Deal.

2.3K 110 9
                                    

"Selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu"

Setelah mendapatkan peraawatan intesif, Sera dinyatakan boleh pulang ke rumah. Bersama Bintang yang selalu menemaninya, Sera merasa lebih bisa cepat pulih. Karna, baginya Bintang adalah 'obat' tak langsung miliknya.

"kamu beneran udah sembuh? kalau belum sembuh-sembuh banget meningan kita di Rumah Sakit aja Ser. aku ga mau ada apa-apa" ucap Bintang saat perjalanan ke rumah sera.

"Iya Tang, aku bener-bener udah sembuh" Sera menggoyang-goyangkan ubuhnya untuk memperjelas kalau ia sudah benar-benar sembuh. "nih nih liatkan aku udah gapapa"

Bintang membuang nafasnya kasar. "iya-iya percaya" jawab Bintang dengan nada tak semangat.

Tiba-tiba Sera teringat ucapan Bintang saat hari pertama ia di rawat.

"Mau ga jadi teman hidupku?"

"ini aku udah jadi temen kamu Tang" jawab Sera asal, apadahal ia sudah tau kemana arah pembicaraan Bintang.

"bukan itu tap-"

"permisi mau ngecek keadaan pasien dulu ya" Tiba-tiba perawat dating, dan memotong ucapan Bintang.

"untung aja hari itu tiba-tiba ada suster, kalau ga bisa mati kutu gue" batin Sera.

Bintang bingung melihat gerakan-gerakan aneh Sera yang berubah-ubah, terkadang dahinya mengerut, lalu menggeleng-gelengkan kepala, dan juga mengelus-elus dada.

"si jutek ngapa lagi ini, ga kesurupan kan? kan galucu bgt dong baru keluar dari rumah sakit, masa masuk ke rumah dukun" batin Bintang.

"Ser mau makan dulu ga? aku laper" Tanya Bintang.

"boleh, mau makan dimana?" Tanya Sera balik.

"kamu mau di mana?" Tanya Bintang balik.

"terserah" jawab Sera cepat.

"hemmm plis deh ya para kaum wanita. ini tuh udah 2018 keles, masa iya kalo ditanya jawabnya terserah mulu. emang kita para lelaki cenayang apa bisa tau kalian itu maunya apa" ucap Bintang panjang kali lebar.

Sera memutar matanya malas. "huf plis deh ya Bintang, jangan drama. aku juga kalo kamu usul fine-fine aja" jawab Sera.

Bintang menyengir tak berdosa, membenarkan ucapab Sera.

"disitu aja mau ga?" ucap Bintang sambil menunjuk salah satu tempat makan yang ada di depan mereka.

"yaudah boleh" saut Sera.

Setelah selesai makan mereka pun langsung pulang ke rumah Sera.

"oiya hp aku!" teriak Sera tiba-tiba saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.

Bintang hanya diam sambil menaikan sebelah alisnya lalu menyandarkan tubuhnya ke pintu.

"terakhir kali aku lempar ke sofa, karna waku itu kesel sama yang namanya Bintang."ucap Sera sambil mencari ponselnya di sela-sela Sofa.

"HA! KETEMU!" teriak Sera senang.

"hampir copot jantung shawn mendes" ucap Bintang.

"HELO!!! plis yang Tang, kasian shawn mendes kalo disamain sama kamu" ucap Sera dengan nada yang dibuat sedih.

"duh plis juga ya Seraya Aulia, aku sama shawn mendes juga gantengan aku kemana-mana" ucap Bintang dengan percaya diri.

"gapapa Ser kita sebagai yang waras mengalah aja" Ucap Sera bermonolog sambil mengelus-ngelus dadanya.

Alone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang