BAB 24

4.5K 233 39
                                    

Akhirnya aku bisa up lagi😆
Kecepetan dua hari dari hari yang dijanjiin nggak papa kan. Wkwk karena mau ada something aku jadi up sekarang.

Happy reading💞

.

.

"Kak!" Diva berlari-lari kecil untuk mengejar Kakaknya yang hendak keluar rumah.

"Kenapa?" tanya Julian.

Diva berdiri di hadapan Julian. Tatapannya bukan lagi ke depan melainkan ke bawah.

"Gue mau tanya sesuatu."

"Nanya apa?"

"Em.. lo tau siapa tunangan Arga?" tanya Diva.

Julian mengalihkan pandangannya dari adiknya. "Tau."

"Siapa dia? Cantik nggak? Atau... dia lebih kaya dari kita?"

"Lumayan."

"Ish!"

"Tapi dia kalangan bawah. Keluarganya aja ngemis harta sama Arga."

Ucapan Julian tentu saja membuat Diva terkejut. "Maksudnya ngemis harta?"

"Pokoknya, lo nggak usah mikirin itu! Gue mau lo fokus sama hubungan lo dengan Arga! Kalau lo merhatiin Arga lebih dari Oliv. Gue yakin, Arga nggak akan berpaling."

Gadis itu mengangguk. "Oke.. gue nggak akan nyerah."

Julian menyeringai tajam. "Bagus. Lagipula, dia bukan saingan lo, Diva. Dia nggak ada nilainya sama sekali di mata Arga."

"Buang-buang waktu kalau lo bales dendam sama Olivia." sambungnya.

"Tapi, Kak. Gue mau tau yang mana orangnya."

"Ck, udah gue bilang. Dia bukan saingan lo. Masih cantikan lo kemana-mana lagi."

"Ya tapi apa salahnya kalau gue mau liat!" gadis itu merengek meminta foto Oliv.

Julian akhirnya menyerah. Laki-laki itu pun mengeluarkan ponselnya. Dan langsung menunjukkan foto Oliv disana.

"Nih!"

Diva menatap foto yang terpampang di hadapannya. Rasanya, dia sudah begitu familiar dengan wajah gadis yang ada di ponsel Julian tersebut. Gadis itu mencoba mengingat sesuatu.

Loh, cewek ini....

Diva mengamati lagi wajahnya lekat-lekat.

Bukannya dia yang waktu itu nabrak gue. Sampai buku-buku gue jatuh semua. Batin Diva.

"Yaudah gih berangkat! Keburu siang." perintah Julian.

Diva tersenyum senang. "Iya. Tapi lo yang anter gue."

"Manja dasar."

***

Oliv tengah berjalan menyusuri lorong sekolahnya sambil bersenandung ria. Kejadian kemarin saat dia dan Arga berkolaborasi bersama membuat Oliv merasa senang. Akhirnya, setelah sekian lama gadis itu bisa melihat Arga tersenyum senang padanya.

Di sepanjang jalan, Oliv terus bernyanyi. Suasana hatinya saat ini benar-benar bahagia.

Alasan yang pertama, karena Arga sudah mulai melunak padanya. Tidak lagi bersikap kasar seperti saat pertama kali mereka bertemu.

Dan yang kedua. Tentu saja alasan yang membuat Oliv tidak pernah berhenti senyum seharian adalah karena Adi. Ya... teman kecilnya itu sudah pulang dari kepergiannya.

OpportunityWhere stories live. Discover now