28 : Camping 2

6.5K 630 233
                                    

Halloohaaaa....... Kawaaann!! I come back!! 😃😃

Gemana kabar kamu-kamu sekalian wahai para reader??? Moga baik ye,, Alhamdulillah 😄😄

Ayee,ayee... Di next nih.. Masih adakah yang stay ama story inie?? 😮😮 berharap sih masih, kalo gak ya gak papa kok.. Akurapopo akurapopo *mewekdipojokanlemarisambilngemilkapurbarus 😂😂

Omong-omong udah berapa lama ya ni story alay kagak di next?? Udah ah jangan diitung, nanti mumet karna saking lamanya ampe keluar jamur 😂😂😂

Makasih banget bagi yg masih setia nunggu lhoo, wlopun sedikit, hiks. Aku tanpamu tu bagaikan ambulan tanpa uwiw-uwiw *eaaaakkk..... kata citacitata sih... 😀

...

Fyi ya, dari dulu tuh pelajaran bahasa inggris gak pernah konek di otakku 😄 males banget, gak pernah mudeng. Aku mudengnya bahasa arab, Alhamdulillah...
*curhatbuuuukkk 😄😄😄

Yaudah sih yaa.... Bagi yang penasuran ma lanjutannya, kuy merapat....😃😃
Terutama bagi para jombs.. *ups *lirikkanankiri 😆😆😆

*koreksitypoplease

..........

Liburan yang sangat menyenangkan. Begitulah menurut Zia Zippora. Karena disini, Zia dapat melancarkan aksi gilanya bersama teman-teman sesama gilanya. Menjamah semua wahana yang menjadi fasilitas pantai ini. Dari menaiki bananaboat, jet ski, berselancar bebas, bahkan sampai menyelampun, Zia tak melewatkan itu. Tak terbayang bagaimana aktifnya gadis ini, seolah ia tak memilki rasa lelah. Tawa lepasnya menandakan bahwa gadis ini benar-benar bahagia dan menikmati liburan berkedok camping ini.

Namun siapa sangka, semua itu tidak berlaku bagi seorang Adelardo. Bukan ia melepaskan kekasihnya sendiri bersama teman-temannya, bukan! Aldo bahkan terus mengikuti kemanapun Zia pergi. Namun yang Aldo kesalkan, ia harus mengawasi Zia agar tidak mengeluarkan penyakit genitnya jika berpapasan dengan cowok bening yang Zia lewati. Kedua matanya sama sekali tak bisa lepas dari gadis nakal itu.

Sekeras apapun Aldo mengawasinya, sampai ia harus melototi setiap cowok yang menatap lapar lekuk tubuh Zia karena gadis nakal ini sangat keterlaluan dengan pakaiannya yang hanya mengenakan tanktop putih dan celana pendek motif bunga yang hanya sebatas pahanya. Oh god! Rasanya Aldo ingin sekali mengurung Zia di tenda seharian tanpa membolehkan bocah nakal ini keluyuran di tepi pantai.

Akan tetapi, yang namanya Zia tetaplah Zia. Gadis mungil yang suka bertingkah ajaib. Mana peduli dia dengan keposesivan Aldo. Yang kesal dan capek sendiri kan Aldo, bukan Zia. Dan Zia bahagia bisa membuat Aldo cemburu. Rasa kesal saat di cuekin Aldo kemarin, membuat Zia tersenyum puas karena dapat membalaskan dendamnya.

"Kak, haus." Zia mengelus lehernya menandakan ia memang kehausan.

Setelah puas bermain seharian, Aldo mengajak Zia berjalan-jalan di tepi pantai. Sementara teman-teman yang lainnya memisahkan diri dengan urusan masing-masing.

Aldo sedikit menunduk saat Zia mengeluarkan suaranya, satu lengannya masih membungkus bahu Zia posesiv. "Mau minum apa?" tanyanya masih dengan sedikit raut kesal.

Zia menahan tawanya. "Es kelapa ijo kayaknya seger buat orang yang abis kesurupan, "

Tahu gadis ini tengah menyindirnya, Aldo mendengus kasar. "Lebih cocokan buat ngusir setan di kepalamu!"

"Mana bisa," Zia terbahak. "Mana bisa setan bisa di usir cuma sama es kelapa ijo... Kuranglah, tambahin bunga ma buah-buahan kek,"

Lagi, Aldo mendengus.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now