18. Twinz Azræl vs Frozen Angel

1.6K 103 1
                                    


Sudah banyak yang tahu jika pemerkosa terlebih dalam kasus pedofilia mati terbunuh dengan kejam berarti Twinz Azræl yang menghukum nya.

Bahkan jika pelaku berada dipenjara pun tidak akan lolos dari maut jika Twinz Azræl menginginkan nyawanya.

"Bukan kita pernah menyelidiki latar belakang penjahat kelamin itu dulu saat Frozen Heart  menugaskan kita,"  kata Andrew.

Will mengangguk, " aku ragu untuk melakukan , aku takut terjadi kesalahan, mungkin kah ini bukan perbuatan nya."

"Ciri-cirinya seperti yang kita ketahui adalah dia, " kata Andrew.

"Mungkinkah ada permainan busuk didalamnya,"  tanya William.

" ini bukan kasus perebutan kekuasaan atau wilayah atau uang, tidak mungkin ada group mafia yang bermain seperti ini hanya untuk kejahatan sexual, "  Andrew yakin dengan argument nya.

"Terserah jika  emang kau yakin hukum saja manusia  biadab itu,"  kata William.

"Aku akan melakukan malam ini, " Andrew menjawab dengan keyakinan.

"Kita lakukan berdua," sambul Will.


Malam itu di dekat pusat keramaian , Twin Azræl dengan baju kebesaran nya , jubah panjang  hitam  yang berkibar tertiup angin malam  , dengan  topeng masker penutup wajah nya . Andrew dengan sepasang  senjata pisau melingkar yang di hubungkan dengan tali logam tajam , Dua pistol  kecil melekat kedua paha dekat lututnya serta beberapa jarum yang sudah di lumuri racun berbahaya berada di ikat pinggangnya. William di pinggangnya ada pisau melingkar bergerigi yang bisa memutar otomatis jika ditekan tombol nya, juga jarum serta senjata lempar berupa logam tajam berbentuk bintang  dan pistol dua di pahanya. Bahkan di sepatunya juga sudah di desain menyimpan beberapa pisau kecil . Semua nya tersamarkan oleh jubah panjang berwarna hitam.

"Biasanya orang ini melewati jalan ini," kata Andrew.

" sabar , kita tunggu saja," kata William.

Mereka berada di sudut gelap yang tidak terlihat oleh keramaian.


Pemuda yang tetap terlihat tampan dan tegap walaupun penampilnya sangat kusut dan kotor, berjalan melewati keramai kota , ditangan nya membawa makanan yang diambilnya dari sisa makanan di tempatnya bekerja sebagai pencuci piring dan tenaga cleaning. Porsi makan yang besar membuatnya harus menyiapkan wadah makanan , jika ada makan an yang masih bersih dan layak pasti ditengah kesibukan bekerja disempatkan nya untuk menyisihkan di wadah bawaan nya.  Bahunya mengantung tas kain tempat menyimpan barang keperluannya.Jika sempat dia akan mandi di tempat kerja nya sebelum pulang, tetapi saat ini pekerjaan terlalu menumpuk mengharuskan dia mandi di tempat umum. Sekaligus mencuci sendiri baju kotor yang dipakainya menganti dengan baju bersih yang dia simpan di tas nya.

Setelah memeras baju yang dicuci nya disimpan dalam tempat plastik untuk dijemur sesampai nya di tempat bangunan kosong  yang tidak terselesaikan.

Terkadang dia sengaja memutar melewati rumah masa kecilnya bersama kedua orang tuanya, hatinya menyesal memilih meninggalkan mereka. Dari jauh sering terlihat orang tuanya sudah memiliki dua anak lagi satu putra yang masih berusia empat tahun dan seorang bayi wanita mungkin tiga atau dua tahun. Mereka tampak bahagia tanpa kehadiran nya. 

Sesampai di bangunan kosong dia membersihkan kardus-kardus bekas dan menjadikan tas kainnya untuk bantal tempatnya berbaring . Setelah menikmati makanan yang dikumpulkan tadi siang saat bekerja. Walaupun hidup miskin tetapi ada kedamaian di hatinya. Dia sudah bosan dengan kelicikan dan tipu muslihat yang dia lakukan karena kekasih nya. Sebelum tidur jika sempat dia akan menghitung uang simpanan nya yang tidak seberapa dan di simpan di sepatunya. Saat bertemu dengan nya dia ingin memeberikan sebuah hadiah kenangan hanya itu tujuan nya mengumpulkan uang.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang