Perasaan apa ini?

3.2K 156 1
                                    

Tak terasa, sudah tiga hari Sera dirawat di Rumah sakit. Dan tadi pagi dokter berkata bahwa Sera sudah diperbolekan pulang nanti sore. Tentu aja itu kabar yang bagus untuk Sera ataupun Bintang.

Karna Bintang bisa pergi kesekolah dan menghabiskan waktu bersama Sera saat di sekolah. Namun, berbeda denga Sera. Iya sedih, sedih karna ia tak bisa dekat dengan Bintang dengan leluasa. Apalagi di sekolah, puluhan tatapan mencemooh yang didapatkan Sera apabila ia berdekatan dengan Bintang.

Kenapa? Kenapa ia harus menjadi bagian dari anak-anak buangan yang menjadi langganan pembullyan. Kenapa? Kenapa ia tak bisa seperti anak lain? Yang bisa bergaul dengan siapapun, tanpa takut dicemooh orang-orang. Dan kenapa? Ia tak punya keluarga yang utuh seperti anak murid lain di sekolahnya?

Bintang heran melihat Sera yang menjadi banyak melamun semenjak dokter bilang ia sudah boleh pulang hari ini. Dengan pelan namun pasti ia mendekati kasur. Dan duduk dengan tenang di samping kasur.

"Sera lagi mikirin apa ya dari tadi? Masa iyasih dia ga seneng udah boleh pulang?" Bintang membatin.

"Ser?" Sang empunya nanma hanya terdiam sambil menatap tv di depannya dengan tatapan kosong.

"Ser" kedua kalinya Bintang memanggil cewek itu, namun tak juga mendapat balasan.

"Seraya Aulia" Ucap Bintang ketiga kalinya dengan lantang dan satu kali tarikan.

"Iya bu hadir!" Saut Sera setelah 3 dipanggil Bintang, namun ya..

"Hah? Bu? Lu lagi mikirin apaan sih? Kita di rumah sakit kali bukan di sekolah Ser" ucapnya bingung sambil menahan tawa.

"Ah elah lu Tang nyebelin banget sih! Ngapain coba manggil gua pake nama lengkap gua!" Tanya Sera kesal.

"Tau ga? Lu udah berapa kali gua panggil?" Tanya Bintang balik.

"Berapa emangnya?"

"3 kali!" Jawab bintang sambil mengancungkan 3 jarinya.

"Ah masa?"

"Iyaaaaa, lu kenapa si? Apa yang lu pikirin? Coba-coba cerita sama gua" ujar Bintang sambil menatap mata Sera lekat-lekat.

Sera kikuk dilihat begitu lekat oleh Bintang. Matanya seakan terkunci dengan mata indah abu-abu milik Bintang. Hingga ia tak menyadari bahwa cowok di hadapannya ia tengah melambai-lambaikan tangan di depan wajahnya sambil terus memanggil namanya.

"Hmm mulai lagi nih kan" ucap Bintang gemas melihat Sera yang lagi-lagi melamun, bahkan sekarang ia melamun sambil menatap mata Bintang lekat-lekat.

Gemas, ia mencubit kedua pipi Sera. "Seraaaaaa"

"Aduh, sakit Tang! Apaansi" Sera tersentak kaget saat tiba-tiba ia merasakan kedua pipinya di cubit. Kemudian ia buru-buru lepaskan tangan Bintang dari pipinya.

"Lagian, lu gua panggilin malah ngelamun lagi" ucap Bintang kesal.

"Ya tapikan ga harus nyubit pipi gua juga! Punya sendiri juga, malah nyubit punya orang!" Jawab Sera tak kalah kesal, seraya mengelus-ngelus pipinya yang sebenarnya tak sesakit itu.

Bintang hanya menyengir hingga menampilkan selung pipitnya. Dan tangan Sera gatal ingin menyentuk selung pipit itu.
"Padahal punya lu lebih bagus ada yang bolong kayak gini" Sera menusuk selung pipit milik Bintang.

Bintang membeku.

Seketika Sera sadar dengan apa yang ia lakukan. Dan langsung menarim tangannya dari wajah Bintang.

Alone.Where stories live. Discover now