sekarang?

1.9K 100 10
                                    

"nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur. Tak ada lagi yang dapat ku lakukan, selain menerima semuanya dengan lapang."

Mereka berdua makan dengan diam, sibuk dengan makanan masing-masing. Dan beberapa karyawan lain mulai meninggalkan kantin kantor. Bintang melihat kesekeliling.

Sudah cukup sepi, hanya tinggal beberapa karyawan lagi. Ia akan menunggu sedikit lagi untuk memastikan bahwa kantin benar-benar sepi hanya ada ia dan Sera.

Sera sudah menyelesaikan sarapannya lebih dahulu, lalu menenggak teh hangatnya dengan tenang.

"ayo Tang buruan, ga enak sama yang lain. kamu kan bossnya masa ngasih contoh yang ga baik buat karyawan kamu" ucap Sera.

"iyaa sebentar, sedikit lagi" Bintang melanjutkan makannya.

"bentar" ucap Sera.

Bintang memberhentikan makannya. "kenapa?"

Sera mengambil tisu lalu mengusapkan ke bibir Bintang. "udah gede masih aja blepotan" lanjutnya.

Bintang membeku, baru kali ini ia diperlakukan seperti ini. Rasanya? Kalian bisa membayangkan sendiri bukan?

Dan sekarang Bintang merasa wajahnya memanas. "mampus gua"batinnya.

"eh? bisa jadi merah juga ini ya?" ejek Sera seraya mencolek pipi Bintang.

"aku bales nanti" ucap Bintang sewot.

"ihh dendaman" Sera terkekeh.

"biarin" saut Bintang sengit.

Akhirnya Bintang selesai makan, dan tak lupa menenggak teh hangatnnya juga.

"udah? ayo" ucap Sera setelah melihat Bintang selesai dengan sarapannya.

Bintang menahan tangan Sera yang sudah beranjak dari duduknya. "sebentar Ser"

Sera otomatis mendudukan tubuhnya kembali. "kenapa?" tanya Sera.

"ada yang pengen aku omongin ke kamu" ucap Bintang serius.

"omongin apa? kok serius banget?" tanya Sera bingung.

Bintang diam, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hmm, kita bahas di ruangan kita aja. Ga enak kalo disini" ucap Bintang seraya berdiri dari duduk. "Ayo" lanjutnya.

"Lah ini kenapa si? Tadi dia yg nahan suruh tunggu terus sekarang dia yang mau pergi juga. Labil. Kayak abege" batin Sera.

"Yaudah" saut Sera, kemudian bangun dari duduknya.

Bintang menggenggam tangan Sera, lalu menariknya keluar dari kantin kantor.

Sesampainya di depan ruangan mereka. Bintang melepaskan tautan tangan mereka. "kamu masuk dulu aja, aku mau bicara dulu sama sekertaris aku" ucap Bintang, lalu di angguki Sera. 

Setelah melihat Sera sudah memasuki ruangan mereka. Bintang berjalan mendekat ke meja Toni, sekertarisnya.

"Ton, nanti kalo ada yang mau ketemu sama saya. Bilang aja saya lagi gabisa di ganggu ya, lagi sibuk gitu aja. oiyaa kamu juga jangan biarkan siapa aja masuk keruangan saya ya" ucap Bintang.

"baik pak" saut Toni.

"yaudah kalo gitu, saya masuk ke ruangan dulu ya Ton" ujar Bintang, lalu bergegas masuk kedalam keruangannya.

Semoga saja Toni tidak berpikir aneh-aneh tentangnya dan juga Sera yang berduaan di dalam ruangan. 

Sesampainya di ruangan mereka, Bintang langsung menutup pintu dan tak lupa menguncinya.

Alone.Where stories live. Discover now