sumber kekuatan.

2.3K 109 4
                                    

" i need somebody now, someone to help me out"

nyatanya, aku memang sendiri, hanya ada aku dan diriku, menunggu tanpa tahu kapan harus berhenti, mungkin nanti saat aku sudah lelah, lelah dengan semuanya.

"Sera bangun Sera" Bintang menepuk pipi Sera.

Bintang panik saat sesampainya di rumah Sera, ia menemukan Sera sudah terbaring di bawah guyuruan shower dengan tak sadarkan diri. Apa yang sebenernya terjadi dengan Sera? Bintang bertanya-tanya.

Setelah meminta tolong adiknya untuk datang kerumah Sera dan menggantikan pakaian Sera. Bintang menunggu Sera dengan harap-harap cemas. Bintang merasa jadi de javu, setiap kehilangan Sera lalu menemukannya kembali, pasti dalam keadaan tak sadarkan diri.

Bintang merasa sepertinya hubungan mereka baik-baik saja, lalu apa yang menyebabkan Sera jadi seperti ini?

Secara perlahan mata Sera pun terbuka, mengerejapkan beberapa kali, lalu duduk dan menangis. Bintang kaget saat melihat Sera menangis dan reflek langsung memeluk Sera.

"hey kenapa sayang? stttt udah udah iya aku di sini" Bintang mengusap punggung Sera.

Sera terus menangis, tangisan yang terdengar pilu dan menyayat hati. Bintang dapat merasakan ada kesedihan yang begitu dalam ditangisan Sera.

"yaudah gapapa tangisin aja, kalo memang bisa bikin kamu lebih lega" Tangan Bintang masih setia mengusap lembut punggung Sera.

Setelah menunggu Sera menumpahan semua kesedihannya. Bintang mengambilkan air hangat untuk Sera. "nih minum dulu biar lebih tenang" Bintang menyodorkan gelas yang baru ia bawa dari dapur.

Sera mengambil gelas itu dengan pelan dan tangan yang gemetar. "makasih" ucapnya dengan suara khas habis menangis.

Bintang mengamati gerakan Sera, meminum air dengan pelan, lalu meletakkan gelas tersebut ke atas nakas di sebelah ranjang.

"aku pulang aja? kamu mau sendirian aja?" Tanya Bintang.

Sera menggeleng.

"mau cerita?" Bintang menggenggam tangan Sera, lalu mengelusnya lembut.

Sera menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya kasar.

"tadi" Sera menghentikan ucapannya.

Bintang diam, setia menunggu Sera bercerita.

"aku ketemu mama aku" lanjut Sera.

Bintang sedikit terkejut, namun ia tak menampakkan keterkejutannya.

"terus" Bintang masih setia mengelus tangan Sera, mengirimkan kekuatan untuknnya.

"te-terus, dia minta maaf" mata Sera mulai berkaca-kaca.

"kamu maafin?" Tanya Bintang.

"gatau..." Sera menundukkan kepalanya.

"kenapa?" Bintang bertanya lagi.

"a-aku belum siap ketemu dia Tang" Sera menangss kembali.

"iya aku ngerti, kamu pasti kecewa sama mama kamu" Bintang menghembuskan nafasnya. "tapi, pasti dia punya alasan kan?" lanjut Bintang.

Sera mengangguk.

"mau ketemu sama dia lagi dan ngomongin semuanya dengan baik-baik?" Tanya Bintang lembut.

Sera mengangguk lagi. "tapi bareng kamu" lirih sera.

"iya pasti aku temenin" Bintang mengusap kepala Sera dengan sayang.

Sera menatap wajah Bintang lalu tersenyum, Bintang pun begitu.

"cuman kamu yang aku punya, jangan tinggalin aku ya?" Batin Sera.

"akan aku buktiin Ser, kalo omongan aku bukan sekedar ucapan belaka, aku bakalan setia di sini, disamping kamu sampai kita berdua menyatu dengan tanah" Batin Bintang.

"sekarang aku mau introgasi kamu" Bintang menegakkan dudukannya.

"introgasi?"tany Sera bingung.

"iya, kamu kemana tadi? kok ilang gitu aja? kenapa ga hubungin aku dulu? emangnya aku ga khawatir apa?" ucap Bintang sengit.

Sera tertawa pelan. "iya maafin aku ya sayang udah bikin kamu khawatir" Sera menggenggam tangan Bintang.

"jujur sama aku" Bintan menatap lekat Sera.

"jujur apa lagi Tang? tadi introgasi sekarang disuruh jujur" Sera memutar matanya jengah.

"kamu belum makan kan? ngaku" Bintang menaikkan alis kirinya.

Sera menyengir tak berdosa. "iya hehe" lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Bintang berdiri, lalu menarik lengan Sera. "ayo sekarang kamu harus makan"

Mau tak mau Sera berdiri dan mengikuti kemauan Bintang. "siap komandan"

Mereka berdua berjalan ke arah dapur. Sesampainya di dapur, Bintang mendudukan tubuh Sera di kursi bar.

"kamu tunggu sini, biar aku masakin kamu makanan" Bintang memegang kedua bahu Sera.

Sera tersenyum dan mengangguk.

Bintang mulai membuka kulkas Sera. Hanya ada sosis, nugget, dan makanan cepat saji lainnya.

"kamu makan ini?" Tanya Bintang aneh.

"iya" jawab Sera cepat

"Setiap hari?" Tanya Bintang lagi.

"ga, seminggu paling cuman 5 kali makan itu" jawab Sera enteng.

"yaampun Sera, ini itu ga sehat" ucap Bintang.

"abisnya aku bingung mau masak apa, jadi yang praktis aja deh" saut Sera.

"wah bener deh ini, aku harus buru-buru nikahin kamu biar kamu makan-makanan sehat dan bergizi tiap hari" Bintang menggelengkan kepalanya seraya menutup kulkas Sera.

Sera hanya bisa terdiam ditempatnya, tersenyum malu-malu dengan wajah memerah. "ga nolak kok" Batin Sera.

Bintang kembali ke hadapan Sera lalu melipat tangannya di depan dada. "oke! karna ga ada bahan masakan 'sehat' yang bisa kita masak, aku pesen makanan aja ya? mager makan keluar ah" Bintang menghentikan ucapannya, lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Sera. "soalnya rame, jadi ga bisa berduaan sama kamu" lanjut Bintang berbisik.

Sera reflek memukul lengan Bintang. "apaansi Tang!" ucapnya dengan muka tersipu.

Bintang tertawa tak berdosa hingga matanya menyipit dan lesung pipi yang tercetak jelas.

"terimakasih tuhan udah ngirim dia ke hidupku" -Sera.

------------------------------------

Hulaaaaa~~~~

AKU INGIN MEMBERI KABAR GEMBIRA!

KULIT MANGGIS SEKARANG- eh?

bukan-bukan, bukan itu.

tapiiiiii

SEKARANG CERITA INI ADA DI URUTAN KE 105 di bestfriend. OMG!!! aku so very senanggggggg. ini juga berkat kalian gengs, para readers ku yang tercintah. aku tanpa mu hanya remah remah biskut di kaleng :'''''''

TERIMAKASIH UNTUK LIAN SEMUA, YANG MASIH SETIAM MEMBACA CERITA YANG TAK SEBERAP INI.

Semoga kalian suka sama part ini, jadi kan bisa di pencet bintangnya. Atau ingin komen ada salah salah gapapa aku terimaaa, its ok.

Oiya, doain ya semoga daku bisa dapet sbm:''', dan kalian semua yg ikut sbm juga aku doain bisa dapet ya di univ yg kalian idamankan aammmiinnnn.

(Maafkan bila ada kesalahan kata atau tulisan yg disebabkan oleh ketypoan yg tidak ketulungan karna manusia tak luput dari salah dan dosa)

Aturnuhun.

Alone.Where stories live. Discover now