6. Kemarahan iblis tua 2

2.6K 134 1
                                    


"Akan kutunjukan siapa iblis terkuat di sini , akan kubuat mereka jera  siapa yang dipermainkan nya, " kata Franco.

Jason tersenyum , " jangan ragu lagi, jangan membuat ku kecewa"...

"Semoga salah satu iblis tua membawa yang kubutuh kan sekarang, aku tidak mempersiapkan untu menjalan kan hukuman saat ini, " kata Franco, "tidur lah dengan tenang , aku akan kembali setelah membuat mereka jera".  Franco berdiri mencium ringan kekasih yang mendukung nya, hanya kepada Jason lah Franco rela mengalah  dan mengorbankan harga dirinya.


Franco menemui Ichi , Lie dan yang lain nya satu persatu,  kecuali rubah tua dan kekasihnya dia tidak ingin rubah itu usil menggagalkan rencana nya. Tanpa banyak alasan dia meminta barang yang dibutuhkan nya. Semua diakhiri dengan perintah mutlak nya" jangan ikut campur urusan ku , kalau tidak ingin hal buruk menimpa kalian ". Mereka tidak berani usil lagi jika aura iblis Franco sudah terlihat, mereka hanya memberi barang yang diinginkan Franco.


Menjelang pagi , udara nya sangat dingin berhembus  membuat seluruh penghuni villa di tepi pegunungan lebih memilih tidur dalam dekapan kekasih mereka masing-masing di bawah selimut tebal.

Franco sudah mempersiapkan sendiri  tempat untuk menghukum mereka. 

Kedua pemuda itu tidak akan bisa tenang sebelum mendapatkan sasaran mereka , hanya kasih sayang ipar nya lah yang mereka butuhkan. Dimasa lalu setelah melewati masa yang membuat mereka hancur  kasih sayang Franco lah yang membuat mereka bangkit kembali. Tanpa Franco mustahil bagi mereka untuk bangkit dari trauma yang selalu menghantui nya. Dengan telaten Franco membantu pengobatan mereka.


Franco sekarang sedang berpikir bagaimana menjerat dua iblis kembar itu. Franco duduk menunggu kedua nya masuk dalam perangkapnya  sambil meminum  cairan penghangat tubuh dan menghisap nikotin  yang membuatnya tenang.

Dua orang yang mendapat sebutan malaikat kembar pencabut nyawa tidak akan tenang sebelum keinginan nya tercapai. Mereka tidak sadar target nya sudah menunggu nya.

"Guru , apa yang membuat mu terjaga , ada masalah yang terjadi di organisasi yang kau pikirkan," tanya Tatsuya  yang sedang melakukan inspeksi, Tatsuya selalu menyelesaikan tugas nya dengan baik, Tatsuya tidak ingin acara keluarga ini dimanfaat kan musuh-musuh nya untuk membalas dendam disaat para iblis Moretti lengah karena berlibur.

Franco hanya menggelengkan kepala nya, murid nya ini benar sangat bisa di andalkan saat semua sudah hilang kewaspadaan nya dan menikmati kesenangan mereka masing-masing Tatsuya masih memeriksa sekeliling untuk memastikan semua terkendali. Dalam hati tidak salah dia memilih  mengandalkan murid nya yang satu ini. Tatsuya lah yang meringan kan beban  yang dipikul nya  sekarang .

"Jangan kuatir guru, istirahatlah dengan tenang , percaya lah aku akan menjaga semuanya,"kata Tatsuya.

"Aku selalu percaya kepada mu, aku hanya ingin minum saja, tidur lah kau juga butuh istirahat , mereka semua yang kau lindungi orang kuat tidak mungkin dapat disakiti dengan mudah," kata Franco , Franco tahu beban Tatsuya sekarang seperti dia lima tahun yang lalu sangat berat.

"Baik lah , aku kembali tidur, semua peralatan keamanan sudah aku periksa dengan baik, guru juga harus istirahat , jaga diri mu baik-baik," kata Tatsuya.

"Ha..haha.ha , jangan kuatir," suara tawa  Franco sedikit  keras , Franco sengaja mengundang iblis kembar dengan suara tawanya.


Didalam kamar dua orang itu mendengar semuanya sambil saling memandang dengan senyuman licik.



"Pak tua  belum tidur, apakah kau merindukan kami," kata Andrew menyapa.

"Tentu, pak tua tidak akan tenang sebelum menyelesaikan nya ,"  William  terkekeh pelan takut ada yang mendengar percakapan mereka.

"Aku harus memastikan keaman kalian semua sebelum tidur dengan tenang,", Franco membuat alasan supaya terdengar masuk akal.


"Apakah  semua sudah aman terkendali ," tanya Andrew.  

"Jika sudah terkendali , sekarang saat nya kita bersenang-senang,"  pandangan licik William diarahkan ke mangsanya.

Franco tersenyum licik membalas tatapan William, sengaja mengeluarkan pandangan yang mengundang hasrat , seolah Franco menginginkan mereka.

"Minumlah , supaya tubuh kalian hangat , kalian pasti membutuhkan di  udara yang sangat dingin ini, "  kata Franco menyodorkan vodka nya untuk  menghangatkan tubuh mereka.

"Minuman ini tidak lah sanggup membuat tubuh kami menjadi hangat, diri mu lah yang bisa menghangatkan kami, " Andrew  terlihat mulai terbawa nafsu nya.

Mereka berdua mendekati orang yang sangat mereka rindukan. Tangan mereka mulai bergerak liar dan membangkitkan nafsu  iblis tua .

"Apakah kalian mengingin ku?", tanya Franco dengan memasang muka polos. Buat Franco berakting wajar  bukan lah hal yang sulit.

"Kami merindukan milik  mu, "  kata Andrew sambil meremas milik Franco yang sudah sedikit mengeras.

"Puas kan kerinduan kami pak tua," kata William sambil  mencium leher Franco.

"Jika kalian mencintai kakak kalian hentikan , kalian bisa mencari mangsa lain,"  kata Franco mencoba memberi mereka kesempatan terakhir.

"Kami sudah mencobanya , tetapi milik mu berbeda dengan mereka, "  kata Andrew.

"Mereka hanya bedebah yang ingin memanfaat kan tubuh kami, kami tidak akan rela," sambung William.

"Hanya ada di diri mu kami merasakan ketulusan dan cinta ," kata Andrew lagi.

"Setidak nya tolong kami sampai kami menemukan cinta sejati kami ," kata William.

"Baik lah kalau itu yang kalian ingin kan, kita lakukan tetapi jangan di tempat ini. Banyak iblis disini , mereka akan menggangu kita,"  kata Franco. Sambil minum dari botol yang masih banyak minuman nya dan meyodorkan sisa minuman itu ke mereka," mungkin ini dapat membuat mu  lebih bergairah."

Kedua iblis itu tidak menyentuh minuman itu, mereka bukan anak kecil yang bodoh , mereka tidak mungkin terjebak rencana iblis tua.

Mereka beranjak meninggalkan villa itu. Di balik ruangan tadi Jason tersenyum licik, biar mereka jera pikir Jason.

Jason terkaget dengan tepukan  di pundak nya  dari dua saudaranya Ichi dan Lie. Mereka hanya mengeleng kepala sambil mengelus dada mereka, "ternyata , kalian memang cocok menjadi ketua iblis di Moretti, " kata Ichi. " kau baik-baik saja," tanya Lie kuatir.

"Aku hanya memberi dua setan kecil itu pelajaran , biar mereka merasakan kejam nya kekasih ku, sudah cukup lama aku bersabar , mereka menganggu Franco sejak sejak di asrama Norwegia," kata Jason.

" aku sudah curiga sejak kau meminta kami mengalihkan perhatian mereka dari Franco tadi saat makan malam," kata Ichi.

"Juga saat Franco meminta serbuk perangsang , aku jadi ingin tahu siapa mangsa ketua," sambung Lie.

"Sudah  biarkan mereka merasakan , ayo kita tidur besok banyak acara lain yang membutuhkan tenaga  kita ," kata Jason. 

"Pasti kau tidak mungkin bisa tidur nyenyak malam ini", kata Ichi.

"Aku bukan kakak kalian yang dulu , sejak perdebatan di pelabuhan aku sudah berubah. " tawa Jason.

Mereka kembali kekamar mereka masing-masing.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang