tanpa kau minta, aku akan tetap disampingmu.

3.7K 175 0
                                    

Hari semakin malam, langit pun semkin gelap. Kini matahari sudah sebunyi dan digantikan oleh bulan. Disini Bintang, sudah di depan rumah Sera. Saat tadi di rumahnya mati lampu, ia berasumsi bahwa daerah rumah Sera juga begitu. Karena jarak rumah mereka berdua tak begitu jauh.

Dan benar saja, daerah rumah Sera sekarang sudah gelap gulita. Hanya cahaya lilin yang Bintang lihat dari beberapa rumah. Bintang tak mau berlama-lama lagi, ia langsung turun dari motornya. Saat ia mau mendorong pagar rumah Sera, ia pikir pagar itu dikunci ternyata tidak.

"ck ceroboh banget si kalo sampe ada orang yang masuk gimana coba" Bintang berlari memasuki pekarangan rumah Sera.

*tok*tok*tok*

"Ser, ini gua Bintang"

Bintang mengetuk pintu rumah Sera, sekali tak ada jawaban.

*tok*tok*tok*

"Ser lu baik-baik aja kan? gue masuk ya?

Kedua kalinya pun tidak.

"kalo yang ketiga ga ada jawaban juga gua bakalan langsung masuk"

*tok*tok*tok*

"Persetan dengan tatakrama!" Bintang langsung mendorong pintu rumah Sera dengan keras.

Gelap. Bintang tak dapat melihat apapun disini. Namun samar-samar ia mendengar ada suara tangisan. Ia mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan flash. Setidaknya ia bisa melihat jalan untuk menemukan Sera.

Sementara itu disisi lain, Sera yang masih di dapur rumahnya. Dengan posisi yang sama, dan masih terus menangis. Ia mendengar suara yang familiar di telinganya belakangan ini yang terus saja memanggil namanya. Itu suara Bintang.

"Ser, ini gua Bintang" Panggilan Bitang yang di susul suara ketukan Pintu.

"Bintang cepet gue takut" Batin Sera. Kalau kalian ingin menyebut Sera sebagai orang munafik tak apa, karena ia juga berpikir kalau ia adalah orang termunafik yang pernah ada. Bagaimana tidak? ia yang meminta Bintang untuk tidak masuk ke kehidupannya. Tapi saat seperti ini, saat ia membutuhkan orang lain untuk menemaninya disaat ia ketakukan. Dari dasar hatinya yang paling dalam, ia memohon orang itu adalah Bintang.

"Sera! lu dimana?"

"Ser, jawab gue"

"Ser sumpah jangan kayak gini, jangan bikin gua khawatir"

Bintang terus mendekati sumber suara tangisan itu.

"Tang gue disini" Jawab Sera lirih yang mukin susah untuk di dengar Bintang.

Bintang semakin mempercepat jalannya ke sumber suara itu, hingga membawa ia ke ruang makan.

"Ser, lu dimana? tolong jawab Ser biar gue gampang nemuin lu"

"Bintang disini" lirih Sera lagi yang diselangi suara isakan.

Bintang terus mensorotkan cahaya flash ke arah bawah. Suara isakan itu pun semakin kencang dan di susul dengan Bintang yang melihat ada perempuan tengah memeluk kakinya sendiri. Ia menenggelamkan dalam-dalam wajahnya di sela-sela kakinya. Tidak-tidak salah lagi itu Sera.

"Astaga Ser, kok lu bisa disini sih?" Bintang langsung berlari ke arah Sera. Terlihat badan Sera yang bergetr hebat.

Sera yang melihat ada cahaya dari sela-sela kakinya, dan mendengar suara Bintang yang sudah dekat. Ia langsung memangkat wajahnya.

"Bintang gue takut" Tangisan Sera semakin menjadi-jadi.

Bintang langsung mendudukan tubuhnya di samping Sera dan menarik perempuan itu kedalam pelukannya.

Alone.Where stories live. Discover now