pengakuan.

2.5K 104 2
                                    

Mereka duduk berhadapan di cafe itu. Saling berhadapan, namun diam terhanyut dalam pemikiran masing-masing. Canggung, mungkin itu yang mereka rasakan sekarang.

Setelah 4 tahun tak bertemu, dan akhirnya bertemu kembali dengan cara yang sama persis saat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Lucu bukan hidup ini?

Bintang berdehem. Memecah keheningan di antara mereka berdua. "Apa kabar Ser?" Bintang memulai percakapan.

Sera mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum simpul. "Baik, lu gimana?" Tanyanya balik.

"Baik juga" Bintang mengangguk.

Bintang terpaku melihat banyaknya perubahan yang terjadi pada Sera. Hingga ia hampir tak bisa mengenalinya.

Perempuan itu semakin cantik dengan pulasan sedikit makeup di wajahnya. Kulitnya semakin putih dan bersih. Rambutnya tergerai indah, hingga sebatas sikunya. Dan kepribadiannya yang sangat berubah, berbeda dengan saat SMA. Sekarang ia perempuan yang lebih, ya ramah dan hangat.

"lu kuliah dimana?" Tanya Bintang.

"adalah di salah satu Universitas di Australia, lu gimana kuliah di Jerman?" Jawab Sera.

"ya gitu, haha" Bintang tertawa memaksa.

Diam kembali. Muka Bintang berubah serius. "kenapa hari itu lu ga dateng?"

Skak mat! ini pertanyaan yang amat sangat ingin di hindari Sera. Ia pikir Bintang tak akan menanyakan hal itu, tapi ya bukan Bintang namanya kalo tidak selalu mau ingin tahu.

Baru saja Sera ingin membuka mulutnya utnuk menjawab pertanyaan Bintang. Tiba-tiba ponsel Bintang berdering. "maaf, sebentar" kata Bintang, yang langsung di angguki Sera.

"halo? ah iya abang lupa, maaf ya abang tadi ketemu temen abang, yaudah kamu pulang sendiri gapapa? yaudah iya, iya, hati-hati ya" Ucap Bintang kepada seseorang disebrang sana.

Setelah panggilan terputus, Bintang meletak ponselnya di atas meja. Kemudian menyeruput cappucinonya. "jadi?"

"ha? ah iya" Sera tersentak.

"itu karna..." Sera terdiam sebentar. "mesti dijawab ya Tang? apa ga bisa di lupain aja yang udah berlalu?" Lanjutnya.

"bukan maksud gue nginget yang dulu, tapi gue cuman mau tau alasan lu Ser." Sura Bintang terdengar memohon.

Sera diam, melihat ke kedua tangannya.

"lu tau ga Ser? selama 4 tahun gue selalu inget sama lu, banyak pertanyaan di kepala gue, lu dimana, gimana kabar lu, apa lu di bully lagi atau engga di kampus lu, dan apa lu masih inget sama gue" Bintang menarik nafasnya kemudian membuangnya perlahan.

"lu mau tau alasan gue?"

"ya"

"karna gue ga mau kenal lagi sama lu, ga mau terlalu bergantung diri sama lu, karna gue sadar Tang gue siapa, cuman cewek miskin yang jadi bahan pembulian. tapi lu lu ga pernah ngerti, lu selalu bilang "gue bakalan disisi lu walaupun lu ga mau" tapi itu nyiksa gue Tang! karna apa?" Sera terdiam sebentar, menetralkan suaranya yang bergetar dan menyeka air mata yang terus keluar dengan percaya diri.

"karna perasaan ini! gue baru sadar setelah kita pisah, ternyata gue suka sama lu, dan gue ga mau jauh dari lu. tapi gue inget lagi status gue, gue ga pantes buat lu Tang. dan ya lu nanya apa gue inget sama lu atau engga? hampir setiap hari gue mikirin lu, mimpiin lu dan itu makin buat gue tersiksa" Sera menangis.

Alone.Where stories live. Discover now