Apa lagi sekarang?

2.1K 98 3
                                    

Siangnya Sera sudah mulai membaik, dan Bintang pun masih setia menemaninya. Sekarang mereka tengah duduk bersama di sofa depan tv, menonton film kartun dengan sesekali tertawa bersama. 

Bisakah waktu berhenti sebentar?  Mereka hanya ingin merasakan kebersamaan ini lebih lama lagi, tanpa takut akan kehabisan waktu.

"Tang"

"ya?"

"kok kamu dulu kuat sih ngadepin aku yang super jutek?"  Sera memutar badannya untuk menghadap ke Bintang.

Bintang melakukan hal yang sama dengan satu tangannya ia sampirkan ke pinggiran sofa. "hmm gimana ya? mungkin udah jodoh kali ya?" Bintang terkekeh pelan.

"ihh apasi gombal" Sera memukul paha Bintang.

"coba kamu pikir sekarang, mana ada sih cowok  yang kuat ngadepin kamu selain aku, kan berarti kita memang jodoh dong" Bintang menaikan kedua alisnya dan tersenyum hingga matanya menyipit.

"bentar, teori dari mana ya itu?" Sera melipat kedua tangannya di dada.

"yang pasti itu teori punya orang ganteng" Ucap Bintang dengan senyum congkaknya.

"hufft, kok bisa ya aku suka sama orang super kepedean ini?" Sera menggeleng-gelengkan kepalanya.

"aku juga bisa pedenya depan kamu doang kok" ucap Bintang santai dengan mata menatap layar tv.

Sera terdiam, lalu mengangguk-anggukan kepalanya."bener juga" Batin Sera.

"oiya Ser"

"kenapa?"

"hmm gajadi deh nanti aja, aku lupa mau bilang apa hehe" Bintang tertawa polos.

"yeh bikin kepo aja nih ah" Sera berdecak sebal.

"ya maaf, namanya juga lupa" Bintang menampilkan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

"apaansi Tang ah mukanya nyebelin banget" Sera melempar bental sofa ke wajah Bintang.

"ih ih berani ya pukul-pukul, kalo muka aku rusak gimana? nanti ga ganteng lagi, terus kamu nanti ga suka lagi sama aku, terus terus kamu nyari cowok lain" Bintang memegang wajahnya dengan kedua tangannya, dengan ekspresi takut.

"BINTANGGGG!!!!" Sera menyerang Bintang dengan bantal yang sebelumnya ia gunakan untuk memukul wajah Bintang. Memukul kesegala arah.

Bintang hanya bisa pasrah dengan tangan yang ia silangkan di kepalanya. "ampuunn kanjengg"

"hah cape ah udahan ah" Sera langung membuang batal tadi ke lantai, dan menyenderkan tubuhnya ke sofa.

"udahan?" tanya Bintang.

Sera mengangguk dengan napas tersenggal.

"ah cemen, kan aku yang di serang ya, tapi kok kamu yang kecapean" Bintang berdiri lalu meninggalkan Sera.

Lalu kembali lagi dengan segelas air di tangannya. "nih minum dulu" Bintang menyodorkan gelas yang ia bawa ke Sera.

"makasih ya" Sera menerima gelas itu dengan senyum mengembang.

Bintang mengangguk lalu duduk kembali di sebelah Sera.

"udah ga sakit punggungnya?" tanya Bintang dengan mata yang menatap Sera lekat.

Sera menggeleng.

"rahangnya?" 

"sedikit"

"mau aku kompresin ga?"

Sera diam, bingung mau menjawab apa. "hmm mau ga yah? ya kali nolak" batinnya.

"diam berarti setuju" Bintang bangun dari duduknya lalu pergi ke dapur.

Alone.Where stories live. Discover now