34 : Haruskah?

5.4K 622 227
                                    

Holllaaa lama yee,,,

Namanya juga IRT, pasti cibuuukk 😆

Oke, part ini pendek. Kalian jangan protes ye. Soalnye mentoknya cuma ampe sini doank, udah. Gak bisa nambah apalagi nambah nasi. Beras mahall cuyy *ehh 😂

Oya, part yang sebelumnya kok bnyk yang gak ngeh siee???
Padahal yang nabrak Zia udh jelass siapose keleus... -_-

And Warning! Beberapa part lagii ending 😆😆😆😆👏👏👏 *ahaayyydeiii

Teruuusss mw bkin crt baluuu lagii.... 😀😀😀

Udeh ah, yoookkk langsung saje.

BEKICOT!!!

Eeeehhh salah 😂

Maksudnyee👇

CEKIDOT !!!



💊💊💊💊💊💊💊💊💊🔫



Cindy mengalami gangguan psikis dan nyaris gila semenjak insiden pengusiran dari rumah enambelas tahun yang lalu.

Tidak ada yang tahu. Selama ini Cindy mengkonsumsi pil-pil itu agar ia dapat terlihat normal di depan orang-orang. Ia bahkan memiliki psikiater pribadi yang menjadi tempat konsultasinya namun ia tak pernah menerima saran  psikiaternya sekaligus temannya itu.

Marco, sudah sepuluh tahun ini berprofesi sebagai psikiater Cindy, setelah sempat dia mendekam di penjara akibat menculik mantan pacarnya. Namun, setelah tiga tahun menghuni jeruji besi, Marco menyadari kesalahannya. Bahwa cintanya sudah tidak ada harapan lagi. Ia lantas merelakan dan memilih melanjutkan hidupnya dengan normal. Hingga kini ia berhasil menjadi psikiater pribadi, menggantikan kakaknya yang lebih dulu menjadi psikiater Cindy.

Hanya Marco, seseorang di dunia ini yang tahu bagaimana Cindy. Si keras kepala yang memiliki obsesi tinggi, namun hatinya sangat rapuh, kosong, dan sepi. Otaknya mendoktrin bahwa kehancuran hidupnya adalah kesalahan putrinya yang tak tahu apa-apa.

Meski sekeras apapun Cindy berusaha menaruh kebencian pada Zia, Cindy tetaplah Cindy. Seorang wanita yang dulu pernah menjadi gadis polos yang ceria. Cindy terlalu memaksakan hingga membuat fisiknya lelah. Karena sebab itu ia hanya mampu pulang kerumahnya satu pekan sekali. Melakukan ajang balas dendamnya yang sudah mengeblock otaknya. Menuntaskan rasa sakit hatinya akibat gagal mendapatkan cinta dan kebencian orang tuanya terhadapnya.

Namun siapa sangka, setelah ia berhasil menaruh bekas di tubuh putrinya, ia bergetar ketakutan. Menangis sepanjang malam karena perbuatannya. Bahkan, jika Marco tidak memberi obat penenang, tubuh Cindy sudah penuh luka akibat kuku-kuku tajamnya melukai kulitnya.

Berulang kali Marco mengingatkan agar Cindy menghentikan semua itu. Karena bagaimanapun, Zia adalah darah dagingnya. Bahkan Marco bersedia mengadopsinya dan merawatnya dengan baik.

Tetapi si keras kepala malah mengamuk. Zia tidak akan ia lepaskan untuk siapapun, hanya ia yang boleh menyakitinya. Cindy sudah terlanjur tidak bisa berhenti.

Lain di mulut lain di hati.

Jangan lupakan Marco yang berprofesi sebagai psikiater. Marco tahu, sangat tahu. Jauh dari lubuk hatinya yang terdalam. Bukan itu keinginan Cindy. Cindy hanya takut, takut kehilangan. Karena hanya gadis itu satu-satunya yang menyayanginya tanpa peduli dia di sakiti. Sesakit apapun yang ibunya beri, Zia tetap menyayanginya dengan tulus.

.

Marco menunggu Cindy yang terbaring di ranjang kamar apartemennya. Selang infus terpasang di tangannya. Matanya masih tertutup rapat.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now