Hal baru.

2K 104 9
                                    

Akhirnya setelah banyak pertimbangan, Sera msuk ke dalam kamar perawatan Bintang. Walau kakinya berat untuk dilangkahkan.

Disana ada Shilla dan seorang Ibu yang Sera yakin itu adalah Ibu Bintang. Sera tersenyum sopan kearah mereka berdua.

"eh udah dateng kak" ucap Shilla.

Sera mengangguk dan tersenyum.

"oh iya ma, kenalin ini Kak Sera, satu-satunya cewek yang bisa rebut hati abang dari jaman sma haha" Ucap Shilla kepada Ibunya.

"ih apa si Shill" ucap Sera malu.

Ibu Bintang tersenyum. "oh ini toh, cantik ya. kenalin tante Ibunya Bintang dan Shilla" Ucap Ibu Bintang seraya mengulurkan tangannya.

Sera menerima uluran tangan itu seray tersenyum. "Seraya Aulia tante"

"yaudah ya kan udah ada kak Sera, kita pulang aja kali ya ma. kita titip abang ya kak" ucap Shilla, yang setelah itu di angguki Ibu Bintang.

"iya nak Sera, tante tadi lagi masak. jadi ditinggal dulu deh karna denger kabar Bintang masuk rumah sakit, tiitp ya nak Sera" ucap Ibu Bintang.

"iya bu" ucap Sera dengan muka kikuk. "haduh ditinggal berdua, ke awkward-an dimulai" batin Sera.

"dah ka Sera, yuk ma" Shilla menarik Ibunya untuk keluar dari kamar perawatan Bintang.

"Mari nak Sera" ucap Ibu Bintang seraya mengikuti tarikan Shilla.

"Mari tante" saut Sera sopan.

Setelah kepergian Shilla dan Ibu Bintang, tinggalah Sera dan Bintang disini. Dengan langkah pelan Sera mendekati ranjang Bintang, dengan tatapan fokus melihat wajah pucat sang kekasih.

Baru kali ini Sera melihat Bintang tergeletak lemah di atas ranjang rumah sakit, dan semua ini pasti karna ulahnya. Sera tahu betul Bintang bukanlah seseorang yang suka mengabaikan kesahatannya.

Duduk di sebelah ranjangnya, menggenggam tangannya yang terasa dingin, menatap wajahnya yang terlihat pucat dengan matanya terpejam.

"bangun yuk Tang, aku mau minta maaf" ucap Sera dengan air mata menggenang.

Mengecup tangan di genggamannya dengan pelan, berharap sang empunya tangan akan segera membuka matanya dan memberikan senyumannya yang mampu meluluhkan Sera.

"maafin aku yang egois ini ya Tang, aku sering ga mikirin perasaan kamu, aku cuman melihat semuanya dari sudut pandangku" ucap Sera dengan air matanya yang sudah mengalir di pipinya.

Sera menangis dengan tangan yang masih setia Binatang di genggamannya. Lalu mengangkat kepalanya kaget ketika merasakan genggamannya di balas oleh seseorang di hadapannya.

Disana, prianya menatapnya dengan sorot mata yang sama seperti biasa menatap dirinya. Meneduhkan hatinya.

"kok nangis?" Tangan Bintang berusaha menggapai wajah Sera untuk menghapus air mata sang kekasih.

Mendengar itu, tangis Sera semakin menjadi-jadi.

Bintang tersenyum sambil terus mengapus air mata Sera.

"kenapa sakit" lirih Sera. "gara-gara aku ya?" lanjutnya.

Binatng tersenyum seraya menggeleng. "kamu sehat kan? magh kamu ga kambuh kan? kamu makan tepat waktu kan?" ucap Bintang khawatir.

Namun bukannya alih-alih menjawab pertanyaan Bintang, Sera malah menangis lebih kencang.

"Kenapa si, kan kamu yang sakit, kenapa masih mikirin aku? Padahal udah jelas kamu sakit karna aku" ucap Sera disela-sela tangisannya.

Alone.Where stories live. Discover now