Awal yang baik/buruk?

3K 135 3
                                    

Hari ini Sera memutuskan untuk masuk sekolah, setelah memastikan bahwa dirinya telah benar-benar sehat. Ia sudah terlalu bosan berdiam diri di dalam rumah tanpa melakukan apapun.

Bintang, lelaki itu semakin memasuki kehidupan Sera lebih dalam lagi. Tanpa bisa Sera cegah karna tanpa ia sadari ia menikmati itu. Sera merasa istimewa saat bersama lelaki itu. Bintang bisa menjadi abang dan sahabat dalam waktu bersamaan.

*ting

maaf ya Ser hari ini kita ga bareng, tiba-tiba motor adek gue bermasalah jadi gua harus nganterin dia dulu ke sekolah. -Bintang.

Notifikasi pesan membuyarkan lamunannya. "hmm gabareng ya? padahal gue udah nungguin dari tadi. eh kok? apaansi Ser, lu mau makin jadi bulan-bulanan disekolah setelah kegep 2 kali pergi bareng sama Bintang?"

"mendingan gue sekarang pergi, keburu macet yang ada malah nanti gua telat. udah bolos seminggu telat lagi bisa keancam surat kelulusan gue" Sera beranjak dari duduknya, keluar rumah dan tak lupa untuk menguncinya.

"eh liat itu si cupu sekolah lagi, gua pikir dia udah cabut dari sekolah kita"

"eh eh liat mainan kita masuk"

"yeh si caper masuk lagi"

kurang lebih itu yang Ser dengar saat dirinya baru saja sampai di depan gerbang sekolah. Sera hanya bisa membuang nafasnya jengah, dan menulikan pendengarannya. Berjalan dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa, dengan kepala tertunduk.

"SERA!"

Sera membeku, langkahnya terhenti, ia sangat kenal dengan pemilik suara ini. Tanpa pikir panjang dan menoleh kebelakangan, ia langsung berlari menjauhi pemilik suara itu.

"loh loh eh kok malah lari?" Bintang bingung melihat Sera yang berlari menjauhinya.

"SER TUNGGU! buset kenceng aja larinya kayak dikejar guguk" Sera tak memperdulikan Bintang yang terus saja meneriaki namanya.

"ayo Ser semangat, kelas tinggal beberapa langkah lagi dari sini" Batin Sera.

Tinggal 2 langkah lagi Sera untuk sampai di depan kelasnya, tiba-tiba ia merasakan rambutnya yang dijambak dari belakang.

"aw" spontan Sera meringis kesakitan.

"eh kok main lewat aja sih, ga mau say hay dulu sama kita nih? sombong banget"

"ampun Jes lepasin sakit" Sera memohon.

"hmm sakit ya?" Jassica makin mengeratkan cengkramannya di rambut Sera.

"aw sakit Jess lepasin" Sera hanya bisa memegangi rambutnya yang di jambak Jessica sambil terus memohon Jessica untuk melepaskannya.

Tiba-tiba ia merasakan rambutnya sudah terlepas. Dan disusul dengan sura laki-laki yang sebelumnya memanggil namanya di lapangan sekolah.

"duh pagi-pagi udah kasar aja ya Jes" Ucap Bintang ringan yang disusul dengan senyum yang susah untuk di artikan.

"e-eh-h Bi-Bin-tang" Jwab Jessica kikuk.

"hay udah lama juga ya kita ga ketemu. apa kabar Jes?" Bintang melipat tangannya di dada.

" ini-ini ga seperti yang lu liat kok Tang serius" Jessica panik.

"ga seperti yang gua liat? terus gimana dong?" Bintang memiringkan kepalanya tanpa memutuskan tatapannya dari Jessica.

"hm itu-itu tadi gua cuman mau ngerapihin rambut Sera, ya kan guys?" Jawab Jessica dengan terbata dan senyum yang dipasakan.

Alone.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora