Mantap.

4K 150 15
                                    

Bintang bersimpuh di samping makam di hadapannya. "assalamualaikum ma, Bintang kesini bawa calon istri Bintang, Sera"

Sera diam memperhatikan Bintang, lalu ikut bersimpuh di sampingnya. Bintang tersenyum ke arah Sera.

"assalamualaikum tante" ucap Sera pelan.

"ini perempuan yang waktu itu aku ceritain ke mama, yang dulu super duper jutek pas sma" ucap Bintang yang diakhiri dengan kekehan.

Sera diam, mendengarkan Bintang bercerita kepada Ibunya.

"Tapi, entah kenapa, aku malah suka sama si cewek jutek ini ma. karna setiap aku ngeliat mata Sera, aku kayak ngeliat mata mama" lanjut Bintang, seraya melihat Sera dengan sorot mata sendu.

Sera menatap balik Bintang dengan perasaan haru.

"hati aku udah mantap ma untuk ngejadiin Sera sebaagi ibu dari anak-anak aku" ucap Bintang dengan tangan menggenggam tangan Sera.

Lalu tiba-tiba Bintang melepaskan genggamannya, menarik Sera untuk berdiri dan merogoh kantong jeansnya.

Bintang bersimpuh kebali di hadapan Sera. "Seraya Aulia, saat ini di depan mama, mau kah kamu menikah dengan ku?"

Sera menutup mulutnya, tak bisa berkata apa-apa sekarang. Lidahnya terasa kelu.

Sera mengangguk.

Bintang berdiri, lalu menyematkan cicin ke jari manis perempuan di hadapannya, dan memeluknya dengan erat.

"Makasih" lirih Bintang.

Sera menangis haru di dalam pelukan Bintang.

Setelah adegan berharu-haru lewat, dan berpamitan kepada mama Bintang. Mereka berdua kembali ke Jakarta.

"Tadikan udah ketemu mama pertama aku, sekarang ayo kita ke rumah mama ke dua aku" ucap Bintang di tengah perjalanan.

"sekarang banget Tang?" tanya Sera.

"iyaaa, emang kenapa?" saut Bintang.

"aku lagi buluk banget, besok aja ya? biar aku bisa siap-siap" ucap Sera.

"buluk? siapa bilang? kamu selalu cantik sayang" jawab Bintang.

"aku serius Tang" ucap Sera sebal.

"aku lebih serius sayanggg" saut Bintang.

Ketika langit sudah gelap, dan bulan menampakkan dirinya. Mereka berdua akhirnya sampai di rumah Bintang.

"Tang serius, ini udah jam 8 malem loh?" Tanya Sera.

"Iyaaa emang kenapa sayang?" Saut Bintang.

"ga enak lah Tang, kan udah malem siapa tau keluarga kamu udah pada tidur." ucap Sera.

"engga, orang-orang dirumah ini tidurnya malem semua" jawab Bintang.

Sera diam seraya menatap Bintang memelas, berharap Bintang akan luluh melihat wajahnya.

"Udahhh gapapa, ayo turun" Bintang mengangguk seraya mengusap puncak kepala Sera lalu keluar dari mobil.

Sera membuang nafasnya kasar, lalu keluar dari dalam mobil dengan berat.

Bintang menunggu Sera di depan kap mobil. Sera berjalan gontai ke arah Bintang.

"Aku kucel banget Tang..." lirih Sera.

Sesungguhnya Bintang kasihan melihat gadisnya, mukanya benar-benar kusut sekarang. Tapi, apa boleh buat, semakin cepat semakin baik.

Semakin cepat ia mengenalkan Sera ke keluarganya, semakin cepat juga ia bisa meminang Sera.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alone.Where stories live. Discover now