenapa gue nggak? Ini sudah perjanjian loh. Lo cuma harus ngasih ciuman ke gue sehari sekali aja. Gampang kan?" zia tersenyum genit sembari menaik turunkan alisnya.

"Gampang gundulmu..! Cewek gilak!"

Aldo memijat keningnya. Heran dengan gadis polos di depannya ini.  Sebenarnya ini bocah otaknya dimana? Bisa-bisanya dia meminta permintaan gila seperti ini. Jujur aldo tak pernah berciuman, tapi dia tahu cara berciuman yang-- ehm. Bagaimanapun ia cowok normal yang memiliki napsu. Sebenarnya tak masalah bagi aldo. Aldo akui memang zia cantik, tak ada cacat sedikitpun di fisiknya apalagi penyakit menular, aldo yakin zia tak punya itu. Tapi mengingat bagaimana gadis ini yang tidak mempunyai sifat malu membuat ia berfikir dahulu.

Apa yang harus ia lakukan? Menurutinya atau menolak nya mentah-mentah? Relakah jika ciuman pertamanya ia berikan pada bocah yang ia anggap gak waras ini? Aldo tak mau nantinya ketularan ketidakwarasannya bocah ini.

Tapi ini sudah perjanjiannya, ia harus menuruti satu permintaan dari zia. Bukankah sebagai lelaki sejati harus sportif? Tapi.......

"Kelamaan mikir.."

Cuph

Aldo membelalakan matanya ketika tiba-tiba bocah ini menarik tengkuknya. Tubuhnya seketika terasa kaku seperti patung hidup merasakan bibir nya bertabrakan dengan bibir mungil milik zia. Lumatan lembutnya membuat ia tak bisa bergerak sedikitpun. Ingin rasanya menggampar bocah ini karna dengan lancangnya menyentuh bibirnya, tapi tubuhnya seolah menahannya. Bahkan tubuhnya menginginkan ciuman ini lebih dan semakin dalam. Aldo rasa akal sehatnya mulai terkena virus.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now