15 : Serangan kak Aldo

14.5K 822 283
                                    

Sorry... Mommy lagi buntu.. Jadi yg di next ini dolo....
😁😁😁😁

Abaykan typoh 😉😉😉😉😉

▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶

Zia berjalan mengendap-endap seperti maling kampung yang sedang mengincar ayam. Langkahnya sangat pelan, kepalanya celingak-celinguk agar tak ada seorang pun yang memergoki nya. Pandangannya hanya tertuju pada pintu yang terletak di samping kamar Delio. Kamar siapa lagi kalau bukan kamar senior kesayangan nya.

Tangannya terangkat hendak mengetuk pintu, namun belum sempat tangannya mendarat di daun pintu, pintu itu sudah terbuka. Menampakkan sosok tampan tapi tidak mempunyai ekspresi wajah. Tangan yang tadinya melayang di udara beralih menyentuh rambutnya, memberikan garukan kecil pada rambutnya yang tak gatal bersamaan dengan cengiran polosnya.

Seperti biasa, tatapan yang seniornya tunjukan padanya tatapan dingin tanpa minat. Tapi entah kenapa tatapan dingin ini terlihat beda. Matanya mengkilat seolah ada kobaran api yang menyala di bola matanya.

Zia menelan salivanya  dengan susah payah. Wajah Aldo berubah menjadi sangat menyeramkan. Menurutnya lebih seram dari genderuwo yang terkenal di televisi televisi.

"Mau kemana kak?" tanya nya sok basa basi yang berujung basi. Pandangannya memperhatikan penampilan Aldo yang sudah rapih dengan jeans hitam, kaos polo putih di balut dengan kemeja  kotak-kotak berwarna ungu yang sengaja tak di kancingkan. Jadi tak salah dong dia tanya mau kemana?

"Bukan urusan lo!"

"Kak-"

"Minggir."

Zia tak mengindahkan perkataan Aldo. Dia masih tetap pada posisinya.

"Tadi tu-"

"Gue bilang minggir!"

"Gak mau."

"Minggir atau gue dorong lo kasar."

"Udah biasa di kasarin."

"Jadi lo mau di kasarin."

"Bodo amat." memeletkan lidahnya tak peduli.

Aldo menggertakkan giginya geram. Bocah ini tak ada takutnya sedikitpun padanya. Terbuat dari apa hati anak ini sebenarnya. Kenapa dia sangat batu. Tak peduli dengan peringatan kerasnya yang bisa membuat siapa saja merinding dan memilih untuk pergi.

Tapi bocah ini malah menantang balik.

Setelah dia melanggar perintahnya, seenak jidatnya bocah ini datang dengan wajah seolah tak bersalah sedikitpun. Dan yang paling Aldo benci pada diri sendiri, dadanya berdesir hebat ketika bocah ini menunjukan cengiran sok polosnya yang sangat menyebalkan.

Shit!

Bocah ini minta di kasih pelajaran.

"Tadi Delio-" belum sempat melanjutkan kata-katanya, Aldo sudah menarik kasar pergelangan tangan Zia menuruni tangga. Zia memekik kecil ketika Aldo membawanya keluar dari rumah. Dia tak mungkin pergi sebelum bilang dulu ke Delio, pasti tu anak nanti nyariin kalau tiba-tiba ia menghilang tanpa pamit.

"Kak, nanti adel nyariin gue gimana. Tadi gue cuma ngomong ke dapur."

Aldo tak menjawab, dia memasukan paksa tubuh zia kedalam mobilnya. Ketika kepala zia menongol ingin keluar, dengan cepat Aldo mendorong kepala zia memasukannya kembali ke dalam mobil, lalu menutup pintu mobilnya dengan kasar.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now