canggung?

3.1K 165 1
                                    

Sera dan Bintang, mereka berdua sama-sama terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sera dan Bintang, mereka berdua sama-sama terdiam. hanyut dengan pikiran masing masing. "canggung" mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan mereka berdua. Sera di kasurnya dan Bintang yang duduk termenung di sofa. Akibat percakapan tadi.

"ehem" Bintang berdehem.

Sera langsung mengangkat kepalanya reflek. Dan mata mereka saling bertubrukan. 

"hmmm sorry kalo yang tadi bikin lu jadi ga enak" Bintang menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"ah? hah? oh gapapa santai aja" Jawab Sera kikuk.

"hmmm kalo gitu, gimana jawabannya?" tanya Bintang ragu.

"duh jawab apa ya? ya atau engga" batin Sera.

Baru saja Sera ingin membuka suaranya, tiba-tiba terdengar suara ponsel Bintang yang berarti ada panggilan masuk. Bintang mengambil ponselnya dari kantong. "bentar ya nyokap telfon" Ia segera keluar dari kamar setelah mendapatkan anggukan dari Sera.

"syukur syukur ada telfon, lumayan deh buat ngalihin pembicaraan"  Sera menghemmbuskan nafasnya lega.

mungkin sekitar 20 menit Bintang keluar, membuat Sera bosan dan mengantuk. "gua tidur aja deh" Sera memperbaiki posisi tidurnya kemudian terlelap.

******

Sera terbangun saat mendengar suara kicauan burung. Dan tatapannya langsung terjatuh pada tangannya yang digenggam erat oleh Bintang. Tanpa ia sadari, sebelah ujung bibirnya membentuk sulas senyum.

Lalu ia memberanikan diri untuk melihat wajah Bintang, tanpa melepaskan tauan tangan mereka. "kenapa gue baru sadar sekarang kalo Bintang ganteng ya?"  Sera tersenyum.

"alis, bulu mata, hidung, bibir. semuanya sempurna tapi kenapa dia mau deket sama gue ya? padahal gue ga cantik cantik banget" Sera membatin. 

Tiba-tiba sang empunya wajah membuka matanya, mata mereka bertubrukan. Kemudian terdiam untuk beberapa detik, sampai akhirnya diputuskan oleh Sera yang tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya dan menarik tangannya dari genggaman Bintang.

Bintang bangun, merentangkan badannya. "udah pagi ya ternyata. selamat pagi Sera!" 

"uh? ah? iya udah pagi, iya selamat pagi Tang" jawab Sera kikuk.

Hening.

"duh elah awkward banget" Bintang membatin.

"Permisi, selamat pagi, pemeriksaan pagi dulu ya dan sarapan" Tiba-tiba datang dua suster dengan membawa sarapan dan alat-alat pemeriksaan.

"iya sus silahkan" saut Bintang.

"hmm, ini besok udah boleh pulang ya. udah stabil kok" Ucap salah satu suster.

"oh gitu ya sus, makasih ya" Bintang tersenyum.

"iya, permisi" 

"mari sus"

"Ser makan dulu tuh sarapan, gue mau ke kantin rumah sakit dulu deh ya." Bintang berdiri mengambil ponselnya yang sebelumnya di cas. "kalo ada apa-apa telpon gue aja, ok?"

"hm, oh oke"

Mata Sera terus mengikutin pergerakan punggung Bintang, hingga akhirnya punggung tersebut menghilang dibalik pintu.

"huh akhirnya Bintang pergi juga, duh bisa-bisanya ya gue ke gep lagi ngeliaitn muka dia. mau taro dimana ini muka" Sera frustasi, mengacak-ngacak rambutnya.

Namun siapa sangka, kalau ternyata Bintang dari tadi memperhatikan Sera. Mulai dari awal perkataannya hingga mengacak-ngacak rambutnya. Sera tak mendengar ada suara pintu terbuka, iya Bintang kembali karna ia lupa kalau dompetnya tertinggal di kantung jaketnya.

Bintang tersenyum. "lu lucu banget si, mirip adek gue" Batin Bintang.

Tiba-tiba Sera mengangkat kepalanya, Bintang kaget. Begitu juga Sera. "lo? sejak kapan disitu?"

"hmm, sejak lu bilang 'duh bisa-bisanya ya gue ke gep lagi ngeliaitn muka dia. mau taro dimana ini muka' terus lu ngacak-ngacak rambut lu" Jawab Bintang santai sambil memperagakan cara Sera mengatakan kalimat tadi.

Sera bingung. "terus lu kenapa balik? kok ga kedengeran si?" dalam hatinya "yaelah dalam sehari gua udah ke gep 2 kali, mati ajalah gue"

"oh itu, ini dompet gue ketinggalan" Bintang berjalan ke arah sofa. "nah sekarang gue pergi ya" Bintang mengacak-ngacak rambut Sera.

"yaa tuhaannn kenapaa? kenapaa harus sayaa??" teriak Sera saat Bintang sudah pergi. Bintang? Dia tersenyum di balik pintu.

Sejak kembalinya Bintang dari kantin, Sera masih menekuk wajahnya. Kesal karna perbuatan bodohnya, bisa-bisanya ia tertangkap basah sedang memperhatikan Bintang.

"kenapa si Ser, kusut dah tuh muka di tekuk mulu dari tadi" Bintang menaikan sebelah alisnya.

"tau ah sebel gua, lu tuh ya harusnya kalo mau masuk tuh ketuk dulu kek pintunya. ga sopan!" Sera membela diri.

"iya iya gua yang salah" Bintang berjalan mendekati brankar. "maaf ya?" menjulurkan jari kelingkingnya.

"hmmmmm" Menimbang-nimbang tawaran Bintang. "iya gua maafin" menerima uluran kelingking Bintang.

"hmm Ser" ucap Bintang menggantung.

"kenapa?"

"hmm jadi gimana?"

"apanya?"

"pertanyaan gua kemarin malam"

"huh?"

"itu loh, masa lu lupa si" Bintang sediki kesal.

"ohhh"

"udah inget?"

"belom hehe"


******

EHE.

maapin ya.

i know, ini cerita udah kagak ada yang baca. ganape dah. masih pengen ngelanjutin aja kalo gabut.

semoga menikmati part yg ini.

maaf cuman dikit

EHE.



Alone.Where stories live. Discover now