BAB 8

6K 302 54
                                    

Haloo....

Masih ada yang nunggu cerita ini up??
Wkwk...
Makasih loh buat kalian yang masih setia baca Opportunity. Dan maaf ya kalau ceritanya nggak jelas.

Hehe😂 maklum, author masih baru.

Okelah.

Happy reading guys😆😆

***

Oliv memandang dirinya di depan cermin. Gaun yang sejak tadi dipilih oleh ibunya itu sangatlah bagus. Gadis itu merasa minder karena dia merasa gaunnya itu sangat tidak cocok untuk dipakainya.

 Gadis itu merasa minder karena dia merasa gaunnya itu sangat tidak cocok untuk dipakainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berulang kali, Oliv mengeluh kepada Rita. Ibunya itu hanya menanggapi semua keluhan Oliv dengan tersenyum saja.

"Itu udah bagus, Nak." ucap Rita ketika melihat wajah lesu anaknya.

Oliv menjatuhkan dirinya di atas kasur. "Apanya yang bagus. Ini tuh nggak cocok di badan aku, Bu.."

"Kata siapa? Bagus kok. Kamu kaya putri kerajaan tau nggak kalo make baju kaya gini."

Oliv memutar kedua bola matanya. "Lagian kita kan cuma mau dateng ke acara Om Mahadri. Nggak usah bagus-bagus amat bajunya."

"Heh." Rita menyentil kepala gadis itu. "Kamu pikir itu acara nggak mewah? Itu acara tamunya orang besar semua. Jangan kamu anggap remeh loh."

"Ya tapi Bu..."

"Udahlah.. jangan berdebat masalah baju. Ibu mau kamu siap-siap lima menit lagi. Tadi mamanya Arga nelpon ibu supaya kamu cepet dateng. Katanya, dia kangen sama kamu.." Rita mengucap kalimat itu dengan senang sambil mencubit pipi Oliv.

Oliv tertunduk lesu. Gadis itu sudah menebak, Arga pasti akan meledeknya karena memakai gaun panjang bak putri kerajaan seperti ini. Oliv sebenarnya malu. Kalau bisa pun, dia tidak ingin datang ke acara itu.

Oliv tidak ingin menampakkan dirinya di depan semua orang sebagai tunangan Arga Mahadri. Laki-laki tampan seperti pangeran yang terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang. Sedangkan dirinya, dia hanya gadis biasa yang tidak tau menau urusan pesta atau acara seperti perayaan semacamnya. Dia takut jika dirinya tidak bisa menyesuaikan diri disana. Takutnya, Oliv membuat Arga malu di depan para tamu yang hadir.

"Oliv.." panggil ibunya dari luar kamarnya.

Oliv berusaha terlihat bahagia dengan menampakkan senyumnya. "Kenapa, Bu?"

"Jangan lupa pake high heels yang udah Ibu belikan kemarin! Awas aja kalau kamu pake sendal jepit kesana?!"

Oliv lagi-lagi mengerucutkan bibir. "Iya-iya.."

"Jangan iya-iya aja. Buruan dandannya! Ibu tunggu di luar!"

"Hmm.."

***

OpportunityWhere stories live. Discover now